Kletak!
Smartphone Jisoo jatuh kebawah saat Seokjin menghentikan mobilnya dengan pelan didepan rumah keluarga Kim.
Pasti tidurnya terlalu lelap, sampai Jisoo tidak sadar jika ponsel digenggamannya jatuh begitu saja ke kolom bawah jok mobil.
Seokjin menghela napasnya, pria berbahu lebar itu lalu mematikan mesin mobil dan melepaskan seatbell nya. Setelah bebas dari ikatan sabuk pengaman, perlahan Seokjin lalu mencondongkan badannya kearah Jisoo.
Diusapnya dengan lembut jidat kekasihnya. Beberapa helai anak rambut sempat menutupi wajah Jisoo, sebab yeoja itu tidur dengan kepala mereng ke kiri, sepertinya ia mencari sandaran pada pintu mobil.
"Jiss bangun..." Seokjin berucap pelan.
Sementara itu Jisoo hanya mengerang kecil karena Seokjin mengusap jidatnya. Ia merasa terganggu tapi enak dan nyaman disaat yang bersamaan.
"Jis, tidurnya dilanjut nanti saja kau pasti pegal tidur di mobil"
Seokjin bicara panjang, hatinya hangat bisa melihat langsung wajah Jisoo yang begitu lelap tidur seperti bayi.
Tak butuh waktu lama, Jisoo kemudian membuka matanya secara perlahan.
Hal pertama yang dilihat penuh oleh retinanya adalah wajah mulus nan tirus tanpa cacat dari seorang Kim Seokjin.
Jisoo menegang, belum juga nyawanya berkumpul semua. Tapi Seokjin sudah membuat jiwanya menguap dalam sekejap.
Salahkan saja visualisasi wajahnya yang terlalu sempurna bila dilihat dari dekat. Dadanya berdetak tak karuan, itu artinya Jisoo masih hidup. Tapi bisa jadi Seokjin akan membuatnya meninggal akibat gagal jantung karena pria itu sangat menawan.
"Pak Seokjin..."
Jisoo refleks memutup matanya kembali. Reaksi itu membuat Seokjin gagal paham.
Padahal baru saja pandangan mereka bertemu, bahkan Seokjin belum sempat tersenyum untuk menyambut bangun nya Jisoo dari sleeping beautynya barusan.
Arah pandangan Seokjin pun langsung tertuju pada bibir ranum kekasih hatinya. Siapa suruh Jisoo menutup mata, padahal niat awalnya Seokjin hanya ingin membangunkannya.
Apa bibir itu mengijinkan Seokjin untuk menciumnya?
Ahh... Baiklah, ini godaan untuknya!
Seokjin rasa ciuman masih belum untuk sekarang...
"Kenapa kau menutup mata lagi... Ayo turun Jis, kita sudah sampai"
Seokjin menarik dirinya. Ia lantas keluar dari mobil berharap Jisoo akan mengikuti jejaknya.
Jisoo pun langsung membuka matanya napasnya agak memburu karena selama ia memejam, Jisoo juga tak sengaja menahan laju udara ke paru-parunya. Hal bodoh yang Jisoo lakukan bisa saja benar-benar membuatnya meninggal hari ini.
Jisoo sedikit kelimpungan, sebelum keluar dari mobil ia menatap pemandangan lingkungan dari dalam kaca.
Dimana ini?
Wilayah perumahan ini terasa asing bagi Jisoo.
Blam!
Jisoo turun dari mobil, rupanya Seokjin sudah menunggunya tepat didepan pintu.
"Kita ada dimana Pak Seokjin?" tanya Jisoo yang masih setia meneliti seluruh wilayah.
"Dirumah orang tuaku..."
"Ahh???" Jisoo syok ditempat.
Kemudian Seokjin menyimpan kedua tangannya kedalam saku celana dan berujar lagi, demi menjawab pertanyaan 'Ahh?' dari Jisoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romansa"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...