48 - Kita Sudahi

44 6 0
                                    

BAB 48

Selesai dengan permainan basketnya, Damar dan kedua sahabatnya lantas segera memilih beranjak dari lapangan. Berniat berganti pakaian, namun langkahnya sudah lebih dulu dicegat dengan sebuah teriakan, "Kak Damar!"

Ketiganya kompak menoleh. Ada Maudy yang ternyata berjalan mendekat ke arah mereka.

"Eh.. sayang." Dengan senang hati, Damar menyambut sang kekasih dengan senyuman yang cukup sumringah.

Damar mendekat ke arah gadis itu sembari merentangkan tangannya, berniat untuk memeluk. Namun, sebelum aksi saling peluk terjadi, Maudy justru lebih dulu menepis kasar tangan Damar dan memberikan tatapan tajamnya. "Gak usah sok manis!"

Mampus. Kenapa dia nolak pelukan dari gue?

"Kok kamu gitu, sih? Kenapa, ada apa, what happend?" Damar masih mencoba untuk meluluhkan Maudy dengan ucapan manisnya.

"Gak usah sok romantis deh, aku udah tahu semuanya!"

"Ta-tahu apa?"

Maudy berdecih, memalingkan wajahnya seraya menggeleng pelan. Mendengar Damar yang sok-sokan tidak mengerti apa yang telah terjadi, membuatnya semakin membulatkan tekad untuk menarik lengan cowok itu, menjauh dari kedua temannya.

Iya, Maudy ingin berbicara empat mata dengan Damar.

"Maudy, sebenarnya ada apa---"

"Kak Damar selingkuh, kan?!"

Gadis itu segera memotong ucapan Damar. Untungnya tempat yang mereka singgahi kali ini cukup jauh dari jangkauan murid lain. Jadi, Maudy bisa bebas mengeluarkan nada tingginya.

"Kamu kok ngomong gitu sih, yang---"

"Kemarin malam, Kak Damar baru aja nge-date sama Kak Dania, kan?!"

Alamak, apa lagi ini? Kenapa Maudy bisa tahu?

Dengan raut terkejut dan juga lidah yang mendadak kelu ketika Maudy sudah bertanya perihal Dania, membuat Damar seolah tak bisa memberikan respon atas pertanyaan gadis itu. "A-aku---"

"Mau alasan apa lagi, hah? Aku udah tahu semuanya, Kak!"

"Gak gitu sayang, kemarin aku cuma nganter Dania pulang kok, aku gak nge-date sama dia."

Masih mencoba menjelaskan, namun tampaknya Maudy sudah muak dengan segala alasannya. "Udahlah, Kak Damar ngaku aja! Aku udah capek dibohongin terus!"

"..."

"Aku emang bodoh, Kak, seharusnya dari awal aku gak pernah nekad nyatain perasaan aku ke Kakak. Kalau tahu ending-nya kaya gini, aku bakal jauhin orang yang ternyata belum selesai dengan masa lalu nya!"

"Kamu salah paham, Maudy."

"Salah paham gimana sih, Kak? Aku lihat dengan mata kepala ku sendiri kalau Kak Damar asik boncengan sama Kak Dania!"

"..."

"Walaupun niatnya cuma nganter pulang, harusnya gak perlu ada adegan peluk-pelukan segala! Mentang-mentang aku gak ada di sana, terus Kak Damar bisa asik mesra sama mantan, gitu?!"

"Maudy, jangan berlebihan! Saat ini aku sama Dania hanya berteman, gak lebih! Lagipula aku nganter dia pulang karena aku mendapat amanat dari orang tuanya!"

Lagi, Maudy berdecih dibuatnya. Padahal dalam hati sudah tertawa terbahak karena menyadari jika kekasihnya telah main belakang dengan cewek lain. "Ternyata, bukan cuma bintang di langit ya, yang paling banyak, tapi.. alasan Kak Damar juga!"

DUNIA DANIA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang