6.7

22 7 0
                                    

Wonwoo berjalan memasuki bangsal vip, dan di sana sudah ada Chaeyeon yang menunggu.

"sunbae-nim, kau sudah datang?" ia terlihat bahagia.

Wonwoo hanya tersenyum tipis menanggapi Chaeyeon.
"kau sudah memeriksa semuanya?"

"ah ya.. semua sudah aku periksa," Chaeyeon tersenyum dan beberapa kali menyelipkan rambut di telinganya agar Wonwoo menatap dirinya, namun Wonwoo malah fokus pada hasil pemeriksaan.

Sial. padahal aku menghabiskan waktu untuk membuat rambut bergelombang seperti ini.

"baiklah, semua sudah lengkap, aku akan cek pasien lainya," Wonwoo hendak berjalan pergi namun Chaeyeon menahanya.

"sunbae.. bagaimana jika kita pergi bersama saja? mungkin aku bisa memperbaiki pemeriksaan pada pasien."

"kerjamu sudah bagus, lebih baik kau berjaga di ugd," Wonwoo pergi begitu saja.

"sial. kenapa dia sangat dingin? susah sekali mendekatinya."

Shif malam Wonwoo pun berakhir, dan pagi ini di hendak pulang ke rumah, namun saat dia baru saja menyalakan mesin mobil ada ketukan dari kaca.

Tuk. tuk.

Wonwoo menurunkan kaca mobilnya,
"ada apa Chaeyeon-ssi?"

"ah sunbae.. maaf, begini mobilku semalam ada di bengkel jadi.. bisakah kau mengantarku sampai bengkel? dompetku tertinggal di mobil, aku tidak bisa memanggil taxi,"

Wonwoo menghela nafas, sebenarnya dia tidak mau terkena masalah lagi karena Chaeyeon, tapi di lihatnya di basemant juga kebetulan hanya ada dirinya. Mau tidak mau sepertinya dia harus membantu.

"baiklah, kalau begitu masuklah," ucap Wonwoo.

Chaeyeon tersenyum.
"terima kasih sunbae.."

Chaeyeon merasa senang bisa satu mobil dengan Wonwoo, namun perasaanya hanya sebentar saat melihat foto yang tergantung di spion mobil.

Apa dia kekasihnya?

Itu adalah foto Wonwoo dan Caibing saat berada di dalam mobil.

Seolah menyadari Chaeyeon menatap foto itu, Wonwoo meliriknya sekilas.

"cantik bukan?"

"ya?"

"dia istriku,"

Deg.

Chaeyeon merasa sakit mendengar Wonwoo mengatakan 'dia istriku'

"sunbae sudah menikah?" tanya Chaeyeon.

Wonwoo mengangguk.

Ah sial. kenapa suasananya jadi canggung begini, aku bahkan tidak tau dia sudah menikah. tapi.. istrinya biasa saja,

"ah, aku berhenti di depan sana saja sunbae, lagi pula sudah dekat," ucap Chaeyeon, dia sengaja menjatuhkan menyemprotkan parfum kecilnya pada jok mobil.

"baiklah, hati-hati di jalan," ucap Wonwoo sambil melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah.

Baru saja dia memasuki halaman rumah, Caibing sudah duduk di sebuah ayunan, dia menunggu suaminya itu pulang.

Wonwoo turun dari mobilnya dan berlari kecil untuk memeluk Caibing.
"selamat pagi aegi.." Wonwoo mencium perut Chaibing.

Chaibing mengusap kepala Wonwoo,
"tumben sekali kau lama, ada apa?"

"ah tidak, aku hanya pelan saja, ah kau mau jalan-jalan ke pantai tidak?" tanya Wonwoo,

"kau tidak lelah? kau kan bekerja semalaman, ke pantai itu jauh,"

"tidak masalah, aku tidak mengantuk sama sekali, aku rasa berjalan di udara segar sangat baik untuk kandunganmu yang sudah memasuki 6 bulan ini.. hm?" ucap Wonwoo.

Caibing mengangguk setuju dengan Wonwoo,
"baiklah, ayo kita pergi."

Saat memasuki mobil, Caibing mencium bau parfum yang berbeda dari milik Wonwoo.
"siapa yang duduk disini?"

"apa?" Wonwoo yang baru saja masuk menatap ke arah Caibing.

"parfum ini baunya berbeda," ucap Caibing.

Wonwoo memasangkan sabuk pengaman pada Caibing,
"ah.. tadi dokter magang Jung menyuruhku mengantarnya ke bengkel, jadi aku mengantarnya karena searah,"

Caibing terlihat kesal, mobilnya sudah di masuki wanita lain.

Wonwoo menatap Caibing yang terlihat kesal.
"hei.. jangan marah.. aku kan hanya menolongnya,"

"hmm.."

Ah.. imutnya istriku ini.

Wonwoo tersenyum dan menangkup kedua pipi Caibing agar wanita itu menatapnya.
"ingat bahwa yang aku cintai hanyalah dirimu," Wonwoo mencium bibir Caibing, awalnya Caibing hanya bungkam, namun perlahan dia juga membalas ciuman itu.

Wonwoo harus extra bersabar untuk menjaga Caibing sekarang, lagipula siapa yang tergoda dengan rayuan seperti itu? itu tidak mempan untuk Wonwoo.

Whisper Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang