Sinar matahari memasuki celah dari tirai jendela kamar Caibing.
Wonwoo yang masih tertidur merasa terusik dengan cahaya yang menyilaukan matanya.
Ia perlahan membuka matanya, Caibing sudah bangun lebih dulu.
Wonwoo bangun dengan perlahan, merasakan nyeri di bagian perutnya.
"Wonwoo-ya? sudah bangun? cuci muka lalu ayo sarapan bersama," suara Caibing membuatnya terkejut.
Rambut yang di ikat setengah,baju lengan panjang oversize dan celana pendek yang ia gunakan.
Wonwoo mengubah raut wajahnya yang merasa kesakitan menjadi seolah dia baik-baik saja. Sebelum Wonwoo menjawab, Caibing sudah pergi lebih dulu.
Dengan perlahan Wonwoo berjalan ke kamar mandi dan menyusul Caibing ke dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih dengan pakaian lengkapnya semalam, dia duduk di sebelah Caibing dan memeluk pinggang wanita itu.
"Selamat pagi.." ucap Wonwoo tersenyum.
Caibing tersenyum, "Tidurmu sangat nyenyak.. aku jadi tidak tega membangunkanmu," ucap Caibing.
Wonwoo tersenyum dan mulai memakan beberapa lauk yang sudah Caibing buat, "Sudah lama sekali aku tidak memakan masakanmu,"
Caibing berdiri dan membuatkan susu hangat untuk Wonwoo, "Selamat makan," Caibing memberikan susu itu pada Wonwoo,
Caibing membelakangi Wonwoo untuk mencuci beberapa gelas yang kotor.
Wonwoo menikmati makanan itu dengan tenang, namun ketenanganya kembali terusik saat ia merasakan sakit dan merasa mual yang bersamaan di perutnya. Ia berhenti makan dan menunduk menahan sakitnya.
Merasa tidak bisa menahanya, Wonwoo pun sedikit berlari ke arah kamar mandi dan menutup pintu dengan keras, itu membuat Caibing terkejut.
"Oh.. astaga.. Wonwoo-ya? kau baik-baik saja?" Caibing berjalan ke arah kamar mandi yang berada di sudut dapur, yang hanya terdengar suara air dari dalam.
"hmph!" Wonwoo menutup mulutnya tapi dia semakin mual hingga dia memuntahkan semuanya, namun dia terdiam.. karena yang keluar bukan hanya makanan yang baru saja dia makan.. tapi juga darah.
Wonwoo terdiam menatap pantulan dirinya di kaca, mulut dan sedikit bajunya terkena noda darah. dengan cepat Wonwoo menyalakan kran air pada wastafel itu.
Ia juga membasuh wajah serta bajunya agar Caibing tidak khawatir padanya,