6.6

22 9 0
                                    

Caibing terlihat senang saat melihat foto usg yang ia dapat setelah memeriksakan kandunganya, bahkan dia masih memegang foto itu.

"simpan itu, nanti hilang," ucap Wonwoo sambil fokus menyetir.

"tidak akan hilang, aku hanya ingin terus melihatnya," Caibing tidak mengalihkan pandanganya.

Setelah dia menangis lama akhirnya dia bisa tersenyum, benar kata Yeeun, mood Caibing bisa berubah kapanpun sesuai suasana hatinya.

"mau makan apa?" tanya Wonwoo,

"hmm.. sandwich, kau belum membelikanya untuk ku," jawab Caibing.

Wonwoo memukul keningnya pelan,
"ah iya.. baiklah kita kesana sekarang,"

Caibing melihat jam tanganya,
"tapi ini sudah hampir jam makan siang, sepertinya antrianya panjang,"

"kau tunggu di mobil saja, biar aku yang beli," jawab Wonwoo sambil menepikan mobilnya.
"tunggu ya? aku segera kembali," Wonwoo pun keluar dari mobil dan masuk ke sebuah toko samdwich dimana terlihat di dalam sangat ramai.

Hampir 20 menit menunggu, dan Wonwoo pun keluar, namun Caibing melihat seorang wanita berlari kecil menghampiri Wonwoo.

Caibing memperhatikan Wonwoo dan seorang wanita di depan toko itu, terlihat wanita itu tersenyum ke arah Wonwoo dan bahkan menatap suaminya itu hingga masuk ke mobil.

"ini, aku membeli 3 jika kau ingin lebih,"

"siapa dia?" Caibing menunjuk wanita yang masih menatap ke arah mobil Wonwoo.

"dokter magang, Jung Chaeyeon," jawab Wonwoo, lalu dia memegang tangan Caibing.
"ingat yang aku katakan tadi pagi hm? aku tidak ada hubungan apapun denganya,"

"dia masih menatap ke arah mobil kita,"

"biarkan saja.. ayo kita pulang, aku sudah lapar," Wonwoo mengusap kepala Caibing lalu menciumnya, di lanjutkan dengan melajukan mobilnya kembali.

Chaeyeon menatap mobil Wonwoo yang sudah pergi,
"dia tidak membalas pesanku, dan.. sepertinya ada wanita di dalam mobil itu, apa dia kekasihnya? dia sudah punya kekasih? tidak mungkin, dia bahkan tidak memakai cincin, pasti juga sedang dekat saja." Chaeyeon melanjutkan langkahnya.

©

Wonwoo menunggu Mingyu di sebuah bar yang sering mereka kunjungj dulu.

"tidak biasanya mengajaku minum, ada apa?"

Wonwoo menatap ke arah Mingyu,
"aku tidak minum, hanya memesan mojito," Mingyu tertawa mendengar jawaban Wonwoo.

"yang benar saja kau,"

"istriku ada di rumah aku tidak mungkin mabuk bodoh,"

"baiklah, lalu kenapa mengajaku bertemu? kau tau aku akan pulang lebih awal, ya kan?"

Wonwoo tersenyum dan meminum pesananya itu.
"bagaimana hubunganmu dengan Yujin?"

Mingyu mengangguk,
"baik, walau kami jarang bertemu, dia sudah naik pangkat menjadi manager dan kesibukanya juga bertambah,"

"ya.. Caibing juga merasa kesepian,"

"hah..." mereka berdua menghela nafas berat bersamaan.

"jadi apa alasanmu kemari Jeon?" tanya Mingyu,

"hanya ingin mampir saja aku baru membeli vitamin untuk Caibing,"

"wah... ah aku ingat, kenapa para suster membicarakanmu di lorong?"

"apa maksudmu?"

"aku sering mendengar jika Jung Chaeyeon itu selalu menempel padamu setiap hari, walaupun dia hanya dokter magang tapi sepertinya dia memiliki perasaan khusus untukmu,"

Wonwoo terdiam,
"aku rasa aku tau, Jeonghan hyung sudah memperingatiku, tenang saja, aku akan tegas padanya,"

Mingyu tersenyum.
"Jeon Wonwoo yang memiliki aura ayah telah kembali,"

"sialan kau Kim, berhenti meledeku dan menikahlah sana!"

Mereka berdua selalu berakhir dengan ledekan yang tak pernah hilang dari keduanya.

"kau sudah memiliki calon nama untuk anak mu nanti?" tanya Mingyu, Wonwoo mengangguk,

"tentu saja, Caibing yang memilihnya,"

"wah.. aku merasa telah berhasil menyatukan kalian berdua, padahal aku hanya iseng," Mingyu tertawa, begitupun Wonwoo yang tak menyangka ide sahabatnya membuat dirinya dan Caibing kembali bertemu.

Bahkan tidak ada yang tau jika tindakan itu akan mengubah semuanya.

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang