73

621 58 0
                                    

Mini flashback with Choi Woobin.

Kenapa disaat ada orang yang menyukaimu, kau malah nampak cuek dan tak peduli? Sementara disaat orang yang menyukaimu itu memutuskan untuk menyerah dan meninggalkanmu bahkan dia juga berencana untuk membecimu tapi kau malah ingin mengejarnya untuk kembali?

Kutipan itu terus terngiang dikepala Choi Woobin, pria dewasa yang berkarisma berkat gen ketampanan paripurna dari sang Ayah.

Kim Jisoo, wanita yang akan dijodohkan dengannya sudah secara tegas melontarkan penolakan lamaran Choi Woobin dihadapan banyak orang.

Ada saksi hidup seperti Kim Jennie, Kim In Na, Kim Dong Wook yang notabena adalah anggota keluarga Jisoo. Meskipun tidak sampai mempermalukan martabat yang Woobin miliki, namun pernyataan tegas Jisoo malah membuatnya kepikiran, kesal dan tidak terima.

Dasar wanita sialan!

Woobin kira dia akan mudah dipermainkan, namun Jisoo nampak pintar memutar balikan emosi Woobin.

Beginilah jika orang dewasa dipertemukan dalam konteks perjodohan. Mereka bukan anak kecil yang akan menurut begitu saja apa kata orang tuanya. Atau bahkan akan bekerja sama dalam menggagalkan pertunangan ini, seperti kebanyakan film picisan yang ada di tv.

Harga diri Woobin dipertaruhkan disini!

"Bagaimana hasilnya? Kapan kau akan menentukan tanggal pernikahanmu?"

Woobin bertemu dengan ayahnya dirumah. Sehabis pulang dari rumah sakit dengan tangan hampa.

Apa Ayah Choi Gong Yoo tak bisa melihat aura lesu yang anaknya pancarkan dari dalam raga nya itu.

Masih bertanya lagi kapan Woobin dan Jisoo akan menikah, bahkan lamaran Woobin saja di tolak oleh Kim Jisoo itu.

"Ayah bicara apa??"

Woobin menatap sang Ayah dengan sensi, merasa topik ini sensitif sekali padanya.

"Apanya yang apa?? Maksud Ayah ya, pernikahanmu dengan Jisoo!!! Ayah bertanya apa putra Ayah sudah menentukan tanggal pernikahannya atau Jisoo minta sesuatu sebagai mahar pernikahan kalian?"

Lagi lagi Ayah Gong Yoo berucap. Pria tua itu nampak santai, namun tatapannya masih bisa menajam kearah sang putra.

"Tidak ada yang akan menikah... kalau Ayah mau, Ayah saja yang menikah sana!" Kesal Woobin.

"Bicara apa sih kau ini... sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya pria itu.

Woobin menghela napas pelan, otot-otot kekarnya di istirahatkan dengan duduk santai di sofa yang empuk. Menumpahkan massa tubuhnya disana dengan nyaman.

"Ayah tau? Kim Jisoo itu.... Dia baru saja menginjak-nginjak harga diriku! Dia menolak perjodohan dengan alasan sudah ada pria lain"

Balas Woobin to the poin, berharap Ayah Gong Yoo maklum dan berhenti memaksa pernikahan tak wajar antara Woobin dan Jisoo. Lagipula, bukankah pilihan Jisoo berhak di hormati? Wanita itu sudah memiliki pendamping, jika perjodohan dipaksakan maka Woobin harus merebut Jisoo dari pria lain itu.

"Bagaimana bisa Jisoo membatalkan perjodohanmu? Bukannya Dong Wook sudah menjamin jika anaknya akan mau dengan putra Ayah yang tampan ini?"

Ucap Gong Yoo lagi. Namun Woobin tak punya ide untuk setuju, apalagi membela apapun itu yang bersangkutan dengan Kim Jisoo.

"Kim Jisoo jatuh cinta dengam namja lain..." sahut Woobin dengan dengusan malasnya.

"Apa Namja itu lebih baik darimu? Sadarlah Choi Woobin! Kau itu Jendral Milliter Korea terbaik saat ini, apa ada laki-laki yang bisa melampaui posisimu? Bahkan orang-orang mungkin akan rela mengantri demi menikahkan anak mereka denganmu" Gong Yoo agak naik emosinya.

Little Title For Us #Wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang