2.9

28 10 0
                                    

Mingyu menerima hasil pemeriksaan Wonwoo 2 hari yang lalu.

"Obat apa katamu?" Tanya Mingyu menatap Jeonghan yang kini berada di depanya.

"Obat.. Perang.. Sang..?" Jawab Jeonghan pelan dan ragu. Ragu karena dia tau Wonwoo bukan orang seperti itu.

"Wonwoo tidak pernah menggunakan hal seperti itu, apa yang terjadi padanya..? Lalu apa?" Gerutu Mingyu.

"Obat tidur dengan dosis yang tinggi, Wonwoo mengalami overdosis obat tidur karena hal itu, tapi obat satunya efeknya lebih kuat," Jelas Jeonghan.

"Sialan. Siapa yang membuat Wonwoo seperti ini?" Mingyu merasa marah.

2 hari lalu karena Wonwoo tak kunjung membaik, Jeonghan membawanya ke rumah sakit, bahkan Wonwoo harus menjalani pemompaan di perutnya karena efek obat itu sangat kuat.

Wonwoo menatap ponselnya dan berusaha menghubungi Caibing.. Sudah dua hari dia tidak mendapat kabar dari Caibing.. Apa dia marah padanya..?

Mingyu bilang Caibing juga tidak menjawab panggilan darinya.

Im Caibing.. Maafkan aku..

"Sudah lebih baik..?" Tanya Mingyu yang masuk ke kamar Wonwoo,

"Kau sudah bertemu Caibing?" Tanya Wonwoo khawatir.

Mingyu menggeleng.
"Dia juga tidak datang ke caffe.."

Wonwoo memaksakan dirinya untuk bangun, namun Mingyu menahanya.
"Istirahatlah.. Kau masih belum pulih.. Aku akan hubungi Yujin.."

"Mingyu.. Aku sudah membuat kesalahan besar.. Apa.. Dia akan memaafkan aku..?" Lirih Wonwoo.

Dia tidak mau kehilangan Caibing.

Mingyu mengusap bahu Wonwoo,
"Percaya padaku.. Semua akan baik-baik saja.."

Wonwoo tidak bisa tenang.. Sebenarnya.. Apa yang terjadi pada Caibing.

©

Sudah satu minggu berlalu..

Wonwoo berdiri gelisah di depan kantor Yujin.

Wonwoo bahkan memeriksa apartemen Caibing.. Namun tidak ada tanda-tanda di sana.. Bahkan semua barang masih sama seperti ia meletakan semuanya bersama Caibing.

Suara langkah berjalan menuju Wonwoo.

"Jeon Wonwoo!"

Plak!

Yujin menampar Wonwoo.

Wonwoo terdiam.

Ia pantas mendapatkanya.

"Kau masih berani muncul di hadapanku setelah apa yang kau lakukan pada Caibing?!" Teriak Yujin.

"Melakukan.. Melakukan apa..?" Tanya Wonwoo bingung.

"Melakukan apa? Kau masih belum mengerti?!" Yujin mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Tunggu.. Itu ponsel milik Caibing.

Yujin menunjukan pesan video yang masih ada di ponsel itu.

"Lihatlah. Apa yang sudah kau perbuat pada Caibing."

Wonwoo melihat isi video itu, tanganya bergetar melihatnya.

Itu adalah dirinya dan.. Sohee.. Jadi.. Malam itu Sohee membawa dirinya pergi dan..

"A-apa Caibing.."

"Ya. Caibing melihat ini bodoh! Apa yang kau lakukan padanya setelah aku sangat percaya padamu!" Teriak Yujin sambil memukuli Wonwoo.

"Aku.. Aku di jebak.. Aku di dalam pengaruh obat saat itu.. Percayalah.. Aku tidak akan melakukan hal itu pada Sohee.." Jelas Wonwoo berusaha menghentikan Yujin.

"Aku tidak peduli! Kau sudah membuat Caibing kecewa atas dirimu! Dia membuka hatinya dengan perlahan! Hanya untukmu!"

"Percaya padaku.. Aku di jebak.. Sohee memasukan obat di dalam minumanku.. Mingyu, Mingyu memiliki bukti soal obat itu.. Aku mohon katakan dimana Caibing.." Wonwoo memohon.

"Obat? Apa maksudmu?"

"Sohee menjebak diriku.. Dia memberikan obat di dalam minumanku.." Ucap Wonwoo.

Yujin diam.

Jika dia membawa Mingyu.. Apakah yang di katakan Wonwoo tidak bohong?

"Yujin-ssi.. Tolong katakan dimana Caibing..?" Suara Wonwoo pelan.

"Aku tidak bisa memberitahukanya padamu. Aku rasa Caibing juga tidak mau bertemu denganmu." Yujin pergi meninggalkan Wonwoo yang terdiam disana.

Wonwoo mengusak rambutnya kasar. Ini semua gara-gara Kim Sohee..

Wonwoo masuk ke dalam mobilnya dan memutar cepat ke arah apartemen kecil, dimana Kim Sohee dan putrinya itu tinggal.

Brak! Brak! Brak!

"Kim Sohee! Buka pintunya!" Teriak Wonwoo, tidak peduli jika pintu itu bisa saja roboh.

Sohee membuka pintunya dan tersenyum.
"Lihat Yeseo-ya.. Siapa yang datang?"

"Ayah.." Anak kecil itu tersenyum.

Wonwoo memundurkan langkahnya.
"Kau sudah puas membuat hancur hidupku?" Ucap Wonwoo dingin.

"Wonwoo-ya, ramah lah sedikit dengan anak kecil," Ucap Sohee menggendong Yeseo.

"Apa yang sudah kau lakukan padaku Kim Sohee! Berhentilah menghancurkan hidupku!" Teriak Wonwoo.

Tidak peduli jika ada orang yang mendengarnya.

Sohee tertawa,
"Kau baru melihat video itu? Bagus bukan? Bisa saja.. Aku juga akan memiliki anak darimu,"

"Kau gila.."

"Ya, aku gila! Aku tidak akan membiarkan kau di miliki orang lain selain aku!"

Wonwoo tersenyum pahit.
"Ya.. Hancurkan saja diriku.. Hancurkan aku dan kau bisa bahagia! Siksa aku Kim Sohee!"

Wonwoo menatap tajam Sohee.
Yang di tatap hanya tersenyum.

"Jangan pernah muncul di hadapanku lagi!" Desis Wonwoo.

"Aku akan mengabarimu jika aku hamil!" Teriak Sohee.

Wonwoo mempercepat langkahnya.. Dia harus pergi menemui Minseo..

Caibing dekat dengan Minseo.. Mungkin Minseo tau dimana Caibing walau kemungkinanya sangat kecil..

Bahkan mustahil..

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang