2.3

34 9 3
                                    

"Aku akan mengenalkan dirimu pada ayah dan ibu ku saat mereka pulang nanti." Ucap Wonwoo.

"Apa.. Ini tidak terlalu cepat?.." Caibing menatap Wonwoo yang kini sedang duduk di atas ayunan.

Wonwoo baru saja pulang, dan dia menyuruh Caibing menemuinya di taman bermain.

Dimana mereka bertemu saat hujan.

Wonwoo menggeleng.
"Aku serius.. Aku benar-benar suka padamu," Ia tersenyum.

Caibing tertawa pelan mendengar jawaban Wonwoo.

Dia sendiri tidak paham apa yang membuat Wonwoo begitu menyukainya.. Semudah itukah dia menyembuhkan luka di hati Wonwoo?

"Mmm.. Wonwoo-ya.. Apa yang membuatmu menyukai ku?" Tanya Caibing tiba-tiba.

Wonwoo tanpa berpikir lama pun menjawab,
"Karena aku suka padamu.. Tidak ada alasan khusus.. Bahkan alasan apapun itu.. Aku merasa nyaman bersamamu.. Ini pertama kalinya aku benar-benar merasa nyaman bersama wanita.."

Kita itu sama.. Sama untuk pertama kali dengan semua hal yang terjadi. Begitu pula perasaan yang bukan satu pihak.

Caibing menatap Wonwoo.

Mencari kebohongan di mata pria itu, tapi.. Tidak ada kebohongan disana. Wonwoo jujur.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Ucap Caibing.

Wonwoo mengangguk,
"Katakan saja,"

Apakah.. Dia tau soal Sohee? Tapi waktunya tidak tepat. Bisa-bisa dia malah membuat Wonwoo merasa terganggu.

"Tidak.. Lupakan saja," Caibing tersenyum.

Wonwoo mendengus kecewa dan mengacak rambut Caibing.

Biarkan seperti ini.. Biarkan dia yang sedang jatuh cinta menikmati momen manis.

©

"Sudah di tanda tangani?" Tanya seorang pria berdiri di ambang pintu.

Dirinya seperti tidak sudi untuk masuk ke dalam kamar yang kini juga masih menjadi miliknya.

Wanita yang di mintai surat itu hanya diam.
"Aku tidak menandatanganinya."

"Kau itu bodoh ya! Dia bukan putriku. Untuk apa aku bertanggungjawab atas dirinya?!" Teriak pria itu.

"Dia itu masih kecil.. Tolong perlakukan dia seperti putrimu.." Ucap wanita itu.

"Kim Sohee. Dengar. Aku menikahimu karena aku akan bertanggungjawab atas apa yang aku perbuat. Tapi dia bahkan tidak memiliki darahku! Jadi dia bukan putriku!" Teriaknya. Dia adalah suami Sohee. Chwe Hansol.

"Hansol-ah.. Sekali saja.. Biarkan dia tau siapa ayahnya.."

"Kang Daniel kan? Pria yang kau temui di bar itu?! Dia sudah mati! Katakan jika ayahnya sudah mati. Kenapa kau membohongiku!"

Plak!

Hansol menampar Sohee.

Sohee memegangi pipinya, dia menangis.

"Tanda tangani surat itu. Aku akan mengambilnya besok!" Ucapnya. Ia lalu pergi dari kamar itu.

Padahal kamar itu adalah kamarnya juga, dan itu adalah rumahnya. Tapi Hansol memilih tinggal di hotel daripada satu atap dengan wanita yang sudah menjebak dirinya.

©

"Penerbangan Florida mengalami kecelakaan di laut lepas. Pesawat kehilangan kontak di duga jatuh di perairan laut. Terakhir pilot memberi perintah untuk pendaratan darurat namun tidak ada respon sampai pesawat kehilangan kontak. Kami akan memberi kabar terbaru setelah mendapat petunjuk."

Pip.

Mingyu mematikan ponselnya. Sebuah berita yang di kirim oleh ayah Mingyu.

Mingyu menatap gelisah jam tanganya, Wonwoo masih menjalani operasi siang ini.. Dan sekarang dia belum selesai.

Itu artinya Wonwoo belum mengetahui kabar ini..

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang