Wonwoo berada di apartemen Caibing, dia duduk di ranjang Caibing yang kosong, semua barang disini sama seperti terakhir kali mereka berada disini. Bahkan dia tidak menyalakan lampunya, membiarkan malam yang gelap dan semuanya menjadi semakin gelap.
Wonwoo berbaring meletakan kedua tanganya di bawah kepala, tak lama Caibing pun masuk ke kamar.
"Ada apa? Berbaringlah di sampingku,"
"Apa?" Caibing terlihat malu dan gugup.
"Tidurlah di sampingku," Wonwoo menepuk di sebelahnya, ia meletakan tanganya terlentang.
Caibing tertidur dengan lengan Wonwoo ia jadikan bantalan.
"Kau menyukai pemandangan ya?"
Caibing mengangguk,
"Itu menenangkan bukan?"Wonwoo menatap beberapa foto yang di gantung pada tirai jendela kamar Caibing.
"Pemandangan apa yang paling kau sukai?"
"Hm... Pantai?"
Wonwoo tersenyum,
"Dimana yang paling kau sukai?""Hmm... Jeju? Aku pernah menginap selama 2 hari disana, tapi itu tidak cukup," Jawab Caibing,
"Bersama Yujin?"
"Tentu saja,"
"Lalu.. Apa kau akan kesana lagi?" Wonwoo mengusap kepala Caibing lembut.
"Jika aku memiliki waktu luang, mungkin kau mau ikut?" Tanya Caibing menatap wajah Wonwoo yang tepat berada di sampingnya.
Wonwoo tersenyum dan mengangguk,
"Aku akan mengikuti mu, kemana pun kau pergi,"Caibing memukul dada Wonwoo pelan,
"Kau tidak bisa meninggalkan pasienmu,""Tenang saja, ada Mingyu, kita satu paket,"
Caibing dan Wonwoo tertawa, itu adalah kali pertama mereka tidur dengan berbagi kenangan di masa lalu.
Apakah Wonwoo belum menyadari sesuatu?
Jeju..
Wonwoo terbangun tiba-tiba mengingat semua itu.
Ia bangkit dan mengambil album foto yang tergeletak di meja.
Wonwoo membuka semuanya, dan itu adalah foto pantai, saat sunset atau pun siang hari.
Caibing memotret itu semua..
Karena Caibing menyukai pantai.
"Kenapa aku baru menyadarinya.." Gumam Wonwoo.
Ia mengeluarkan semua foto itu, namun itu sangat banyak, dimana Caibing berada? Bahkan Seluruh Jeju di kelilingi oleh pantai bukan?
Wonwoo mengambil semua foto yang di potret di Jeju.
Aku harap.. Aku bisa menemukanmu Caibing..
©
Caibing baru saja keluar dari toko ponsel, dia baru saja membeli ponsel baru, selain paksaan Yujin, dia juga memikirkan Kim Jiyeon, selaku manager Flower Caffe, dia pasti juga mengalami banyak kesulitan karena Caibing pergi ke Jeju selama ini.
Bukan lari dari masalah.. Namun hati nya terlalu rapuh untuk menghadapi semua ini.
Caibing menatap ponsel barunya itu, hanya ada kontak Yujin dan para pegawai caffe nya.
Ia menaiki sekuter listrik itu untuk kembali ke penginapan.
Caibing tidak berkonsentrasi penuh mengendarainya.. Ia bahkan sempat memikirkan hal lainya.
Bagaimana kabar Wonwoo saat ini?
Apakah dia masih mencari dirinya..?
Apa dia tau tempat ini..?
Bahkan Yujin berusaha menghindari mereka dengan mengganti nomor ponsel juga..
Yujin begitu melindunginya.. Ia yakin Wonwoo pasti sudah bertemu Yujin saat kejadian itu.
Caibing sudah menghindar sangat lama.. Dalam waktu dua bulan Wonwoo bahkan tidak bisa mencari dirinya.
Caibing menghentikan sekuternya dan berjalan ke arah pantai,
Celana jeans pendek dengan aksen potongan yang tidak beraturan dan kaos warna navy lengan pendek yang dia masukan ke dalam celana, tas selempang kecil dan mengalungkan sebuah camera, ia membiarkan rambutnya tersapu angin dan menenteng kedua sepatunya.
Ia berjalan menyusuri tepian pantai,
Angin pantai bahkan bisa membuatnya lupa akan semua.
"Bolehkah aku berharap..? Aku tak akan berharap lebih.. Aku hanya ingin berharap seseorang yang aku cintai akan baik-baik saja.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing