"kau yakin.. akan mencari pekerjaan di kantor?" Caibing memakaikan dasi pada Wonwoo.
"aku tidak ingin kehilangan kalian.. tidak apa-apa jika aku hanya kehilangan pekerjaan tetapku," Wonwoo mencium kening Caibing.
"ini sudah satu minggu.. dan kau selalu pergi untuk mencari pekerjaan.. bisakah kau yang mengambil alih pekerjaanku..? aku yang akan mengurus Minwoo.." lirih Caibing.
Wonwoo mengusap wajah Caibing dengan pelan,
"kau percaya padaku kan? jika kau percaya padaku, aku-"Ting!
Suara bel pintu? siapa yang datang sepagi ini?
Wonwoo berjalan untuk membuka pintu, namun dia malah terkejut karena yang datang adalah Chaeyeon.
"Jeon Wonwoo.." Chaeyeon langsung menerobos begitu saja dan memeluk Wonwoo.
Dan Caibing langsung mendorong wanita itu.
"apa-apaan ini!""Caibing.." Wonwoo berusaha menenangkan istrinya.
"ada apa lagi ini? kau tidak puas membuat suamiku menderita? kenapa kau lakukan ini? mengancam suamiku dan kau datang kesini lalu memeluknya!?" teriak Caibing, Wonwoo terdiam, baru kali ini dia melihat sisi lain Caibing..
Chaeyeon tersenyum sinis.
"aku penyebabnya? suami mu yang mengundurkan diri secara sukarela bukan aku yang menyuruhnya, dia tidak mau menuruti apa yang aku minta.""tentu saja dia tidak akan pernah melakukan itu! dia sudah menikah! kau lihat cincin ini?" Caibing menunjukan tangan Wonwoo dengan cincin di jari manisnya.
"wahh.. kau benar-benar wanita tidak tau diri ya.. kau itu berpendidikan.. tapi kau bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih, kau hanya wanita yang merusah hubungan orang lain.""kau!" Chaeyeon akan menampar Caibing, tapi Wonwoo menahanya.
"kau bisa berbuat sesukamu di luar sana, tapi tidak di rumah ini!." Wonwoo menghempaskan tanganya, dan menarik Chaeyeon untuk pergi dari rumah itu.
Caibing terduduk di lantai, sebenarnya dia terlalu takut untuk melawanya.. tapi bukankah dia harus tegas pada wanita seperti itu?
Caibing tersadar saat tangisan Minwoo semakin keras, dan benar saja.. Minwoo terbangun karena mendengar pertengkaran tadi.
"Minwoo-ya.. maaf kau jadi terbangun seperti ini.. kau takut? tidak apa-apa.. ibu ada disini.." Caibing menepuk pelan punggung kecil Minwoo untuk menenangkanya.
Sesampainya di luar Wonwoo menatap tajam ke arah wanita itu.
"seribu kali kau mencoba membuatku jatuh cinta padamu, aku tidak akan tertarik. percayalah, kau itu pintar, cantik, pasti akan ada laki-laki yang lebih dariku bisa membuatmu bahagia, tolong pergilah dari kehidupanku, sebelum kau datang, kehidupanku baik-baik saja, aku juga bekerja dengan baik. tapi kau datang di kehidupan keluargaku, kau perempuan, dan aku memiliki seorang istri. kau pasti tau bagaimana rasanya jika suaminya selalu di ikuti oleh wanita lain!""Wonwoo.. tapi aku.."
"berhentilah merengek dan meminta diriku untuk membalas perasaanmu."
Chaeyeon terdiam.
Dia menatap wajah Wonwoo dengan dalam, mengagumi bagaimana dia bisa jatuh cinta pada dirinya.
Saat Chaeyeon hanya terdiam, Wonwoo hendak pergi meninggalkan Chaeyeon, tapi wanita itu menahanya dan malah menarik Wonwoo, sehingga dia bisa mencium bibir Wonwoo.
Wanita gila.
Wonwoo dengan refleks mendorongnya.
"apa-apaan ini!""Woonwoo.. aku mencintaimu.. jika kau menerimaku, kau akan mendapatkan apa yang kau mau, kau juga tidak perlu repot untuk merawat seorang anak.."
"wahh.. kau benar-benar sudah kehilangan akal.."
"Jung Chaeyeon!" itu adalah suara direktur.
"paman.."
"ayo pulang. ayo pergi dari sini." direktur tidak sendirian, dia di temani oleh beberapa orang disana.
"Jeon Wonwoo.. aku minta maaf padamu,"
Wonwoo diam, menatap pria paruh baya itu di depanya.
"tolong hentikan dia untuk mengusik keluargaku direktur.. aku sudah mengundurkan diri, aku bukan lagi bagian dari kalian." tanpa menunggu jawaban, Wonwoo berjalan kembali untuk masuk ke rumah.
Baru saja ia melangkahkan kakinya, dia sudah menatap Caibing yang berdiri di dekat jendela dengan Minwoo yang ada di pelukanya.
Caibing melihat semuanya dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing