6.5

26 7 2
                                    

Wonwoo baru saja pulang dari bekerja, dan dia tertidur begitu saja di sofa.

Caibing baru saja selesai memasak dan menatap suaminya yang tertidur.

"dia pasti kelelahan, kenapa tidak tidur di kamar saja?" ucap Caibing memegang perutnya dan mengambil kemeja dan melepas sepatu Wonwoo.

Trringg

Caibing menatap ponsel Wonwoo yang tergeletak di meja, beberapa pesan masuk ke dalam ponselnya, Caibing pikir mungkin itu pesan penting dari rumah sakit, dia pun membuka pesan.

Dokter Magang Jung :

Sunbae, sudah pulang ke rumah?

Sunbae, besok kau ada waktu?

Bisa antarkan aku untuk ke lab? aku masih belum hafal jalan ke sana..

"dokter magang? siapa ini?" Caibing menatap Wonwoo, ia hanya membaca pesan itu tanpa membalasnya.

Ia merasa kesal, dan masuk ke dalam kamar meninggalkan suaminya yang tertidur di sofa.

Pagi pun datang, Caibing seperti biasa, dia membuatkan sarapan untuk Wonwoo, namun bedanya dia tidak membangunkannya.

Wonwoo baru saja keluar dari kamar mandi, mengalungkan handuk di lehernya.

"yeobo.. kau tidak membangunkanku?" Wonwoo mau memeluk Caibing, namun dia malah menghindar. Wonwoo merasa aneh.

"ada apa?" tanya Wonwoo mengikuti Caibing yang sibuk menyiapkan sarapan.

Caibing hanya diam.

"yeobo.." Wonwoo menghentikan Caibing saat akan mengambil piring berisi telur puyuh.

"kau pasti akan sibuk hari ini.. kau ada janji kan?" ucap Caibing dengan dingin.

Wonwoo tidak mengerti.. apa yang dia bicarakan? hari ini kan Wonwoo libur.. dan hari ini jadwal Caibing untuk memeriksa kandunganya.

"kau bicara apa? sibuk? janji? aku kan mengantarmu ke dokter kandungan," jawab Wonwoo, namun Caibing menghindari Wonwoo lagi.

"yeobo.. Im Caibing.." Wonwoo memegang kedua bahu Caibing.
"hei.. bilang.. ada apa?"

"kau tanyakan saja pada dokter magang Jung, kau ada janji denganya kan?" ucap Caibing berusaha mendorong Wonwoo, namun dia menahanya.

Dokter magang Jung? apa dia mengirim pesan? setelah menjemput Caibing, Wonwoo sangat lelah sehingga tertidur begitu saja di sofa dan tidak mengecek ponselnya juga hari ini.

"dokter magang?"

"kau tidak membalas pesanya? balas saja dia pasti menunggu," merasa tangan Wonwoo melepas peganganya Caibing pun pergi ke kamar, membiarkan Wonwoo terdiam di ruang tengah, dia memgambil ponselnya, dan benar saja beberapa pesan ajakan Chaeyeon untuk pergi bersama denganya.

Wonwoo terduduk dan menghela nafas, dia membuat istrinya marah..

Caibing sangat sensitif dari awal kehamilanya.. dan hanya masalah pesan saja dia sangat dingin padanya.

Wonwoo masuk ke kamar, di lihatnya Caibing berbaring namun dia tidak ingin menatap ke arah pintu.

"yeobo.. maaf.. kau salah paham.. aku tidak pergi denganya.. aku juga tidak membalas pesanya kan? dia adalah dokter magang dan aku di tunjuk sebagai penanggungjawabnya.. maaf aku tidak cerita soal ini," memang salahnya, dia tidak bilang pada Caibing.

Caibing masih tidak mau menatap Wonwoo.

"Caibing.." panggil Wonwoo memegang bahunya, namun lagi-lagi di tepis.

"aegi-ya.. ibumu marah pada ayah.. katakan ayah harus apa.." ucap Wonwoo sambil duduk di sebelah Caibing.

Caibing sebenarnya tidak tega melihat Wonwoo seperti itu, tapi dia terlanjur kesal.

Bukanya menjawab.. Caibing malah terisak pelan, Wonwoo yang mendengar itu merasa panik.

"Caibing.. kenapa? kau menangis..? mana yang sakit?" Wonwoo menatap Caibing yang sudah duduk di sebelahnya.

Tapi Caibing malah menangis,

"hei.. ada apa?" tanya Wonwoo.

"aku takut.. aku takut kau meninggalkan aku.. kau sudah tidak menyukaiku karena aku akan gendut! kau akan mencari perempuan lain yang lebih cantik dariku!" Caibing menangis sambil memukul dada Wonwoo berkali-kali.

Wonwoo terkejut dengan apa yang Caibing katakan, jadi.. ini yang Caibing pikirkan? astaga..

"hei.. hei.. yeobo.. kenapa kau mengatakan hal itu.. itu tidak mungkin.." Wonwoo menahan tangan Caibing dan mengusap air matanya.

"aku takut.." isak Caibing.

Wonwoo memeluknya dengan hangat,
"kau berpikir terlalu jauh.. aku tidak semudah itu meninggalkanmu Caibing.. jangan berpikiran negatif.. kau tau kan itu bisa berpengaruh pada aegi hm?"

Caibing membalas pelukan Wonwoo dengan pelan.
"janji..? kau tidak akan pergi kan?"

"ssttt.. aku janji.."

Sepertinya benar yang di katakan Jeonghan.. dokter magang itu menyukai Wonwoo.

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang