Dua bulan berlalu..
Wonwoo melepas pakaian operasinya dan berjalan ke ruangan.
"Wonwoo-ya!" panggil Mingyu, merasa di panggil Wonwoo pun berhenti.
"ada apa?"
"kau akan langsung pulang?" tanya Mingyu,
Wonwoo mengangguk,
"sudah tiga hari aku tidak pulang, ada apa? sudah dua kali aku bertanya,""hei...calm brother.. ibu menyuruhmu datang, hanya itu,"
"lalu dirimu?"
"aku akan mengantar Yujin ke Busan untuk pekerjaan kantor," jawab Mingyu,
"wah.. kau sudah mulai dekat dengan Yujin hm?"
"ya.. begitulah, kami belum memikirkan masa depan sepertimu,"
"aish. ya sudah aku akan bersiap,"
"sampaikan salamku pada Caibing,"
"tidak mau!"
Wonwoo masuk ke ruanganya untuk berganti dan bergegas ke rumah Mingyu.
Setelah dari rumah Mingyu, Wonwoo memutuskan untuk mampir ke sebuah toko bunga, walau istrinya memiliki toko bunga namun Wonwoo membelinya di tempat lain, dia rindu dengan Caibing yang sudah 3 hari tidak bertemu.
"aku pulang," ucap Wonwoo saat memasuki pintu rumah baru mereka, ya.. sudah dua minggu mereka pindah ke sebuah perumahan di tepi kota, walau sedikit jauh dari rumah sakit tapi tak masalah bagi Wonwoo.
"kau sudah pulang?" Caibing muncul dari lantai 2 dan berjalan menuju Wonwoo, namun saat akan memeluknya, dia malah mendorong suaminya itu.
"kenapa kau bau.." ucap Caibing menutup hidungnya,
Wonwoo yang bingung pun mencium sekeliling tubuhnya, bau parfum.
"ini wangi, aku sudah mandi sebelum pulang, apa masih bau darah?"
"kau melakukan operasi?"
"malam tadi,"
"tidak.. bukan darah.. ah tapi kau bau.. aku tidak suka.." ucap Caibing.
"bau bunga lavender? kesukaanmu," Wonwoo memberikan bunga itu.
Caibing menggeleng,
"aku tidak mau.." lirihnya,Sebenarnya tidak enak hati untuk menolak pemberian suaminya itu tapi dia memang tidak suka..
"ada apa? bukankah kau suka bau lavender?" Wonwoo semakin bingung dengan istrinya ini.
Caibing hanya duduk di sofa dan menghela nafas,
"apa.. aku membuat salah padamu?" Wonwoo meletakan paper bag besar dan bunga itu di meja,lalu duduk di samping Caibing.
"jangan dekat denganku.. kau bau.." Caibing mendorong Wonwoo lagi.
Apa yang salah denganya hari ini? biasanya jika Wonwoo pulang dia akan memeluk Wonwoo, tapi sekarang dia malah mengatakan bahwa Wonwoo itu bau.
"baiklah.. baiklah.. aku tidak akan mendekatimu," Wonwoo duduk di karpet dan membuka satu persatu makanan yang di berikan oleh ibu Mingyu.
"sudah makan?" tanya Wonwoo. Caibing menggeleng,
"aku hanya mengukus ikan corvina kuning tadi," jawab Caibing ikut melihat apa saja yang di berikan oleh ibu.
"oh? tidak ada kimchi.."Wonwoo menatap Caibing,
"kimchi?" Caibing mengangguk,
"kau mau kimchi? aku akan belikan,""aku ingin yang hanya di buat ibu.." jawabnya,
Astaga.. apalagi ini..
Wonwoo mengusap wajahnya pelan,
"mungkin belum jadi, sehingga tidak di berikan hari ini, ayo makan bersama aku yang akan siapkan," Wonwoo berdiri,"tapi aku mau kimchi buatan ibu.."
Wonwoo mematung dan menatap Caibing dengan wajah memohon,
Padahal dia baru saja dari sana..
"baiklah.. ayo kita kesana," Wonwoo mengambil kunci mobilnya dan Caibing mengambil tasnya.
Namun, baru saja masuk ke mobil dan menyalakan mesin, Caibing malah ribut dan ingin turun saat itu juga.
"ada apa lagi?" Wonwoo sedikit kesal, namun dia berusaha bersabar.
"kau tidak mencuci mobilmu? kenapa bau sekali.." Caibing rasanya ingin muntah.
"aku hanya menaruh pewangi bunga yang kau suka.." jawab Wonwoo.
"kau pergi saja sendiri.. aku tidak ikut," ucap Caibing masuk kembali ke dalam rumah.
Wonwoo terdiam menatap Caibing lalu mencium ke dalam mobilnya,
"masih wangi.. aku mencucinya 3 hari yang lalu.."Sayang sekali padahal mobil Caibing sedang ada di bengkel sekarang.
Dengan berat hati Wonwoo kembali ke rumah Mingyu.
"Caibing tidak ikut?" tanya ibu saat menyiapkan kimchi pesanan Wonwoo.
"entahlah.. hari ini dia aneh.. dia selalu bilang bau padaku, dan juga di mobil, padahal itu kan pewangi kesukaanya," ucap Wonwoo menopang dagunya.
Ibu Mingyu tertawa mendengar penjelasan Wonwoo,
"jangan sensitif pada istrimu, mungkin itu bawaan,""apa?"
"sudah telat berapa minggu Caibing?" tanya ibu Mingyu saat menyerahkan kotak itu,
"telat?"
"mungkin istrimu hamil, kau tidak menyadarinya?"
Wonwoo membuat raut wajah bingung.
"dia belum mengatakan apa-apa padaku bu..""jangan di bawa serius, baik-baiklah padanya," ibu Mingyu mengusap bahu Wonwoo.
Saat pulang ke rumah, yang meminta kimchi itu sudah tertidur di kamarnya dengan pendingin ruangan yang menyala, karena cuaca di luar panas.
Wonwoo melihat Caibing yang terlelap, dia mengusap kepala Caibing dengan lembut dan tersenyum.
Jika benar yang di katakan ibu Mingyu.. mungkinkah Caibing.. hamil?
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing