BAB 80
"Lihat, nih, followers gue makin naik. Pasti gara-gara postingan kemarin." Serina membanggakan dirinya sendiri atas hasil yang didapatnya setelah menyebar berita mengenai Dania.
"Iya, Ser. Semakin lo nyebar aib orang, semakin melejit nama lo," imbuh Rara, sebelum ketiganya menoleh ketika salah satu di antaranya dipanggil oleh seseorang.
"Serina!"
Pria paruh baya yang identik dengan kopiahnya, mendekat ke arah tiga siswi yang sejak tadi dalam pencariannya.
"Ada apa ya, Pak?" jawab Serina ketika Pak Bambang berada di hadapannya.
"Silakan menemui Pak Nolan di ruangannya."
Kening Serina mengerut. "Sekarang, Pak?"
"Iya, sekarang." Selepas memberitahukan hal tersebut, Pak Bambang beranjak dari sana diikuti Serina yang menggerutu di belakangnya. "Kenapa Pak Nolan manggil gue, ya?"
Baik Rara maupun Vantika, sama-sama mengangkat bahu tak tahu menahu.
Masih bersikap santai walau tahu yang di hadapinya setelah ini adalah salah seorang petinggi BM. Karena Serina tak merasa memiliki masalah ataupum melakukan kesalahan yang fatal.
"Permisi." Serina masuk, dirinya kembali dibuat bingung. Bahkan kebingungannya kali ini dua kali lipat dari sebelumnya.
Pak Nolan memberi isyarat agar Serina segera masuk, mendekat ke arahnya dan duduk di sebelah pria paruh baya yang mendelik ke arahnya. Seakan ada dendam yang belum terbalaskan.
"Oh.. jadi kamu yang kemarin bikin berita hoax tentang anak saya?"
Belum sepenuhnya kebingungannya terjawab, gadis itu sudah lebih dulu mendapat nada tinggi dari pria di sebelahnya. "Sorry, Om, be-berita hoax soal apa, ya?"
Andra berdecih. Ternyata anak bau kencur di sebelahnya pintar memutar pertanyaan. Bahkan raut wajahnya terlihat biasa saja, seolah tak punya salah.
"Kamu sudah fitnah anak saya, Dania!"
"Dania?" Serina gelagapan sendiri mendengar nama musuh bebuyutannya disebut. Ternyata pria itu adalah orang tua dari Dania, dan Serina bisa menebak jika wanita yang saat ini tengah mengelus bahu papa Dania adalah mama dari gadis itu.
"Sa-saya gak fitnah dan saya juga gak nyebar berita hoax, Om. Apa yang saya lihat waktu itu memang benar, Dania jalan bareng sama om-om. Wajar kalau saya berpikiran kalau dia adalah simpanan pria yang sudah beristri?"
Brak!
Andra tak segan menggebrak meja sekalipun di hadapannya ada Pak Nolan. Ia seakan tak menganggap pria itu berada di sana. Yang menjadi incarannya sejak kemarin telah berada di sana, Andra tak mau melewatkan kesempatan untuk tidak memberi pelajaran pada gadis itu
"Lancang sekali mulut kamu!"
"Pa, tahan emosi, Papa." Ayumi mencoba memberikan ketenangan pada pria itu, berharap bisa meredam emosinya.
"Kamu salah telah berpikiran seperti itu! Apakah kamu hanya memiliki otak sebesar otak ayam?! Apa kamu tidak mencari tahu tentang kebenaran siapa pria yang bersama dengan anak saya waktu itu?!"
"Y-ya, sa-saya yakin jika itu---"
"Dia ajudan saya, yang saya tugaskan untuk menemani Dania pergi!"
Jangan tanya bagaimana syok-nya Serina saat ini. Tanpa diberitahu pun, orang bisa menilai dari raut wajah yang ditunjukkan gadis itu. Terlihat mulai gugup, dan juga keringat dingin yang membasahi telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
Novela JuvenilJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...