1.7

32 11 0
                                    

"Biarkan aku bertanggung jawab atas kejadian ini.. Untuk sementara.. Biarkan Caibing tinggal bersama ku.. Aku rasa dia akan aman.."

Benar saja.. Di sini lah Caibing sekarang, apartemen Wonwoo.

Wonwoo merapilan selimut untuk Caibing.
"Istirahatlah.. Aku akan bekerja pagi ini.. Aku akan pulang lebih awal.. Jika ada yang mengetuk pintu jangan membukanya.." Ucap Wonwoo.

Lagi-lagi dia mengganti pasword kunci apartemen.

Caibing menggangguk,
"Jika apartemen ku sudah beres.. Aku akan pulang.."

Wonwoo tersenyum,
"Tidak perlu buru-buru.."

"Bagaimana pekerjaanku?.. Aku harus mengelola caffe.."

Wonwoo tersenyum,
"Apa yang kau butuhkan? Aku akan membawa semua kemari.. Kau masih belum boleh jalan.. Kau pasienku sekarang,"

Caibing menatap arah lain, wajah nya memerah.

Wonwoo duduk di samping Caibing sekarang,
"Aku akan datang ke caffe nanti, beritahu apa yang harus aku bawakan padamu,"

Caibing menatap Wonwoo datar,
"Kenapa kau melakukan ini?"

Sadarlah Chaibing. Dia suka padamu.

"Tentu saja aku s-"

Drrtttttt drrttttt

"Sebentar.."
Wonwoo mengangkat panggilan dari salah satu dokter rumah sakit.
"Ya.. Ya.. Aku segera kesana,"

"Aku pergi dulu ya,"
Ucap Wonwoo mengusap tangan Caibing dan pergi begitu saja.

Caibing merasakan jantung nya berdetak cepat.
"Wah.. Kenapa rasanya seperti ini," Dia menatap arah lain dan wajahnya memerah mengingat perlakuan Wonwoo yang menurutnya semakin berusaha mendekat padanya.

Bukankah.. Ini hanya pura-pura?

©

"Jeon Wonwoo,"
Suara wanita paruh baya yang masuk ke ruangan Wonwoo.

"Oh? Bibi, ada apa kemari?" Tanya Wonwoo yang sepertinya tau siapa wanita itu.

"Bibi bertemu teman di dekat sini, jadi bibi sekalian mampir untuk memberikan makanan ini padamu," Wanita itu memberikan tas besar pada Wonwoo.

"Aku kan bisa ke rumah bibi sepulang kerja, tapi terima kasih bi, ah.. Mau bertemu dengan Mingyu?"

"Anak itu pasti juga sedang sibuk, bibi akan langsung pulang saja," Ia menepuk bahu Wonwoo.

"Terima kasih bi, aku akan mampir akhir pekan ini,"

"Tidak masalah, selamat bekerja," Ucap wanita itu lalu pergi dari sana.

Jika ada yang bertanya siapa dia?
Dia adalah ibu Mingyu,
Dia yang merawat Wonwoo saat kedua orang tua nya pindah ke Florida karena urusan bisnis.
Saat masuk sma, Wonwoo tinggal satu rumah dengan Mingyu, dan dia juga menganggap Wonwoo sebagai putranya sendiri.

"Sudah mau pulang?" Mingyu menghampiri Wonwoo yang akan masuk ke mobilnya.

Wonwoo mengangguk memasukan paper bag itu lebih dulu.
"Ada apa?"

"Tidak, tadi nya aku akan mampir, tapi aku harus pergi,"

"Kencan buta?"

"Heyy bukan, aku harus membantu Soonyoung pindah rumah"

Wonwoo menepuk dahi nya seakan dia melupakan sesuatu.
"Astaga.. Aku lupa harus membantunya.."

Mingyu tertawa,
"Tenang saja, ada aku dan Jihoon nanti,"

"Sampaikan maaf ku pada nya ya"

"Tentu saja, tadi nya aku akan mampir tapi sepertinya aku akan pulang ke rumah saja"

"Baiklah hati-hati"

"Hmmm" Mingyu meninggalkan Wonwoo yang kini sudah masuk ke mobilnya.

Trriingg

Pesan dari Caibing.

From : Im Caibing

Mau makan apa? Mungkin aku bisa membuat sesuatu,

Wonwoo tersenyum,
"Dia kan belum boleh beraktifitas.. Kenapa memaksakan diri.."

To : Im Caibing

Tidak perlu.. Aku sudah membawa makanan.. Kita makan malam bersama.

Sebenarnya ini bukan situasi baru bagi Wonwoo, makan malam bersama kekasih adalah hal yang pernah dia lakukan.

Tapi.. Ini baru bagi Caibing.. Mengingat untuk sementara dia akan tinggal bersama Wonwoo.

Wonwoo memasuki apartemen dan menyiapkan makananya.

Caibing perlahan keluar dari kamar dengan tongkat bantu.
"Sudah sampai?" Tanya Caibing melihat Wonwoo mengeluarkan beberapa kotak lauk.

"Duduklah..." Wonwoo menyuruh Caibing duduk di pantry.

"Kau membeli semua ini?" Tanya Caibing, semua ini makanan rumah.

Wonwoo tersenyum sambil menyerahkan semangkuk nasi.
"Tidak.. Ini dari ibu Mingyu, dia sudah aku anggap sebagai orang tua ku sendiri,"

Caibing mengangguk mengerti.

"Kau.. Suka makanan korea kan?"

Pertanyaan macam apa itu Jeon Wonwoo.

Caibing menahan tawa nya.
"Memang aku terlihat baru di korea?"

"Aa.. Aku rasa.. Kau bukan orang korea," Wonwoo menggaruk leher nya yang tidak gatal.

Caibing mengangguk,
"Ya.. Dulu aku memang bukan orang korea, tapi sekarang aku tinggal di korea kan?"

"Yaa.. Ha.. Haa.. Makan lah, setelah itu minum obat mu lalu istirahat,"

"Aku bosan.."

Wonwoo menatap Caibing, memang apartemenya ini sepi sekali, dia juga tidak punya permainan game, hewan peliharaan, atau semacam nya.

"Mau menonton film di ponsel?"

Menonton film tengah malam.

Caibing mengangguk,

Memangnya dia tidak lelah? Tentu saja dia lelah, baru saja film itu di mulai sudah terdengar suara dengkuran halus dari sisi kanan sofa.

Caibing tidak fokus lagi ke film, dia menatap Wonwoo yang kini sudah tertidur di sisi kanan sofa.

Kenapa aku merasa jantungku berdebar kencang saat melihat nya sedekat ini..

Apa.. Aku mulai menyukai nya?

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang