"paman! kenapa kau sampai mengancam pekerjaanya? kau bilang akan membantuku?" marah Chaeyeon saat dia sampai di rumah.
"aku mengenal baik Wonwoo sejak pertama dia bekerja di rumah sakit itu, dia sangat kompeten dan melakukan pekerjaanya dengan baik, mungkin dengan aku memecatnya dia akan menerimamu."
"bagaimana jika dia mengundurkan diri? dia tidak ada menjadi seorang dokter lagi! dia akan menjadi seorang pengangguran!"
"jadi kenapa kau menyukainya? sudah jelas dia sudah menikah dan memiliki seorang anak? kau bisa menyukai yang lain."
"karena aku hanya mencintai dia paman. aku hanya mencintai Jeon Wonwoo!"
"lebih baik kau pikirkan cara lain. aku tidak bisa membantumu." paman meninggalkan Chaeyeon sendirian di kamarnya.
"aaaaaaaa!!!" Chaeyeon berteriak dan membuang semua barang-barangnya.
Tidak.. bagaimana dia bisa menyerah semudah itu?
©
Caibing membuat sarapan seperti biasanya, dan Wonwoo masih di dalam kamar bersama Minwoo, dia baru saja memandikan putranya dan memakaikan pakaian yang lucu.
Wonwoo tersenyum saat Minwoo terus menggenggam jarinya.
"kau rindu pada ayah? kau pasti ingin bermain denganku? hm?" Wonwoo mengajak Minwoo bicara, namum dia terlalu sibuk dengan dot susunya.
"habiskan makananmu.. kau harus tumbuh dengan sehat, kau tumbuh dengan baik, lalu kau bisa bermain dengan ayah dan ibu,"
Tatapan Wonwoo tak lepas dari bayi mungil itu.
Kalian adalah semangat hidupku.. jika aku harus menjadi kepala keluarga.. itu berarti aku akan bekerja lebih keras.. walaupun aku harus berhenti menjadi seorang dokter.. aku bisa mencari pekerjaan yang lain kan..?
Wonwoo terus mengusap kepala Minwoo dengan lembut, perlahan-lahan mata kecil itu terpejam dan melepas jari Wonwoo.
"tidurlah malaikat kecilku.. tidurlah.. mimpi yang indah Jeon Minwoo.." ia mengecup kepala Minwoo dengan lembut.
Wonwoo menutup pintu kamar dengan pelan.
"Minwoo menghabiskan susunya?" tanya Caibing, Wonwoo menunjukan botol susu yang sudah kosong, dan Caibing tersenyum.
"dia tidur?" Wonwoo mengangguk,
"dis sudah kenyang.. lalu tertidur, dia sangat lucu.." ucap Wonwoo duduk di depan Caibing.
"kau berhutang penjelasan padaku," ucap Caibing saat menyerahkan satu mangkuk nasi.
Wonwoo kembali terdiam, dia menatap Caibing dengan lekat.
Apakah.. ini waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Caibing..?
Wonwoo masih berada di dalam mobil, dan mobilnya masih terparkir di basemant rumah sakit.
Dia menatap amplop putih bertuliskan surat pengunduran diri.
Jika ini untuk menjaga keluarganya, tentu saja dia harus mengorbankan dirinya.. dia tidak mau keluarganya menjadi renggang karena hal ini.. melihat reaksi Caibing saat Wonwoo mengatakan semuanya membuat hatinya sedikit sakit.. dia merasa bersalah.. walaupun dia tidak tertarik dengan Jung Chaeyeon.. menemani wanita itu dan berakhir dengan seperti itu membuat seolah dirinya ketahuan selingkuh. Caibing bisa mengatakan Wonwoo bisa mengambil alih caffe miliknya, tapi.. dia seorang kepala keluarga.. tidak seharusnya dia berpangku tangan.. jika dia merelakan status dokternya dia bisa bekerja di kantor.. dia juga bisa menjadi supir taxi atau bekerja apapun asal dia bisa mencukupi keluarganya.. Dokter yang mengundurkan diri di anggap lalai menjalankan tugas, itulah sebabnya tidak ada kemungkinan dia bisa kembali bekerja di rumah sakit.
Wonwoo berjalan ke arah ruang direktur, Mingyu sejak tadi memanggil Wonwoo dan mengikutinya, tapi yang di panggil terus saja berjalan.
Sampai di depan pintu Wonwoo pun masuk, dan disana ada direktur, dan juga Chaeyeon.
"oh, Wonwoo kau datang?" ucap direktur sedikit aneh karena dia melihat Wonwoo masih menggunakan pakaian formal, bukan jas dokter miliknya.
Wonwoo membungkuk memberi hormat dan meletakan surat itu di atas meja.
"sesuai ucapan saya, saya akan mengundurkan diri.""Wonwoo-ya.."
"terima kasih atas selama ini, saya permisi."
"Wonwoo! Jeon Wonwoo!" teriak Chaeyeon,
"paman! kejar dia, kenapa kau biarkan dirinya mengundurkan diri.?"Direktur pun mengejar Wonwoo, Mingyu yang ada di luar terhenti saat melihat direktur dan Wonwoo yang berada di luar.
"kau yakin dengan keputusan ini? kenapa kau begitu gegabah?" ucap direktur.
"gegabah? ini adalah keputusan yang tepat daripada saya harus menikahi keponakan direktur, tolong mengertilah saya tidak akan meninggalkan anak dan istri saya, sekalipun saya harus bekerja menjadi seorang kuli bangunan, tidak bekerja disini pun saya bisa hidup." ucap Wonwoo.
Mingyu yang mendengarnya terkejut.
Wonwoo tidak bicara apapun padanya.. bahkan dia juga tidak membalas telepon Mingyu.
"Wonwoo-ssi, kenapa kau keras kepala sekali.. aku mencintaimu.. tolong jangan pergi.."
Wonwoo menatap Chaeyeon sekilas.
"saya permisi. terima kasih untuk 4 tahun ini direktur."
Wonwoo berjalan pergi menuju basemant, dia bahkan tidak berpamitan kepada para sahabatnya.
Aku sudah membulatkan keputusanku.
Memulai dari awal lagi dengan dukungan keluarga kecilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing