1.8

43 11 0
                                    

Ruangan itu sudah kacau.
Barang berserakan dan beberapa benda yang sudah pecah berkeping-keping.

Hanya ada suara isakan dari bibir seorang meringkuk di sudur ruangan dengan keadaan yang kacau juga.

Dia sesekali menggigit kuku jari tangan dan menarik rambut panjang nya mengingat masa lalu seolah dia sangat menyesal.

Tapi.. Memang dia sangat menyesali nya.

Menyesali perbuatan nya sendiri.

Moment ini ketika diri nya dan sang kekasih masih menjadi seorang mahasiswa di sebuah universitas ternama Seoul.

Rooftop gedung utama.

"Memang seorang dokter di ijinkan untuk merokok?" Tanya wanita itu yang baru saja masuk dari pintu besi.

Seorang laki-laki yang sedang merokok lantas menatap nya dan menyesap rokok itu.
"Hanya beberapa kali, ini tidak setiap hari.."

"Sampai kapan kau akan menghilangkan kebiasaan buruk mu itu? Se jenuh itu kah kau?" Gadis itu berdiri di sebelah nya.

Laki-laki itu tertawa pelan,
"Kau tau? Kau tidak paham betapa sulit dan serius nya aku belajara.. Aku butuh hiburan.."

"Rokok dan alkohol.. Ya .. Itulah dirimu Jeon Wonwoo."

Yang bernama Wonwoo itu tersenyum dan mengacak rambut gadis nya itu.
"Aku rasa.. Aku tidak bisa menghilangan alkohol dari kehidupanku, tapi.. Aku bisa menghilangkan rokok ini ketika aku sudah lolos dari ujian akhir."

"Kau yakin? Seorang dokter tidak merokok."

"Tentu, asal kau juga mau mengingatkanku,"

Gadis itu memeluk laki-laki di samping nya.

Wanita itu semakin menangis mengingat momen kecil yang terlintas di kepalanya.. Suara tangisanya semakin meraung..

"Maaf.. Maafkan aku Wonwoo.." Dia masih menyebut pria yang bukan suami nya itu dalam tangis nya.

Di samping ranjang yang sudah tidak berbentuk terdapat sebuah amplop coklat yang berisikan surat perceraian dari pengadilan.

Mengorbankan demi orang yang salah.

Rahasia yang selama ini dia sembunyikan sejak 3 tahun yang lalu dari 2 pria yang ada di kehidupanya.

Wanita itu menatap foto berukuran kecil yang ia genggam, foto seorang balita perempuan berumur 3 tahun, wajahnya sangat imut dan tersenyum ke kamera.

Kang Yeseo namanya.

Dia adalah anak Sohee. Anak Sohee dari seorang pria yang ia kenal di bar 3 tahun lalu. Tentu saja Wonwoo tidak tau.

Dan dia menikah dengan Hansol karena ingin meminta pertanggung jawaban, untuk status ayah sambung untuk putri nya itu, awalnya Hansol mau bertanggung jawab, tapi setelah mengetahui hasil tes dna berbeda.. Di situlah neraka Sohee di mulai.. Anak itu bukan anak Chwe Hansol.

Apa yang harus aku lakukan.. Pria bermarga Kang itu sudah menghilang dari dunia ini.. Apa yang harus dia lakukan..

©

Caibing keluar kamar karena suara aduan pisau di dapur, dia pikir ada perang.. Ternyata dokter itu sedang sibuk.

"Sedang apa?" Tanya Caibing.

Wonwoo menghentikan kegiatan nya sejenak.
"Membuat sarapan.." Ia tersenyum.
"Heii.. Aku sudah bilang istirahat.. Kenapa kau jalan-jalan.." Omelnya dengan menggiring Caibing ke sofa.

"Aku bosan.."

"Aku sudah membawakan laptop dan beberapa laporan dari caffe, tidak di periksa?" Wonwoo melanjutkan acara masak nya.

Caibing mengangguk.
"Sudah selesai.. Aku sudah mengirimnya pada Jiyeon eonnie,"

"Teman mu tidak kemari?" Tanya Wonwoo,

"Yujin? Aku rasa dia masih berada di Busan karena urusan kantor,"

Wonwoo tertawa,
"Pantas saja kau terlihat bosan.."

Caibing diam dan melihat punggung Wonwoo yang sejak tadi sibuk.
"Tidak ke rumah sakit?"

"Siang nanti.. Dan.. Aku akan pulang besok pagi.. Kau bosan ya?" Wonwoo menatap Caibing,

"Bisakah aku pulang saja?"

"Kaki mu masih belum sembuh.. Mungkin 2 minggu lagi baru bisa di lepas.. Hmm.. Jika kau bosan.. Mau aku panggilkan teman?"

"Teman?"

"Adik Mingyu," Wonwoo tersenyum.

Caibing hanya menatap Wonwoo dengan tatapan..

Kenapa dia melakukan semua yang aku mau?

Wonwoo sudah pergi ke rumah sakit.. Dan Caibing benar-benar berdua dengan Kim Minseo, adik Mingyu.

"Eonnie, kau sudah lama berteman dengan Wonwoo oppa?" Tanya Minseo yang kini duduk sambil bermain kartu dengan Caibing.

"Belum lama ini.." Caibing tertawa canggung.

"Ah.. Pantas saja, aku tau Sohee eonnie karena dia kekasih oppa sejak dulu, tapi aku belum pernah melihat eonnie,"

"Hmm.. Begitukah?"

Minseo mengangguk,
"Jujur saja.. Aku tidak begitu suka dengan Sohee eonnie, dia tidak asik dan.. Sedikit aneh," Bisik Minseo, padahal mereka hanya berdua.

"Aneh?"

Minseo mengangguk mantap,
"Tolong jangan katakan pada Wonwoo oppa soal hal ini.. Aku bahkan tidak berani memberitahu oppa ku.. Tapi.. Aku rasa aku bisa membaginya dengan eonnie karena kita sama-sama perempuan," Kini Minseo duduk di sebelah Caibing.

"Hmm.. Sekitar satu tahun yang lalu.. Aku dan temanku sedang berada di taman, aku melihat Sohee eonnie mendorong kereta bagi, dan dia memanggilnya 'putri ku' aneh kan? Apa.. Dia sudah.."

"Memang kau yakin itu putri nya?" Tanya Caibing.

"Tidak.. Tapi eonnie.. Itu kan aneh.. Lagi pula dia dan oppa juga tidak menikah,"

Caibing terdiam.

"Minseo-ya.."

"Hm..?"

"Bolehkan aku bertanya padamu soal Wonwoo?"

Minseo tersenyum penuh arti dengan kalimat itu.

"Tentu saja! Apapun tentang Wonwoo oppa aku akan membaginya denganmu, aku sudah tau banyak tentang eonnie dari Mingyu oppa!" Jawab Minseo semangat.

Kim Mingyu.. Siapa lagi yang kau beritahu soal Caibing dari mulut tipis mu itu..

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang