BAB 68
Murid yang tergabung dalam kelas literasi kali ini dibagi menjadi dua kelompok. Ada yang bertugas di dalam area sekolah, dan ada juga yang di luar sekolah.
Kali ini, Dania dan juga kedua sahabatnya masuk dalam tim outdoor. Ia terpaksa mengiyakan keputusan Fathur yang baru dibuat beberapa menit lalu.
"Hai, Nad-Nad." Suara khas yang selalu membuat Dania jengah serta memutar bola matanya secara bersamaan, kontan membuat gadis itu mendengus.
Nadya menoleh, senyumnya mengembang sempurna kala melihat Fathur mendekat ke arahnya. Memakai topi couple mereka yang Nadya berikan tempo hari.
"Hai, Fathur," balas Nadya begitu sumringah dengan lambaian tangannya.
Fathur menyengir, berdiri di depan sang kekasih sembari memujinya. "Nadya tambah cantik deh, kalau pakai topi itu."
"Emang, iya?"
"Iya, bahkan cantiknya melebihi princess di negeri dongeng."
Reflek, Nadya menabok lengan cowok di depannya. "Ah.. Fathur bisa aja, kamu juga ganteng banget kok, pakai topi itu."
Jika sepasang kekasih saling memberikan gombalan masing-masing, maka bersiaplah ... dunia akan menjadi hak milik untuk mereka berdua.
"Jangan gitu Nad, gak enak sama yang jomblo."
Fathur melirik sekilas ke belakang, dimana saat ini berdiri seorang gadis titisan ular yang selalu digadang-gadang akan menjadi queen of the year BM.
"Terus.. terus aja, lanjutin, Thur! Gue pura-pura budeg aja!" sungut Dania, memasang tampang garang seraya melipat kedua tangannya ke depan dada.
"Tuh kan, Nad, serigalanya bangun, kamu sih, mancing-mancing."
"Kok aku sih, kan kamu---"
Dania menggeram, ia lantas berjalan mendekat ke arah kedua muda-mudi itu dan berdiri di tengah-tengah keduanya. "Kalian berdua bisa berhenti gak?"
Sepertinya, Dania sudah teramat kesal dengan tingkah bucin Nadya Fathur yang tidak tahu tempat. Mungkin jika bisa melakukan, Dania akan mencabik-cabik siapapun yang berada di sana untuk menumpahkan segala kekesalannya. Bukan karena cemburu, melainkan kesal dengan ledekan Fathur yang selalu membuatnya merasa terpojok.
"Heh, kalian bertiga, buruan ke sini! Acara udah mau dimulai!"
Teriakan dari Hardi sontak membuat ketiganya terperanjat, dan segera mendekat ke arah kerumunan.
Mulai bersiap menyambut kedatangan konsumen, para anggota literasi BM begitu bersemangat sejak lima belas menit lalu.
Dengan cuaca yang begitu mendukung, tak terlalu panas dan tak ada kemunculan awan mendung di sebelah selatan, membuat gelora semangat muda mereka semakian memancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
Teen FictionJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...