Seperti yang sudah direncanakan. Mobil sedan yang di kemudikan oleh Ajudannya Woobin akhirnya berhenti disebuah post jaga polisi bagian perbatasan wilayah antara Korsel Korsel dan Korut.
Tempatnya tidak terlalu terpencil, karena ada camp militer, dan beberapa ratus kilo juga ada pedesaan milik Korea selatan yang dihuni oleh penduduk.
Blam!
Ajudan terdiri dari 3 orang keluar mobil dan membopong tubuh Seokjin. Si polisi itu tidak berdaya lagi, dibawa kedalam pos penjagaan.
"Nugueyo? Siapa kalian?"
Tanya staff penjaga disana.
Kemudian utusan woobin memberikan surat resmi kedatangan mereka ke sana untuk menghukum Kim Seokjin, menurunkan pangkatnya dan mengikat kontrak kerjanya di post itu selama 10 tahun.
Staff itu pun terkejut saat membaca sepenggal dari surat resmi yang di bawa oleh Ajudannya Woobin dan mempersilahkan salah satu diantara mereka menghadap atasannya.
Karena pihak militer dan polisi diatas awas bersitegang tetapi beberapa diantara mereka membangun relasi bawah tanah.
Tak lama kemudian petinggi di post itu bertemu dengan ajudannya Woobin dan mengerti jika keperluannya kemari untuk membuang anak polisi yang bermasalah.
"Jika sudah mengerti, tolong urus dia... jika dia kabur laporkan padaku" ungkap ajudan tersebut.
Kemudian si petinggi staff disana melihat seokjin, pria itu dengan luka dan tidak sadarkan diri.
"Apa dia masih hidup?" Tanya Si staff.
"Tentu saja... obati saja dia, jika mati juga kabari kami, akan kami urus background kematiannya" kata ajudannya woobin lagi.
Mereka ber 3 pun pamitan saat tidak ada hal yang perlu di bahas lagi.
Karena Kim Seokjin turun pangkat dan akan berjaga di perbatasan mulai hari ini.
.
.
.
.
.
.
.
SEOULSudah hampir jam setengah 7 malam, belum ada kabar apa-apa dari Seokjin.
Sementara itu, Kim Jisoo beserta adiknya Seokjin a.k.a Jungkook juga makin ovt dengan keanehan dan ketidak ada respoan dari kekasihnya.
Gelisah.
Itulah yang Kim Jisoo rasakan.
Karena ini menyangkut orang yang paling baik padanya. Orang yang senantiasa ada saat Jisoo jatuh dan terpuruk.
Serta hanya dia, orang yang bisa Jisoo percaya.
Hingga bagaimana bisa Jisoo tidak kepikiran berat jika Kim Seokjin tak ada??
"Jungkook ah.."
Panggilan dari Nunna yang akan menjadi calon kakak iparnya membuat Jungkook menoleh.
Jongkook sendiri tak berani berspekulasi yang aneh² dulu mengenai Kakaknya. Karena bisa jadi kakaknya ada menangani kasus di kantornya. Meskipun begitu aura Jisoo yang bertambah tidak enak tiap detiknya juga tak bisa jungkook abaikan. Sudah jelas Nunna Jisoo nya menahan kecemasannya sekarang.
"Nde Nunna"
Arah mata Jungkook tertuju pada Jisoo.
"Ayo kita pergi ke kantor polisi Jungkook... aku tak bisa menunggu Seokjin pulang seperti orang bodoh begini... kau bilang paling lambat dia pulang kerja jam 5 sore kan??" Kata Jisoo.
"Iya Nunna... jam 5 sore itu adalah waktu normalnya Hyung ada dirumah habis kerja" sahut Jungkook.
"Oh, shit... aku panik sekali, kau dan aku sudah beratus kali menelponnya kan?? Kita sama² tak dapat jawaban apapun darinya kan???... tolong, jangan katakan dia melakukan prank pada kita?" Kata Jisoo begitu emosional sebagai seorang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Title For Us #Wattys2019 [END]
Romance"Yah, sayang sekali... Aku pikir Nona ini pacarmu, kau betah sekali menjomblo kak... Kapan kau menyusulku untuk menikah?" "Jika aku sudah mood mungkin" balas Seokjin tanpa minat. "Kapan kau akan mood untuk menikah dasar kakak bodoh? Ingat umurmu it...