1.5

37 12 2
                                    

Wonwoo baru saja masuk ke dalam apartemenya.

"Hah.." Helaan nafas berat memenuhi ruang tengah itu.

"Ah.. Kepala ku sangat pusing.. Berapa jam aku tidur..?" Ia berbicara sendiri.

Ia menatap ponselnya.

"Mungkin Caibing sudah tidur.. Lebih baik aku juga tidur saja.." Wonwoo berjalan pelan ke kamar mandi sebelum dia benar-benar tertidur di ranjang.

Sepertinya Wonwoo baru saja terlelap.. Namun suara alarm pada ponselnya membangunkan dirinya dari alam bawah sadar.

Ia meraba-raba ponsel yang berdering nyaring itu.

Pip.

Ia mematikan alarm ponsel itu.
Ia mengerjap menatap di luar jendela dengan hujan yang mengguyur kota Seoul pagi ini..

"Hujan..? Apakah Caibing akan datang? Di luar hujan lumayan lebat.." Wonwoo berbicara sambil merapatkan tanganya dengan kaos lengan panjang oversize yang dia pakai.

Triinggg

From Caibing :

Aku akan datang sebentar lagi, sup ini tidak bisa menunggu sampai hujan reda,

Wonwoo tersenyum geli,
"Belajar dari mana dia, dia mencoba untuk lucu?"

Wonwoo terbatuk.

Oh astaga.. Sepertinya Wonwoo demam..

To Caibing :

Aku akan menunggu mu,

Wonwoo berjalan ke ruang tengah menyalakan pemanas karena dia merasa kedinginan sejak semalam.

Suara ketukan pintu membuyarkan niat nya untuk tidur kembali di sofa.

"Caibing? Kenapa cepat sekali," Gumam nya pelan sambil berjalan ke arah pintu dan membuka nya,

"Im.."

"Wonwoo!"

Grep.

Seorang wanita menghambur ke pelukanya!

"So-sohee.."

"Wonwoo.. Hiks.. Dia akan menceraikanku.. Bagaimana ini.."

Ya. Dia Sohee. Kim Sohee. Dia memeluk Wonwoo di depan pintu apartemen.

Wonwoo berusaha melepaskan pelukan itu.
"Sohee.. Lepaskan. Apa yang kau lakukan!" Wonwoo sedikit membentak. Tapi wanita itu tidak bergeming.

"Dia akan menceraikanku.. Aku akan bercerai darinya.. Bagaimana ini.." Ia memeluk erat Wonwoo.

"Itu bukan urusanku.." Ucap Wonwoo.

Sohee menangis memeluk Wonwoo.

Astaga.. Bagaimana ini.

Wonwoo merasa kasihan pada Sohee.. Tapi.. Dia tidak boleh memberikan wanita itu kesempatan atas dirinya kan?

Praangg.

Wonwoo menatap sumber suara, itu adalah suara vas bunga yang pecah di depan pintu lift.

Im Caibing berdiri disana!

"Caibing.." Mata Wonwoo sukses membulat saat dia tau itu adalah Caibing.

Caibing berlari ke tangga darurat.

Hatinya merasa sakit.. Apa yang dia lihat..? Wonwoo memeluk wanita lain..? Kenapa dia pergi? Kenapa dia malah pergi dan menangis seperti ini?

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang