7.9

22 9 2
                                    

2 bulan kemudian.

"sebentar lagi aku akan pulang.. ah tunggu sepertinya aku harus mengantar satu penumpang lagi.. di depan rumah sakit seoul?" gumam Wonwoo sambil menerima telepon dari istrinya.

"kau bisa makan malam lebih dulu dengan Minwoo.. jangan biarkan dia menungguku.. tidak apa-apa," Wonwoo tersenyum, melajukan mobil berwarna biru itu.

Wonwoo bekerja di sebuah perusahaan taxi online, dan sudah satu bulan dia menikmati pekerjaanya, walau.. waktunya untuk bermain bersama Minwoo sangatlah terbatas.

"kemana tujuan anda tuan? oh.. direktur..?" lirih Wonwoo saat mereka saling menatap.

Direktur itu sedikit terkejut melihat Wonwoo.

"kau.. bekerja menjadi supir taxi?" tanya direktur.

Wonwoo hanya mengangguk dan tersenyum.

Selama di dalam mobil, suasana sangatlah canggung, dan sesekali direktur melihat ke arah Wonwoo.

"Wonwoo-ssi.. ada waktu untuk bertemu denganku? ada hal lain yang ingin aku sampaikan padamu,"

Wonwoo melihat direktur dari spion mobil,

"ah, hanya kau dan aku saja, aku ingin membicarakan soal pekerjaan padamu.. jika kau tidak keberatan, kau bisa menemuiku di caffe apartemen," direktur turun dari mobil Wonwoo saat sampai tujuan.

Wonwoo terdiam, memikirkan apa yang akan di bicarakan direktur denganya? apa dia masih bersikeras untuk memaksanya menerima Chaeyeon?

Caibing keluar dari kamar saat Minwoo sudah tidur, dan dia melihat Wonwoo sudah duduk di sofa, melepas baju berwarna biru muda itu.

"mandi.. lalu ayo kita makan," ucap Caibing memberikan satu gelas air pada suaminya.

"baiklah, Minwoo sudah tidur?" Caibing mengangguk, dan Wonwoo langsung menghilang dari pandanganya.

Wonwoo makan di temani Caibing,
"bagaimana pekerjaanmu yeobo..?"

"baik, lebih baik dari sebelumnya," Wonwoo tersenyum, dia masih belum bercerita soal bertemu dengan direktur..

Caibing tersenyum,
"setelah ini istirahat ya?"

Wonwoo mengangguk,

Sepertinya.. dia tidak bisa bilang jika bertemu direktur.. sebaiknya dia bicarakan besok setelah tau apa yang akan di bicarakan.

Keesokan harinya Wonwoo bertemu dengan direktur.

"bisa.. tolong bicarakan intinya saja? saya harus kembali bekerja," ucap Wonwoo.

Direktur tersenyum,
"tidak perlu terburu-buru.. aku rasa kau akan menyukai pembicaraan ini,"

Direkrut menghela nafas sebelum melanjutkan pembicaraanya.
"sebelumnya aku meminta maaf atas diriku dan juga keponakanku Chaeyeon.." dia menunduk seolah merasa sangat bersalah.
"seharusnya aku tidak menuruti permintaanya yang salah itu, aku sudah melihatmu bekerja sejak lama dan aku tau kemampuanmu, sebelumnya.. aku akan bilang jika Chaeyeon sudah kembali ke Swedia, orang tuanya ingin dia pulang ke Swedia jadi.. dia sudah tidak ada disini,"

Wonwoo menatap direktur,
"jadi.. anda mau saya bagaimana?"

"kembalilah ke rumah sakit, kembali bekerja kembali seperti dulu," direktur menatap Wonwoo.

"tapi direktur.. aku sudah mengundurkan diri.. aku sudah memberikan surat itu padamu,"

Direktur tersenyum dan mengeluarkan amplop putih yang di tulis oleh Wonwoo saat itu.
"aku membawa surat itu.. aku belum membukanya, penuh pertimbangan diriku untuk membuatmu kehilangan pekerjaan.. kau dokter yang pintar.. aku tidak mungkin membuatmu menjadi seorang pengangguran.. jadi.. aku kembalikan surat ini padamu.. lalu mulai besok kembali bekerja,"

Wonwoo tidak bisa berkata-kata..

Dia merasa sangat bahagia.

"direktur.. terima kasih.. terima kasih banyak.." Wonwoo membungkuk beberapa kali untuk rasa terima kasihnya.

Direktur menepuk bahu Wonwoo untuk menyudahi membungkuk padanya.

Caibing pasti bahagia mendengar kabar ini.

Caibing mendudukan Minwoo di kereta dorong, dan menggantungkan beberapa mainan di atasnya,

"kau lihat apa nak.. lucu bukan? hm?"

Minwoo tersenyum dan merentangkan tangan kecil itu.

Brak!

"Caibing! Caibing!" teriak Wonwoo dan tentu saja membuat Caibing terkejut.

"ada apa? apa terjadi sesuatu?" Caibing panik karena Wonwoo langsung memeluknya erat.

Wonwoo merasa sangat bahagia.

"yeobo..?"

Wonwoo melepas pelukanya dan menatap Caibing,
"coba tebak apa yang terjadi padaku?" wajahnya berseri-seri.

"ada apa..?"

"aku.. akan kembali bekerja di rumah sakit!" teriak Wonwoo, dia mengeluarkan amplop putih itu dan membuangnya.

Ia kembali memeluk Caibing,
"benarkah? kau kembali bekerja?"

Wonwoo mengangguk ribut,

"aku bahagia untukmu yeobo.." Caibing membalas pelukan Wonwoo,

Setelah Caibing melepas pelukanya, Wonwoo pun menggendong Minwoo dan juga memeluknya dengan lembut,
"terima kasih karena sudah membuat ayahmu ini untuk tidak berhenti berharap.."

Caibing menatap Wonwoo yang terlihat sangat bahagia.

Aku ingin keluargaku hanya di berikan kebahagiaan, bukan kesedihan.


Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang