Sudah lebih dari seminggu rasanya Seokjin, tinggal di rumah keluarga besarnya. Ia cukup merasa nyaman dan enggan meninggalkan Jungkook serta Taehyung di rumah kedua orangtuanya.
Mungkin lusa, Seokjin harus menetap kembali ke gubuk pribadinya yang mewah itu. Agar ia bisa lebih dekat berangkat ke kantor dari sana.
Rasanya sayang juga jika, hunian pribadinya itu di telantarkan begitu saja. Seokjin sendiri sudah memikirkan seberapa dekilnya prabotan rumah yang mulai di liputi oleh debu dan sarang laba-laba, karena di tinggal pergi menginap di rumah lamanya selama seminggu penuh.
Sekarang, Seokjin baru saja pulang dari kegiatan lari paginya. Ia memakai setelan baju olahraga berupa baju kaus berwarna hitam dan celana trening abu-abu.
Pria itu masuk ke dalam rumah, setelah melepas sepatu olahraganya. Seokjin mengelap keringat yang masih bertengger di sekitar pelipisnya menggunakan handuk kecil yang selalu ia bawa bila lari pagi.
Sebagai seorang anggota kepolisian, Seokjin wajib untuk menjaga bentuk tubuhnya agar selalu terlihat altletis dan bugar. Tidak lucu'kan jika anggota elit kepolisian Korea memiliki proporsi tubuh yang gempal seperti ikan buntal!
Yah, Seokjin tentu tidak mau jika dirinya menjadi salah-satu adari aparat kepolisian yang memiliki bentuk tubuh bulat seperti donat begitu. Jadi Seokjin tidak boleh malas atau mengabaikan jadwal olahraganya setiap dua hari sekali.
"Seokjin!..." itu ayahnya Seokjin yang bernama -Kim Siwon sebagai oknum yang berseru dari arah ruang tamu.
"Kau habis olahraga?" tanya ayahnya lagi, pria paruh baya beranak tiga itu sedikit merentangkan tangannya ke udara. Siwon melakukannya seperti orang yang sedang mengambil ancang-ancang pemanasan.
"Iya ayah.. Aku habis dari lari pagi tadi" jawab Jin singkat dan kalem seperti biasa.
"Heol!! Kenapa kau tidak mengajak ayah ikut juga?? Tau begitu, ayah akan bangun lebih pagi agar bisa olahraga bareng bersamamu!" keluh Siwon agak kecewa.
"Mianae... Besok-besok aku akan mengajak Ayah olahraga bersama..."
Siwon nampak masih mempoutkan bibirnya begitu cemberut. Biar'pun ia sudah tua, tapi kelakuan Siwon itu hampir sama seperti Jungkook yang masih kebocah-bocahan.
"Jangan marah Ayah..." Seokjin membujuk ayahnya, senyum ringan tergurat lembut di wajah tampannya.
Lucu sekali rasanya ketika Soekjin bisa melihat ayahnya ngambek. Hal ini adalah sebuah pemandangan langka dimana profesor Kim Siwon bisa bersikap kekanakan di depan putranya.
"Hahahaa... Baiklah, Ayah akan menunggu ajakanmu... Lagipula sepertinya ayah akan terlihat keren jika memiliki body tubuh yang kekar sepertimu..." Seokjin menerima rangkulan lembut dari ayahnya. Kedua pria itu akhirnya melangkah menuju ke dapur bersama-sama.
"Aku rasa Ayah hanya perlu menjaga kesehatan saja, jangan memaksakan diri untuk ikut berolahraga berat sepertiku... Tubuh Ayah tidak akan kuat lagi. Yang ada, Ayah malah bisa sakit nanti" Jin mewanti-wanti ayahnya. Ia juga merasa khawatir bila nanti tiba-tiba ayahnya sakit setelah memaksakan diri untuk, mengikuti gaya hidup Seokjin yang keras dari didikan militer.
"Hmm... Biar'pun Ayah sudah tua. Tapi Ayah masih ingin mencoba beberapa tantangan sepertimu Jin... Besok-besok ajarilah Ayah pushUp ya, hahaha..." canda dan tawa menggelegar ketika Kin Siwon begitu senang saat bersama Seokjin.
"Baiklah, tapi Ayah hanya boleh pushUp sebanyak lima kali saja... Tidak lebih!!"
"Jin, kau ini pelit sekali berbagi ilmu dengan Ayah... Kenapa Ayah hanya diberi kesempatan pushUp sebanyak lima kali?" keluh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...