2 Bulan kemudian.
Sudah 2 bulan juga Chaeyeon masih berusaha mendekati Wonwoo, tapi Wonwoo selalu menanggapinya dengan dingin.
Bahkan Wonwoo sering izin untuk tidak masuk, Chaeyeon bukan lagi dokter magang, dia di terima di rumah sakit ini tepat satu bulan yang lalu."yeobo.. lihat, dia bergerak," ucap Caibing saat melihat ada gerakan di perutnya,"
Wonwoo tersenyum saat dia juga melihat momen itu,
"dia tau ayahnya akan berangkat bekerja, dia jadi ingin ikut denganku," ucap Wonwoo,"bekerjalah dengan baik, dan jangan dekati wanita lain atau aku akan memukulmu!" Caibing melemparkan bantal ke arah Wonwoo yang sedang berganti pakaian.
"apa benar aku setampan itu hm? kenapa wanita itu terus saja menggangguku,"
"tampan? huh. wanita itu pasti melihat dengan mata tertutup, kau jelek! aku benci!" Caibing berdiri dan akan keluar dari kamar, namun Wonwoo malah memeluknya.
"ya ampun.. istriku sangat imut sekali kalau marah, aegi-ya.. katakan pada ibumu jangan marah terus, saat kau lahir nanti, katakan pada ibu mu kalau ayah itu bekerja dengan baik ya? oke? jadi jangan terlalu curiga pada ayah,"
Wonwoo semakin tidak sabar untuk menunggu kelahiran anak pertama mereka, walau masih satu bulan rasanya itu sangat lama.
"kau yakin akan ke rumah ibu naik taxi?" tanya Wonwoo saat Caibing memberikan jas nya.
Caibing mengangguk,
"tidak apa-apa, kau kan harus berangkat kerja,""berangkat jam berapa? aku akan pesankan taxi nya," Wonwoo mengecup kening Caibing.
"aku akan beritahu nanti, berangkatlah, hati-hati di jalan yeobo.."
Wonwoo pun berangkat ke rumah sakit, seperti biasa saat dia bertugas selalu ada Chaeyeon di sampingnya.
"Wonwoo-ssi, kau akan makan siang dimana?" tanya Chaeyeon saat Wonwoo selesai memeriksa pasien.
"ah, aku akan dengan Mingyu," jawab Wonwoo saat melihat Mingyu yang baru saja melintas.
"ada apa?" tanya Mingyu,
"kita makan siang bersama kan? kau akan traktir aku," ucap Wonwoo tanpa melihat ke arah Mingyu.
Mingyu yang paham langsung mengangguk,
"ah, apakah aku boleh ikut dengan kalian? kita kan teman kerja hm?" ucap Chaeyeon.
"ah, aku harus membicarakan hal pribadi dengan Wonwoo, jadi kau maka siang sendiri saja," Mingyu pun mendorong Wonwoo untuk berjalan sampai ke lobi dan Chaeyeon masih mengikuti mereka.
"Wonwoo-ssi, apa-"
"yeobo!" suara teriakan itu membuat ketiganya melihat ke arah pintu masuk, senyum Wonwoo mengembang begitu saja.
"Caibing.." Wonwoo berlari menghampirinya, Caibing menggunakan longdress dengan cardigan lengan panjang, terlihat perutnya yang sudah membesar, ia tersenyum sambil memperlihatkan kotak makan di tanganya.
"kau kemari? kenapa kau tidak mengabariku?" Wonwoo terlihat sangat senang, Caibing tersenyum.
"aku ingin memberi kejutan," ucap Caibing.
Mingyu juga menghampiri Caibing dan Wonwoo,
"aku dan ibu membuat makan siang, dan ini enak sekali itu sebabnya aku datang,"
"untuk ku juga ada?" tanya Mingyu, Caibing mengangguk.
"tentu saja," jawabnya,
Chaeyeon berjalan ke arah mereka bertiga, ia hanya tersenyum,
"ah, Caibing kenalkan ini Jung Chaeyeon dokter baru disini," ucap Mingyu."oh.. halo.." ucap Chaeyeon, Caibing hanya mengangguk dan tersenyum.
Tangan Wonwoo tak pernah lepas dari pinggang Caibing, Chaeyeon melihat itu dan dia terlihat tidak suka.
"ayo kita makan saja di ruanganku kalau begitu," ucap Wonwoo, Caibing dan Mingyu setuju.
"Chaeyeon-ssi, kau mau makan bersama kami?" tawar Caibing, tapi baru saja dia akan menjawab, Mingyu memotong perkataanya.
"dia akan makan di kantin pekerjaanya banyak dia tidak bisa bergabung," ucap Mingyu.
Chaeyeon yang melihat itu sedikit kesal. Sungguh. baru pertama kali ini dia melihat istri Wonwoo.. dan.. dia hamil? mereka akan memiliki seorang anak.
Sial. Sepertinya dia benar-benar tidak tertarik padaku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing