Tak habis pikir dengan semua kegilaan yang sudah terjadi, saat ini tangan Jisoo gemetar menerima name tag militer yang bertuliskan nama Kim Seokjin dari Jendral Woobin.
Kabar jika Seokjin gugur saat menjalankan tugas membuat Kim Jisoo syok di tempat. Dia memang sempat membentak Jendral Choi Woobin dan mempertanyakan apa yang sudah terjadi pada kekasihnya.
Jisoo masih tidak percaya!
Dia sangat denial!
Dia tak mau ikut membenarkan setiap kata yang Woobin ucapkan, bahkan jika hanya woobin manusia yang tersisa dibumi dan diutus untuk menyelamatkan Jisoo lebih baik Jisoo mati saja karena Jisoo sangat benci pada Woobin.
"Tak masuk akal!... ini tidak mungkin terjadi!" Kesabaran Jisoo habis sejadi jadinya.
Jika Kim Seokjin yang ia tunggu-tunggu pada akhirnya tak kembali lagi padanya maka semua ini tak ada artinya lagi, Jisoo malah berpikir untuk sungguh-sungguh menyusul kekasihnya ke alam baka.
Woobin masih disana bersama Jisoo, si wanita mulai menangis tapi di tahan, air matanya mahal, tapi kenapa selalu saja ingin keluar disaat seperti ini.
"Ini adalah bukti terakhir yang aku suapkan untukmu... kau tau, pengumuman dari anggota militer yang gugur tidak bisa di manipulasi, gugur artinya mati, dan pemerintah akan memberikan penghargaan terakhir atas kerja keras Kim Seokjin selama ini" Woobin berucap. Dia melempar amplop.
Disana terdapat hasil test dna manyat atas nama Kim Seokjin yang 100% persen cocok dan photo photo bukti tkp dimana anggota militer yang bertugas di perbatasan tewas karena bom ranjau dan adu tembak dengan komunis korea utama.
"Berterimakasihlah padaku! Aku masih sudi memberikan itu padamu..." ungkap Woobin.
"Jika aku lebih jahat dari ini, mungkin kau tak akan tau bagaimana kebenarannya untuk selamanya" sela Woobin lagi.
Dia pun bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Jisoo, padahal pertemuan itu dia sendiri yang mengawalinya dan dia juga yang mengakhirinya.
Di tempat itu Jisoo membuka map yang tersegel dia pun akhirnya melihat bagaimana ngeri nys photo-photo di tkp. Darah dan potongan tubuh berceceran.
Dia tidak bisa membendung rasa yang bergejolak di perutnya.
Tak hanya photo disana terlampir surat resmi kepolisian dan juga hasil test dna milik seokjin.
Seperti...
Jisoo mendadak pusing dan air matanya jatuh.
Dia langsung menangis sesengukan dan meremas kertas itu dengan kuat. Untunglah ruang vip yang ia tempat didalam restoran mahal itu hanya berisi dirinya saja disana. Jadi sekeras apapun Jisoo menangis hanya dirinya saja yang tau.
"ANNIYAAA...." Tariaknya.
"Anwaeee!!... tidak mingkin!... aku tak ingin melihat ini, aku tak ingin tau tentang semua ini, aku tak ingin kehilangannyaaa.... waeeeee!!!"
Jisoo melampiaskan semuanya disana.
"Kembalikan dia padaku!..."
Tangisnya menjadi saksi betapa sakitnya hati nya saat ini.
Sakit sampai tak bisa melakukan apapun.
Deert
Deert
Deert
Jungkook is calling...
Ponsel Jisoo bergetar, penelponnya adalah calon adik iparnya.
Atau bisa kita sebut sebagai Jungkook saja karena Jisoo tak akan pernah bisa menikah dengan kim yang bahkan saat ini kim sudah tiada. Jadi jungkook tidak bisa ia panggil dengan sebutan adik ipar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...