8.8 🌼

9 3 0
                                    

"Jung Chaeyeon?"

Wanita bernama Chaeyeon itu tersenyum.

"ah.. kau masih mengingat namaku dengan baik ternyata." ia terus menatap Wonwoo, sedangkan yang di tatap hanya diam dan sesekali mengecek komputer itu.

"kau tidak bertanya kenapa aku ada disini sekarang?"

"tidak." jawab Wonwoo singkat.

"kau masih saja menyebalkan," Chaeyeon hendak memegang bahu Wonwoo, namun pria itu langsung menghindar.

"jaga etika mu, ini rumah sakit."

Chaeyeon tersenyum,
"jika di luar, apakah aku boleh menyentuhmu? berpegangan tangan?"

Wonwoo menunjukan cincin di jari manisnya.
"kau tidak lihat? kau lupa? aku adalah seorang ayah dan suami, jadi.. jangan membuat masalah lagi."

"kau selalu saja bersikap seperti itu padaku, aku bercanda," ucap Chaeyeon dengan tertawa.

Wonwoo hanya menghela nafas dan melanjutkan pekerjaanya.

Dia tidak tau kenapa wanita itu bisa ada disini, jika di pikir lagi.. pemimpin rumah sakit ini bilang memang ada beberapa dokter lagi yang akan bertugas dokter dari Jepang.
Jadi.. mungkin saja Chaeyeon bekerja di sebuah rumah sakit di Jepang.
Ah.. bagaimana jika Caibing tau dia bekerja lagi dengan wanita itu? pasti akan menjadi serba salah dengan sang istri.

Caibing menidurkan Minwoo di ranjang, sesekali dia mengusap perutnya yang sedikit kram, seharian ini dia tidak bisa istirahat.. Minwoo yang mulai aktif dan juga dia harus kembali ke rumah lamanya.

Dia menggenggam sebuah kalung yang ia taruh di kamar lamanya, itu adalah kalung miliknya saat masih kecil.

"jika aku membawa kalung ini.. apakah ibu akan mengenali diriku dimanapun aku berada..?" lirih Caibing yang menunduk.

Sejak berada di sini, dia terus terpikirkan oleh masa lalunya.. entah kenapa bayangan ayah dan ibunya selalu ada di benaknya, ia semakin teringat saat mengikuti Wonwoo ke Beijing untuk relawan dokter.

Caibing menatap kalung itu sangat lama, dia hanya merasa aneh ketika yang dia ingat hanyalah kejadian saat ia pergi dari rumah itu, dan yang di katakan pemilik kedai itu, rasanya ia merasa janggal.

Sruk.

Caibing merasa pusing saat memikirkan semua itu, ia mengeluarkan obat yang di berikan Wonwoo padanya, yang selalu rutin ia minum satu bulan ini.

Mungkin.. ini adalah cara agar Caibing bisa bangkit dari rasa takutnya sendiri.. atau mungkin hal yang selalu membuat dirinya berhalusinasi.

Wonwoo membaca berkas yang di berikan oleh psikiater di rumah sakit itu, sesekali wajahnya menjadi sendu dan merasa sedih.

Skizofrenia.

Bahkan, semua orang di dunia ini pasti tidak mau jika orang yang mereka cintai mengidap penyakit itu.

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang