BAB 49
"Sialan si Maudy, berani-beraninya nyari ribut sama gue!"
Sepanjang perjalanan melewati koridor, Dania sibuk menggeretu, memberikan sumpah serapah pada Maudy dan juga Serina yang saling bekerja sama untuk menjatuhkan dirinya.
Menjatuhkan dalam dua artian, ingin nama Dania terlihat buruk di mata murid lain, dan juga sengaja mendorong Dania agar jatuh dari tangga teratas.
"Terus gue harus gimana dong, masa iya masuk kelas dengan baju kaya gini."
Ia berhenti di depan pintu kamar mandi perempuan. Mengamati kemejanya yang masih basah akibat guyuran minuman yang bisa dibilang terlalu banyak, Dania kasihan dengan dirinya sendiri. Segampang itu berkhayal untuk membela diri, tapi kenyataannya justru berbanding terbalik.
"Dan,"
Dania spontan menoleh kala mendengar seseorang memanggil namanya.
"Lo Mar, kenapa?"
Damar mendekat ke arah gadis itu. Tanpa memberikan tampang sangarnya, dan tanpa berniat menabuh genderang perang.
"Hari ini lo gak ikut pelajaran?"
Dania nampak berpikir. "Gimana ya, Mar, gue bingung. Gue takut dikira lagi cosplay gembel kalau pake seragam ini."
Hendak terbahak, namun sebisa mungkin Damar harus menahan tawanya kala melihat raut menyedihkan Dania yang memang seperti gembel, walau aslinya spek sultan.
Kemeja yang basah, rambut acak-acakan layaknya tak disisir dua hari, kancing kemeja teratas yang copot, dasi yang tak lagi terpasang, lengkap sudah derita gembel berkelas satu ini.
"Emang setan si Maudy! Berani banget dia ngusik hidup gue, padahal gue sama sekali gak pernah nyenggol dia!"
Damar pun juga tak tahu menahu mengenai urusan mereka berdua. Selama ini, Maudy memang terlihat seperti gadis lugu yang tak haus dengan lelaki. Tapi, setelah melihat secara nyata tindakan gadis itu terhadap Dania beberapa menit yang lalu, ekspektasinya mengenai sosok polos nan lugu seketika runtuh.
"Ini semua gara-gara lo, Mar!"
Merasa dituduh telah menjadi penyebab pergulatan Dania dan juga Maudy, Damar sontak telonjak kaget. "Lah, kok gue? Gue aja gak tahu---"
"Setelah lo putus dari Maudy, tuh cewek otaknya jadi geser! Dia ngira kalau gue udah rebut lo setelah mergoki kita boncengan kemarin malam!"
"Gue udah jelasin ke dia kalau kemarin gue cuma nganter lo pulang."
"Dia gak terima dengan segala penjelasan lo! Makanya dia nyari pelampiasan dengan nyuruh Serina buat nyerang gue!"
Damar tak menyangka jika Maudy akan bertindak sejauh ini. Ia kira gadis itu tak berani berbuat macam-macam dengan Dania yang notabene terkenal dengan segala problematikanya. Tapi kenyataannya, Maudy justru menghampiri ikan piranha yang tengah kelaparan.
"Mar, jujur sama gue. Lo sebenarnya gak pernah ada rasa kan, sama dia?"
Cowok itu mendongak, menatap Dania serius sebelum mengatakan, "semua yang pacaran sama gue setelah lo, adalah sebuah kesengajaan."
"Udah gila lo! Semua aja lo jadiin pelampiasan!"
Sudah gila, dan itu benar. Damar gila setelah Dania mengikrarkan kata putus padanya satu tahu silam. Hidupnya kacau karena kesalahan konyol yang ia buat sendiri. The real membuang berlian yang sangat berharga. Nyeselnya sampe ke lambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
JugendliteraturJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...