Berpura-pura menjadi kekasihku..
"Yang benar saja.." Lirih Caibing, dia sangat gusar.. Bahkan untuk tidur pun tidak bisa.
Berpura-pura menjadi kekasihnya..? Apa.. Dia masih tidak bisa melupakan mantan kekasihnya? Im Caibing! Apa pedulimu..? Bahkan kalian baru saling mengenal.. Menolongnya bukan masalah kan..?
"Oh.. Astaga.. Ini sangat menganggu.."
Gusar Caibing dan dia berusaha untuk tidur malam itu.
Pagi harinya..
"Apa?!" Itu lengkingan khas Choi Yujin.
"Wah.. Kenapa dia melakukan itu padamu?"Caibing menggeleng..
Ya.. Dia memberitahu semuanya pada sahabatnya itu.
"Caibing.. Apakah kau sudah lupa bagaimana perlakuan mantan kekasihnya itu padamu? Kenapa kau mau membantunya..?"
Caibing terdiam.
Benar juga.. Mana mungkin dia lupa.. Dia di tampar.. Bagaimana dia bisa lupa? Tidak mungkin..
Tapi.. Wajahnya itu mengatakan semuanya.
Putus asa..
Putus asa untuk melupakan dan segera memulai kehidupan barunya dengan orang yang tulus.
Karena dia sangat paham ekspresi itu..
Ekspresi ibunya yang meminta Caibing pergi ke Korea .. Memohon agar putri semata wayangnya itu hidup damai di negara lain.. Daripada harus setiap hari mendengar pertengkaran ayah dan ibunya yang tidak mau bercerai karena alasan harta.Jika mengingat itu.. Caibing berpikir.. Bagaimana mereka bisa menikah dan memikiki seorang anak jika mereka saja tidak akur..
Jadi.. Mungkin dia bisa membantu Wonwoo untuk melupakan gadis itu dan melupakan rasa sakitnya karena pengkhianatan.
"Kau benar.. Tapi.. Aku rasa dia benar-benar ingin melupakan wanita itu.."
"Kau terlalu baik Caibing.."
Caibing kembali diam.
"Aku akan ikut jika kau bertemu denganya nanti. Aku harus memastikan jika dia tidak akan menyakitimu sedikit pun. Bagaimana?"
Caibing mengangguk.
Dia tau bagaimana rasanya sakit hati.
©
Caibing dan Yujin menunggu Wonwoo di sebuah restoran di dekat rumah sakit dimana Wonwoo bekerja.
"Ah, itu dia," Gumam Caibing, Yujin langsung melihat pria dengan jas bergaris itu datang ke arah mereka berdua.
"Maaf, menunggu lama ya Caibing-ah.." Wonwoo tersenyum.
"Caibing-ah? Wah.. Sejak kapan kalian dekat?" Selidik Yujin.
"Kemarin.." Lirih Caibing.
Yujin menahan tawanya dan menyapa Wonwoo dengan senyum,
"Ah.. Wonwoo-ya.. Dia sahabatku, Choi Yujin,""Halo, aku Choi Yujin, sama kenal Wonwoo-ssi.." Ucap Yujin.
Wonwoo mengangguk,
"Aku Jeon Wonwoo,"Caibing berdiri,
"Aku akan ke toilet sebentar ya,""Baiklah, aku akan pesankan makananya," Ucap Yujin,
Selepas Caibing dan pegawai restoran itu pergi, Yujin menatap Wonwoo ragu,
"Wonwoo-ssi, bisa.. Kita bicara?"Wonwoo meletakan ponselnya,
" Tentu saja,""Ah.. Begini, Caibing menceritakan semuanya padaku, aku tau mungkin itu sedikit kekanakan, tapi.. Dia memang hanya punya diriku di sini, aku tau ini hanya pura-pura tapi.. Jika hal ini bisa menyakiti dirinya, jangan harap kau bisa hidup tenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Wind
Random"Aku hanya akan mencintai satu wanita dalam hidupku. Yaitu dirimu." - Jeon Wonwoo. "Bagaimana aku bisa yakin dengan perasaanmu?." - Caibing