Dan.. Di sini lah mereka sekarang..
Caibing berada di dalam mobil Wonwoo.
Wonwoo masuk ke dalam mobil setelah membelikan kopi untuk Caibing.
"Ini.. Minumlah.." Ia tersenyum.
"Terima kasih.."
Wonwoo tertawa samar.
"Kau pasti berpikir aku akan bunuh diri ya?"Caibing terlihat ragu lalu mengangguk.
Wonwoo tertawa,
"Tenang saja.. Aku tidak akan bunuh diri hanya karena wanita.."Hampir terbesit di pikiranku untuk mengakhiri hidupku..
Sangat cinta kah aku dengan Kim Sohee..?
"Tapi... Itu berbahaya.." Lirih Caibing.
Bagaimana jika aku tak melihatmu tadi..?
Wonwoo tersenyum.
Dia ragu untuk mengusap kepala Caibing.
Bukan berarti dia adalah pria 'buaya' tapi.. Tangan pria itu ingin sekali menyentuh kepala Caibing untuk mengucapkan terima kasih..Tapi dia melakukan itu pada Caibing!
Wonwoo mengusap pelan kepala Caibing.
"Terima kasih karena sudah khawatir padaku.."Caibing mematung seper-sekian detik.
Perasaan apa ini..? Seperti kupu-kupu menyeruak di dadaku..
"Ekhemm.. Ah.. Sebaiknya kita pulang saja.. Besok kau tidak lupa kan?" Ucap Wonwoo mencairkan suasana.
Wajah Caibing memerah, tapi dia memalingkan wajahnya ke arah luar jendela.
"Ah ya.. Jam 8 pagi.."Wonwoo berusaha untuk fokus menyetir.
"Aku akan menjemputmu,"Dan.. Begitulah suasana canggung dalam perjalanan ke rumah Caibing.
©
"Caibing-ah.. Ada apa? Hm? Aku baru saja akan pulang, apa terjadi sesuatu?" Yujin sedang berbicara di telepon dengan Caibing,
Yujin membereskan beberapa berkas di meja kantornya.
"Gaun..? Kau butuh gaun? Untuk.. Ah? Pernikahan wanita itu? Besok?" Yujin selalu saja heboh, wajah dan perilakunya sangat terbalik.
"Baiklah, setelah ini aku akan pulang lalu menginap di rumah mu, hmm.. Ya sampai nanti,"
Yujin tersenyum.
"Kenapa dia sangat polos sekali.. Dia sangat lucu," Gumamnya sambil memasukan ponsel ke dalam tas dan bergegas untuk pulang.©
Yujin membawa kotak besar, beberapa gaun cantik miliknya, sepatu, bahkan tas dan alat make up dia bawa.
Dia mendadani Im Caibing.
Bukan berarti dia tidak bisa berdandan, tapi.. Caibing terlalu tampil adanya sebagai wanita.
Make up tipis,celana panjang, kaos casual,hodie, bahkan beberapa baju tidak begitu feminim untuk ukuran wanita, sepatu heels? Jangan tanyakan itu pada Caibing. Dia tidak pernah memakainya dan dia juga tidak punya sama sekali.
"Apa.. Ini terlihat aneh?" Ucap Caibing setelah Yujin selesai menggulung rambut pendek Caibing.
"Hmm.. Lebih baik di gerai saja?" Tanya Yujin menatap Caibing di cermin.
"Gerai saja.. Gerai saja..""Wah.. Kau cantik sekali.." Ucap Yujin bangga,
Caibing terlihat malu-malu.
"Terakhir.. Pakai sepatu ini,"
Heels dengan tinggi 9 cm.
Caibing sedikit ngilu melihat ujungnya yang runcing itu.
"Kau wanita asli kan?" Yujin tertawa, "Pakai ini.. Ini tidak akan membunuhmu..,"
Caibing terlihat ragu, lalu memakainya. Perlahan berdiri.. Namun dia hampir saja jatuh.
"Aku tidak bisa jalan!" Cicit Caibing.Yujin tertawa,
"Bagaimana kau bisa berjalan besok, Wonwoo tidak akan memggendongmu kan?""Jangan bercanda!"
"Baiklah baiklah.. Aku ajari cara berjalan! Ayo kita berlatih sampai pagi tuan putri,"
Caibing menghela nafas kesal.
Aku memiliki karisma tersendiri. Jangan menjadi standar seseorang. Itu adalah kalimat agar aku bisa mencintai diriku sendiri.
©
Hari yang cerah..
Wonwoo menunggu Caibing di dalam mobilnya. Sesekali melihat ke arah lobi apartemen Caibing.
Klotak klotak klotak.
Suara sepatu high heels berjalan mendekat ke mobil.
Wonwoo menatap Caibing dari bawah sampai atas.
Dia benar Im Caibing kan?
"Astaga.." Tanpa sadar Wonwoo berucap.
Caibing mengetuk jendela mobil Wonwoo.
Tok tok
Wonwoo menurunkan kaca mobilnya.
"Masuklah.."
Caibing memasuki mobil Wonwoo.
Seperti tersihir melihat malaikat.
Gaun berwarna pink selutut, sepatu senada, tas selempang berwarna putih, lipstick berwarna pink coral, rambut di gerai dengan jepit rambut bunga kecil di samping.
"Apa.. Aku terlalu berlebihan?" Tanya Caibing pada Wonwoo.
Wonwoo terkesiap.
"Tidak.. Tidak.. Kau.. Kau.. Sangat cantik,"Caibing semakin malu..
Yujin memutar tubuh Caibing beberapa kali,
"Wah.. Kau benar-benar cantik.. Kau cantik sekali! Aku tidak mengerti jika kau secantik ini!" Teriak Yujin heboh.
Ini bukan pertama kali Caibing berdandan.. Tapi.. Hasil Yujin yang memuaskan.
"Semoga berjalan lancar ya, aku hadiahkan khusus satu set ini hanya untuk sahabatku!" Yujin memeluk Caibing.
Rasa canggung menyelimuti mobil itu kembali.
Kau pasti tau rasanya.. Bagaimana rasa canggung menyelimuti dua orang yang tidak pandai mencari topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing