Wonwoo terbangun karena suara berisik dari dapur, ia berjalan ke arah dapur dan melihat istrinya sedang sibuk membuat sarapan.
"oh? maaf.. aku membangunkanmu ya? alat penggilingnya rusak.. jadi aku harus memukul daging ini.."
Wonwoo mengambil alih pekerjaan Caibing,
"kenapa tidak membangunkanku.. aku tidak mau kau kelelahan,"Caibing hanya tersenyum dan memegang pinggulnya yang terasa pegal sejak tadi, Wonwoo yang menyadari itu menatapnya.
"duduk saja.. aku yang selesaikan,""tapi.. benar kau sudah sembuh?" Caibing menempelkan tanganya ke dahi Wonwoo, dia mengangguk.
Caibing duduk di sofa, ia terus menatap suaminya yang sedang memasak untuk sarapan.
Apa di rumah sakit ada masalah? tapi Mingyu tidak bercerita apapun padaku, kenapa Wonwoo diam saja?
Setelah selesai, Wonwoo juga yang menyiapkan sarapanya.
"kau tidak bekerja hari ini kan?" tanya Caibing menatap Wonwoo yang sedang membuatkan susu untuknya,
"aku akan masuk nanti, hari ini aku mengambil jadwal operasi," ia tersenyum.
Caibing merasa aneh dengan Wonwoo.
"makanlah dulu, aku akan mengambil sesuatu," saat Wonwoo akan berdiri lagi, Caibing menahanya.
"duduk."
"sebentar,"
"aku bilang duduk."
Wonwoo pun duduk.
"ada apa hm?" Wonwoo menatap Caibing,"kau tidak mau bercerita padaku?"
"soal apa? aku tidak menyembunyikan sesuatu padamu," ucap Wonwoo sambil mengusap wajah Caibing.
Hari ini adalah ulang tahun Wonwoo.
"ah, mungkin kau lupa, sana ambil apa yang ingin kau ambil," jawab Caibing.
Wonwoo mengangguk dan pergi untuk mengambilkan buah peach kesukaan Caibing.
Mereka berdua makan dalam diam, entah apa yang mereka berdua pikirkan, tidak ada yang membuka mulut sama sekali.
Setelah Wonwoo berangkat bekerja, Caibing hanya diam di rumah, dia menatap kado yang ada di sudut kamarnya, dia rasa Wonwoo lupa ulang tahunya sendiri.
"apa.. aku datang saja ke rumah sakit?"
Caibing berdiri dan mengambil tas miliknya,
"membeli kue ulang tahun untuk makan siang bukan ide yang buruk,"Caibing pergi menggunakan taxi, dan membeli kue ulang tahun yang terlihat sangat cantik untuk suaminya itu, bahkan Caibing terlihat manis dengan dress berwarna kuning dengan bunga-bunga kecil.
"aegi-ya.. ayo beri kejutan ayahmu di rumah sakit," ia mengusap perutnya pelan.Caibing sengaja datang tidak memberi kabar, biasanya Wonwoo ada di ruanganya saat jam makan siang.
Caibing merasa jantungnya berdetak kencang membuka pintu itu, dia tidak sabar melihat ekspresi Wonwoo.
Cklek.
"yeobo.." lirih Caibing, namun dia malah mematung disana. Hatinya terasa panas. Ingin rasanya pergi dan menerjang wanita itu, tapi dia tidak bisa. Caibing memilih pergi dari sana.
Mingyu yang melihat Caibing hendak memanggilnya, namun dia malah bergegas masuk ke dalam ruangan Wonwoo, benar saja, Wonwoo ada di dalam bersama Chaeyeon. Apa yang di lihat Mingyu?
Chaeyeon menyerahkan laporan pada Wonwoo, dan Chaeyeon akan pergi dari ruangan itu, tapi sepatu heelsnya patah dan membuat dirinya jatuh, itulah sebabnya Wonwoo menolongnya, tapi yang di lihat Caibing seolah Wonwoo sedang memeluk Chaeyeon karena kaki mereka tertutup oleh sofa yang ada di tengah ruangan.
Mingyu menghela nafas.. dia percaya pada Wonwoo, dan ada cctv di ruangan itu, dan tidak mungkin Wonwoo bermain wanita di belakang Caibing.
Caibing meminta Yujin untuk datang ke caffe nya, Caibing menangis menceritakan apa yang dia lihat tadi.
"Caibing.. tenangkan dirimu.. mungkin kau salah paham.." Yujin mengusap punggung Caibing.
"apa yang salah paham..? dia memeluknya, dia memeluknya di dalam sana, aku tidak tau apa yang mereka lakukan.." tangis Caibing semakin pecah, untung saja mereka berada di ruang manager.. Yujin memeluk Caibing, berusaha menenangkanya.
"jangan menangis.. kau tidak kasihan pada bayi mu hm? dia akan sedih jika kau sedih,"
"aku tidak mau pulang.." Caibing memegang erat tangan Yujin.
"aku antar kau pulang.. jika kau tidak pulang Wonwoo khawatir padamu,"
"aku tidak mau bertemu denganya.."
Yujin mengusap kepala Caibing,
"bicarakan pelan-pelan padanya.. tanyakan, dia tidak akan berbohong padamu.." Yujin terus menyakinkan Caibing, dengar berat hati dia menuruti perkataan Yujin.Wonwoo pulang dari rumah sakit hingga larut malam, saat dia masuk, ia tersenyum melihat satu kotak kue yang masih terbungkus rapi di meja makan.
"astaga.. kenapa aku bisa jika hari ini ulang tahun ku? tapi.. kenapa Caibing tidak mengatakan apapun?" Wonwoo berjalan ke kamarnya, di lihatnya Caibing sudah tertidur, Wonwoo mencium kening Caibing dan membenarkan selimutnya.
Ia lalu pergi keluar kamar untuk membersihkan dirinya.
Caibing tidak terbangun sama sekali, karena energinya sudah habis untuk menangisi Wonwoo selama dua jam, beruntung Yujin bisa menyakinkan dirinya untuk pulang.
Saat Wonwoo selesai dan hendak memeriksa jadwalnya besok, pesan Mingyu langsung masuk ke ponselnya.
Pesan dari : Kim Mingyu Gila
Kau berhutang penjelasan pada Caibing kawan, saat siang tadi dia datang ke ruanganmu, aku rasa dia salah paham denganmu dan Chaeyeon yang sedang berada di dalam satu ruangan, aku sudah mengirim pesan pada Caibing, tapi istrimu tidak membaca pesanku.
Wonwoo menghela nafas kasar,
"astaga.. aku membuat masalah lagi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing