Wonwoo bergegas menuju IGD setelah mendapat kabar dari seseorang dengan ponsel milik Caibing.
"bagaimana keadaan istriku?" tanya Wonwoo dengan panik, ia bahkan lupa untuk melepas seragam operasinya.
"ah.. anda suaminya?" tanya pria itu. Wonwoo mengangguk, pria itu menyerahkan tas dan ponsel milik Caibing,
"dokter bilang istri anda baik-baik saja, dia hanya kelelahan, saya benar-benar minta maaf.. saya yang salah karena berjalan sambil bermain ponsel, lalu tidak sengaja menabrak istri anda hingga tasnya terjatuh, saat saya akan membantunya, dia melihat wajah saya dengan ketakutan lalu pingsan.." ucap pria itu.Wonwoo menatapnya dari bawah hingga atas, sepertinya dia masih muda, dan tidak mencurigakan.
"ah.. baiklah terimakasih.. lain kali hati-hati.." ucap Wonwoo pada pria itu.Setelah pria itu pergi, Wonwoo bisa bernafas lega karena Caibing tidak mengalami kondisi yang sangat serius.
"Wonwoo..?" lirih Caibing,
"kau sudah sadar?" Wonwoo mengusap pelan wajah Caibing.
"kenapa kau bisa sampai pingsan.. aku benar-benar khawatir.."Caibing terdiam, dia teringat dengan jelas siapa orang yang terakhir dia lihat.. namun faktanya itu adalah orang lain yang kebetulan memakai hodie yang sama.
Caibing terdiam, dia tidak mau membuat Wonwoo khawatir.. apa reaksinya jika dia bilang bahwa dia melihat seseorang keluar dari rumahnya dan bertemu di jalanan?
"kau melamun?" Wonwoo menyadarkanya.
"ayo pulang.. kita harus menjemput Minwoo.." lirih Caibing.
"segera.. setelah infusnya habis.." Wonwoo tersenyum lembut sambil merapikan rambut Caibing.
Melihat Wonwoo yang sangat mengkhawatirkanya membuat dirinya enggan untuk bicara lebih banyak tentang apa yang dia lihat hari ini.
Caibing memalingkan wajahnya, dia tidak tau bagaimana memberitahu Wonwoo soal siapa yang dia lihat.. dia terlalu takut.. dia takut ayahnya kembali ke dalam kehidupanya lagi.. padahal saat ini dia hanya mau mencari ibunya.
Setelah di perbolehkan pulang, Wonwoo melihat Caibing yang sudah tertidur.
Minwoo kecil yang sibuk dengan mainan dorongnya berjalan ke arah Wonwoo dengan tersenyum.
"Minwoo-ya, hari ini kita main bersama dulu ya? biarkan ibumu istirahat," Wonwoo mencium pipi putranya.Di tempat lain, sebuah cctv yang terpasang di luar gerbang pagar rumah tua itu tersembunyi di antara dedaunan, tapi masih bisa melihat jelas apa yang terjadi di luar siang tadi.
Seorang pria duduk di kursi tua, dia melihat ke arah cctv yang ada di layar, dia terus mengulang dimana Caibing yang berdiri di depan gerbang, dan bersembunyi, bahkan sampai Caibing pergi dari area itu.
"dia kembali.." ulasan senyum tipis menghiasi wajah pria itu.
Dia menatap selembar foto yang ada di tanganya, foto wanita paruh baya dan wanita muda yang sudah usang.
Foto Caibing dan ibunya yang tersenyum ke arah kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Acak"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing