"Kau, aku dan Baejin... Ayo kita pergi untuk bertugas..."
Bae Jinyoung mendongkak dan June kaget setelah keduanya ditunjuk oleh Yoon Jisung untuk ikut patroli lalu-lintas siang ini.
"Hanya kita bertiga yang pergi, Hyung?" Tanya Baejin. Yang duduk di meja bundar ruang pantry.
"Iya, karena tim 8 ada tugas lain... Jadi kita yang akan patroli lalu-lintas didekat sekolah Internasional... Tempat itu rawan kemacetan saat jam pulang sekolah" Jawab Jisung.
"Baiklah aku ikut..." Sahut Jinyoung dengan semangat. Sedangkan June sedang mengunyah donat rasa macha miliknya dan hanya mendengus malas ke arah Jisung.
"Ayo berangkat..." Ajak Jisung kemudian.
.
.
.
"Seokjin!?"Seorang pria berseru saat Seokjin tengah sibuk menulis jadwal di ruangan Jimin. Didalam ruangan itu, kebetulan hanya dihuni oleh Seokjin seorang, karena si empu ruangan itu tengah pergi berburu makan siang bersma Jihyo mungkin, Jin sendiri kurang tau. Sebab Jimin akhir-akhir ini agak menghindari dirinya.
Jin lantas memutar bahunya menuju kearah pintu. Wajahnya sedikit syok ketika melihat kedatangan kepala polisi Choi Woobin.
"Selamat siang Pak!" Jin memberi salam formalnya dengan reflek.
"Aku mencarimu ke ruanganmu, tapi kau malah ada disini" Ucap Woobin, setelah menerima salam sopan dari Seokjin.
"Mianhae Pak, memangnya ada perlu apa sampai anda mencari saya Pak?"
Seokjin lalu mengesampingkan berkas-berkas miliknya. Dan menatap penuh minat ke arah atasannya, yang sepertinya ada perlu dengannya.
Woobin sedikit bernapas berat sebelum mulai bicara. Wajahnya yang tegas menggambarkan bahwa ada suatu hal penting yang akan ia bicarakan bersama Seokjin.
"Begini... Mengenai acara penganugrahan penghargaanmu sebagai polisi teladan bulan ini, yang sempat kita tunda kemarin... Aku sudah mengkordinasikannya dan menentukan tanggal baru untuk acara itu!"
Woobin bicara sembari menyimpan kedua tangan kekarnya di masing-masing saku celana, tak lupa juga pandangan matanya menatap lurus wajah Seokjin.
"Acaranya akan berlangsung pada hari jumat, itu artinya besok lusa... Jadi, kau harus siapkan dirimu untuk menghadiri acara itu..." Woobin tersenyum dan menepuk pelan pundak Seokjin.
Seokjin sukses dibuat terdiam dan mengerjap sesaat.
Hal ini bukanlah kali pertamanya bagi Seokjin, yang akan menghadiri acara penganugrahan penghargaan sebagai polisi teladan. Sebab kurang lebih tahun lalu Seokjin juga pernah mendapat penghargaan yang sama, karena prestasinya gemilangnya dalam melaksanakan tugas kepolisian dengan sangat baik.
"Baik Pak..." Jawab Seokjin dengan nada ramah.
"Jangan lupa beritahu semua anggota timmu... Mereka juga pantas mendapat penghargaan atas kerja keras mereka..." Ucap Woobin.
"Siap Pak!.."
"Aku sangat bangga atas kerja kerasmu Seokjin... Kau salah satu orang yang aku andalkan di sini!..." Woobin menyanjung Seokjin begitu lembut. Sebab itulah adanya, Woobin sendiri sudah menganggap Seokjin sebagai salah satu prajurit andalannya.
Selain Seokjin yang berbakat di semua bidang keahlian sebagai seorang prajurit kepolisian, namja Kim itu juga memiliki karisma, tanggungjawab dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Jadi, tak heran jika ada misi-misi pengintaian atau penangkapan buronan penjahat. Woobin pasti memposisikan Seokjin sebagai ketua timnya.
"Terimakasi atas pujiannya Pak..." sopan pria Kim itu.
Woobin tersenyum, meskipun tak terlalu lebar. Tapi Seokjin bisa melihat senyum lembut yang tulus dari atasannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...