Subuh pun menjelang dengan udara dingin yang menusuk. Kota Seoul seolah tertutupi oleh kabut tipis dan udara lembab hari ini.
Belum ada tanda-tanda kehidupan manusia yang dominan di kota metropolitan itu, selain transportasi umum yang beroprasi serupa bus dan taksi nampak sesekali berlalu-lalang dijalan dan berpapasan dengan mobil yang Jisoo tumpangi.
Kim Jisoo menatap kosong setiap lampu jalanan yang ia temui, sesekali cahaya lampu berwarna orange yang bias ke bawah membuat matanya silau. Tapi Jisoo tidak akan beranjak dari posisi nyamannya saat menyender di jendela mobil.
Sekarang masih jam 5 pagi, Jisoo memilih pulang kerumah dan diantar oleh supir keluarga Kim, sebab kemarin malam ia menginap dan menemani Jennie di rumah sakit. Yang pulang kerumah hanya Jisoo sendiri karena hari ini ia akan mengajar di Sma internasional.
Jisoo tidak akan lupa dengan kewajibannya sebagai seorang guru, jadi ia harus tetap bekerja meskipun kondisi yang dihadapinya agak sulit. Sedangkan Ayah Dong Wook dan Ibunya memilih untuk menemani si bungsu dirumah sakit.
Jisoo dengan polos menopang dagunya sambil bersender pada kaca mobil, pikirannya sangat kalut dengan semua kejadian tadi malam.
Dong Wook memberikan Jisoo waktu yang singkat untuk berpikir dan mencari solusi terbaik.
Sialnya lagi Jisoo sendiri masih merasa jengkel karena sekarang justru Min Yoongi yang berada diatas angin. Namja itu sudah mengantongi restu untuk menikahi Jennie dari ayahnya.
Tapi bagaimana dengan Jisoo?
Justru sekarang Jisoo yang merasa dipojokkan, fakta jika Jennie tengah hamil dan Yoongi yang akan bertanggung jawab atas hidup dari si jabang bayi itu membuat Jisoo agak tertekan!
Sementara nasib Jisoo yang masih tidak jelas bersama Seokjin, membuatnya kurang nyaman jika selalu merepotkan namja itu. Sebenarnya Jisoo bisa saja menerima perasaan Seokjin, tapi ada masalah lain yang membuatnya ragu untuk buru-buru memutuskan pilihannya.
Apa kalian ingat prihal perjodohan gila antara Jisoo dan Woobin?
Yup!
Jauh didalam lubuk hatinya, Jisoo masih mengumpati keinginan ayahnya yang kekeh menjodohkan dirinya dengan tuan Choi Woobin.
Ditambah nanti siang, Dong Wook sudah berpesan pada Jisoo untuk tidak boleh menolak tawaran makan siang bersama tuan Choi Woobin itu.
Ternyata Ayahnya itu diam-diam sudah mengatur pertemuan Jisoo bersama Woobin. Tidak habis pikir pria paruh baya itu berkata jika Woobin akan menjemput Jisoo ke sekolah saat putrinya itu selesai mengajar.
Jisoo paham itu salah satu trik kuno dari Ayahnya agar Woobin bisa mendekati Jisoo. Tapi bagaimana kalau hati Jisoo tidak bisa menerima namja itu?
Apa bisa Jisoo berterusterang pada Ayahnya jika Jisoo ingin mencoba untuk membuka hatinya pada pria lain?
Dan apa Ayah Dong Wook tidak marah jika pria beruntung yang Jisoo maksud itu bukanlah Choi Woobin, melainkan Kim Seokjin!
Astagaaaa!!
Memikirkannya saja sudah membuat Jisoo sangat pening, mual dan moodnya berubah buruk saat ini.
Sebenarnya Jisoo ingin tidur, tapi sekarang pasti sudah tidak sempat untuk memejam beberapa saat. Karena mobil yang dikendarai oleh sopir sudah masuk ke dalam pekarangan rumah.
Lagipula Jisoo harus bersiap untuk mengajar pagi ini, jadi jam tidurnya akan dia skip sampai nanti malam saja.
Semoga hari ini Jisoo bisa mengajar dengan baik. Dan tidak kehilangan fokus karena banyak pikiran.
.
.
.
.
.
.
Ditempat lain...
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...