58

1.5K 182 24
                                    

"Yakin tidak mau pulang sekarang?"

Tak!

Tak!

Suara benturan antara cup yogurt dan meja besi, membuyarkan lamunan Jisoo yang sibuk menatap lalu-lalang kendaraan di malam kota Seoul yang cerah ini.

Tak bisa di pungkiri jika modernisasi dan berkembangnya segala kecanggihan dari alat transportasi masa ini, membuat mobilitas tak pernah mati di Ibu Kota Korea Selatan itu.

Entah pagi-siang-atau malam, ditiap detiknya selalu ada kendaraan yang sibuk bepergian sesuai dengan tujuan yang ingin mereka sambangi.

"Aku mau disini saja dulu..."

Lawan bicaranya mengangkat alis, karena jawaban Jisoo membuatnya sedikit cemas.

Perempuan bila tidak mau pulang disaat hari sudah gelap, pertanda mereka pasti memiliki suatu masalah yang dipikulnya. Itulah sebabnya mereka keluar mencari udara segar.

"Ahhhh... Gerah sekali!"

Pria yang duduk di samping Jisoo itu mengeluh, saat dia merasakan hawa udara yang kering berhembus penuh nafsu malam ini.

Wajahnya yang tampan diterpa angin sepoi-sepoi dari arah jalan raya yang ada didepan sebuah minimarket 24 jam.

Minimarket itu adalah tempat dimana mereka memilih untuk menepi sejenak, sambil membeli yogurt guna mengusir perasaan gundah-gulana yang Jisoo pendam sendiri.

"Gomawoo Oppaa... Aku makan yang vanilla ya?"

Jisoo lalu mengambil salah satu cup yogurt yang dibeli oleh kekasihnya. Ada rasa stroberry dan vanilla diatas meja.

"Terserah kau mau yang mana"

Kim Seokjin duduk disebuah kursi besi tepat di samping Jisoo. Minimarket 24 jam itu, menyediakan fasilitas tempat duduk yang membuat toko mereka tidak pernah sepi pelanggan meskipun hari sudah larut.

Buktinya ada beberapa anak muda yang memenuhi tempat duduk lain yang berderet di depan toko, mereka makan mie instan sambil merokok dengan suka cita. Seokjin dan Jisoo hanya salah satu dari beberapa pelanggan minimarket malam ini.

Mereka berdua kembali bertemu setelah terjadinya insiden di baseman rumah sakit.

Seokjin hampir saja menabrak Jisoo jika saja saat itu, ia terlambat menginjak rem mobilnya. Hal yang membuat Seokjin tertahan di baseman rumah sakit adalah telpon dari Kim Yoona.

Ibunya itu mengganggu Seokjin karena Yoona ingin memastikan jika calon menantunya pulang dengan selamat.

Seokjin tidak bilang jika Jisoo akan mengunjungi Jennie ke rumah sakit. Itu sebabnya Yoona pikir putra sulungkan akan mengantar Jisoo langsung pulang kerumahnya.

Disisi lain, Jisoo malah sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan Seokjin lagi. Ia pikir Seokjin benar-benar sudah pulang.

Tapi nyatanya tidak!

Pria itu muncul secara tiba-tiba saat Jisoo membutuhkan tumpangan. Meskipun harus Jisoo akui kejadian di basemant itu sedikit dramatis.

Tapi tidak apa-apa, yang penting sekarang Jisoo bersama dengan Seokjin. Pria yang dikenal sebagai kekasih hatinya.

Kreeaaaaaak!

Jisoo merobek ujung penutup cup yogurt.

Pelan tapi pasti, setelah tutup lepas. Ia mulai menyendok yogurt dingin yang Seokjin beli untuknya.

Rasa asam, dingin, lembut dan segar menyerang indra pengecap Jisoo saat sendokan pertama yogurt itu meleleh lumer di mulutnya.

Seokjin melirik Jisoo yang makan dalam keheningan. Seokjin juga melakukan hal yang sama. Dimulai dari tangan kanan Seokjin yang merobek tutup kertas cup yogurt, lalu ia menjilat sisi dalam dari tutup kertas yogurt itu. Kemudian barulah Seokjin menyesap sendokan yogurt pertamanya dengan ekspresi memejam.

Little Title For Us #Wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang