Mingyu baru saja selesai memeriksa beberapa pasien di UGD, dan melihat siluet Wonwoo yang berjalan dari lobi.
"Dari mana?" Tanya Mingyu mengekori Wonwoo.
"Makan siang," Wonwoo memasukan kunci mobil ke saku celananya.
"Tidak biasanya kau makan di luar, tidak mengajaku?"
"Kau sudah besar, untuk apa ikut,"
"Dengan Caibing?"
"Apa?" Wonwoo berhenti dan menatap Mingyu,
Yang di tatap tertawa geli,
"Kau makan siang bersama Caibing?""Bukan urusanmu,"
"Hei.. Itu benar kan!"
"Jangan menggodaku, pergi sana!"
"Aku tidak bisa jauh darimu, kau tau itu," Mingyu tertawa,
"Ya.. Aku bahkan tidak habis pikir.. Rumah berdekatan, satu sekolah dari kecil bahkan aku harus bekerja denganmu, astaga.. Aku sudah bersama denganmu selama 26 tahun. Jika kau wanita pasti orang tua kita sudah menikahkan kita. Takdir ku buruk sekali," Ucap Wonwoo.
"Heyy jangan bicara seperti itu, itu tandanya kita satu paket. Kau dan aku," Mingyu semakin tertawa geli.
"Sudahlah, bekerja saja sana!" Wonwoo memasuki ruanganya.
Mingyu hanya menggelengkan kepalanya, memang benar mereka sudah bersama selama 26 tahun, persahabatan mereka sangat erat.
Wonwoo terdiam dan menatap ponselnya, tidak ada pesan dari Caibing.
Bagaimana dia akan memulai menjadikan Caibing menjadi kekasih pura-pura tanpa menyakiti dirinya nanti..?
"Apa.. Aku harus mencari di internet?" Gumamnya pelan dan menuju laptop nya.
"Setidaknya memperlakukan dia seperti pacar sungguhan? Tapi bagaimana jika saat mengakhirinya dia sakit hati..?"Wonwoo mengacak rambut rapi itu dengan gusar.
Baiklah.. Aku akan menjalankan saja sesuai isi hatiku..
©
Caibing berjalan di tepi pantai, membawa sepatunya di tangan kanan, dan memotret dengan tangan kiri.
Rambut coklat sebahu yang tertiup angin..
Bahkan celana panjang yang ia gulung se lutut, dan baju lengan panjang oversize yang ia gunakan.
Fotografi adalah hobinya. Dan disinilah dia sekarang, berada di tepi pantai sendirian..
Mengingat saat ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Wonwoo dan mantan kekasihnya saat itu.
"Baik. Kita akhiri saja hubungan ini!" Teriak Sohee.
Wonwoo hanya diam.
"Kau tidak pernah ada waktu untuk ku! Yang kau pikirkan hanya bekerja. Bahkan kau selalu tidur di rumah sakit! Kau juga tidak bisa menemaniku pergi kemanapun! Wajar saja jika aku memiliki pria lain yang bisa mengerti aku selain dirimu!"
Caibing tersenyum tipis.
"Aku bahkan selalu pergi sendirian, apa istimewa nya pergi bersama kekasih.. Bagaimana rasanya di cintai dan mencintai dengan tulus..?" Lirih Caibing, entah ia bicara dengan siapa.Ia hanya duduk di tepi pantai.
Kosong.. Tidak ada siapapun di sana.
Senja mulai menampakan dirinya, Caibing masih belum beranjak dari sana.
Apakah angin akan membawa hal baik untuk semua orang..?
Brrmmmmmm.
Wonwoo memakirkan mobilnya di tepi pantai. Ia baru saja meminta pulang lebih awal, entah kenapa ia sedang banyak pikiran untuk saat ini.
Di lihat nya cincin yang ada di dashboard mobil.. Itu adalah cincin pasangan miliknya dan Sohee dulu.
Ah tidak.. Hanya satu. Karena milik Sohee di bawa oleh dia sendiri.
Wonwoo melihat cincin itu dengan tatapan kosong.
Rasa sayang dan betapa cinta nya dia pada Sohee sudah mulai berubah.. Perlahan dia merasakan sakit di hati nya, semua kenangan manis itu membuat hati nya sakit.
Ya.. Dia akui jika dirinya memang tidak memiliki banyak waktu untuk Sohee.
Mereka berdua hanya bertemu jika Wonwoo mengambil libur saja.. Wajar jika wanita itu merasa bosan.. Tapi.. Apakah itu adalah cara yang terbaik? Dengan cara dia menduakan dirinya?
Wonwoo turun dari mobil dan berjalan di sebuah pemecah ombak.
Beberapa kali ombak menghantam pembatas itu, namun tidak membuat Wonwoo takut.
Bunuh diri? Bodoh jika dia melakukan itu.
Tuk.
Wonwoo menjatuhkan cincin itu ke air, dan ombak datang sesaat kemudian.
Byuurrrr
Itu adalah ombak yang paling besar.
Tubuh Wonwoo hampir saja jatuh jika seseorang tidak memegangnya.
Tunggu? Seseorang?
"Im Caibing..?" Lirih Wonwoo.
Wajah Caibing terlihat panik memegang tangan Wonwoo yang jika satu detik dia terlambat, tubuh Wonwoo akan jatuh ke bawah menghantam pemecah ombak.
Tatapan mata yang sulit di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing