in a Seokjin dream
14 Februari 20xx
"Hai, Jin apa yang kau lakukan duduk dibawah begitu?"
"Tidak ada..." balas Seokjin dengan nada lemah dan terkesan ogah-ogahan.
Sebenarnya Seokjin tak sengaja duduk dilantai koridor sambil menyandar di tembok. Salahkan saja rasa lelah usai, berolahraga di gedung basket outdoor yang membuat keringatnya mengucur dengan deras.
Rasanya malas sekali jika Seokjin langsung pergi ke kelas. Lagipula jam setelah pelajaran olahraga itu kosong, jadi Seokjin berencana untuk pergi ke kantin saja. Akan tetapi sampai di tengah jalan, ia merasa lelah dan akhirnya memutuskan untuk duduk sebentar di lantai.
Jimin datang, dan dia pun ikut duduk disamping Seokjin yang menatapnya dengan tampang malas. Kim Seokjin baru saja pindah ke sekolah barunya, dan disana Seokjin baru memiliki satu teman bernama Park Jimin. Mereka berdua teman sebangku, karena Seokjin orangnya susah bergaul. Jadi dia tidak memiliki banyak teman untuk diajak bicara akrab seperti Jimin.
"Hei sekarang hari valentine... Kau pasti mendapat banyak coklat dari para gadis yang ada di sekolah ini..." goda Jimin sampai ia tak bisa melihat karena senyumnya yang lebar menyipitkan matanya yang kecil.
"Jika kau mau coklat, kau bisa ambil saja punyaku Jim..." tawar Seokjin dengan seikhlasnya.
"Wah, ternyata tebakanku benar... Seberapa banyak?"
"Satu loker sepatuku penuh dengan coklat... Aku tidak terlalu suka dengan coklat, tapi aku menghargai pemberian mereka... Aku tidak akan membuangnya meskipun tidak memakan semuanya"
"Wow..." kagum Jimin.
"Dan aku bingung bagaimana caranya membawa benda-benda itu pulang... Ranselku pasti akan kepenuhan" keluh Seokjin.
"Kalau begitu, aku bisa pinjamkan paper bag bekas sepatu olahragaku untukmu" tawar Jimin, tak lupa dengan cengiran khasnya.
"Ah, tidak usah! Tas itu kan bau sekali, kau sering menginjak kotoran kucing dilapangan, bekasnya pasti menempel disana" tolak Seokjin dengan cepat dibarengi ekspresi wajah yang jijikan.
"Yasudah kalau kau tidak mau!... Aku sudah berbaik hati menawarimu ya... Jangan salahkan aku"
Ketika Jimin dan Seokjin asik saling mengejek, terutama pembahasan mereka didominasi oleh percakapan berbau kotoran kucing dan sepatu Jimin. Tanpa diduga tiba-tiba seorang gadis, datang menghampiri mereka berdua.
Gadis itu mendekat dengan kikuk dan berdiri tepat didepan Seokjin. Jimin yang ada disamping Jin, hanya diam melihat gadis yang akan memberikan coklat valentinenya pada Seokjin.
"Ini untukmu" kata gadis itu malu-malu. Tapi dari garis wajahnya, ia sangat berharap jika Seokjin akan menerima hadiah valentine pemberiannya.
Seokjin terdiam beberapa detik. Ia melirik Jimin sekilas, tapi temannya itu malah acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romansa"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...