Tiara Andini - 365
BAB 76
Malamnya terasa sunyi bila satu cangkir kopi tak tersaji di depannya. Dengan hanya memakai kaos oblong serta celana sekolah berwarna abu-abu yang belum ia ganti sejak pulang tadi, membuat kenikmatan malam Royan kali ini tiada ada tanding.
Ia tak peduli jika Paramita mengomeli dirinya agar segera berganti pakaian. Bahkan beberapa kali wanita itu menyuruh asisten rumah tangga untuk mengecek apakah sang anak sudah mandi dan berganti pakaian, atau belum.
Namun hasilnya, tetap saja nihil. Royan tak mengindahkan perintah sang ibu dan justru asyik duduk di balkon kamarnya sembari menyesap rokok serta satu cangkir kopi di depannya.
Kepulan asap rokok bersamaan suara pintu yang dibuka dari luar, kontan membuatnya mendongak.
Gadis dengan surau yang kini dicepol, mendadak berdiri di sebelah sang adik sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Lo udah tahu berita yang lagi rame di sekolahan?"
Royan mengangkat satu alisnya. "Gak tahu dan gak mau tahu. Ngapain juga ngurusin hidup orang lain? Gak penting."
"Oh gitu, kalau berita kali ini menyangkut soal Dania, apa lo masih bilang kalau itu gak penting?"
Monika tersenyum miring kala melihat reaksi mengejutkan dari Royan.
Pemuda itu sedikit membetulkan letak duduknya, menegakkan punggungnya sembari mematikan rokoknya yang sisa setengah. "Ngomong apa lo barusan?"
"Berita yang lagi hype di sekolahan, soal Da-ni-a," ucap Monika lagi, sengaja menekankan nama Dania di ujung kalimatnya.
"Kena kasus apa lagi dia? Berantem?"
"Salah satunya itu, sih."
Royan semakin dibuat bingung dengan ucapan Monika. Mendengar nama Dania menjadi bahasan dalam obrolan mereka saja sudah membuat perut Royan mual. Apalagi ketika Monika mengatakan mengenai masalah yang menimpa gadis itu. Bisa-bisa, Royan tak dapat makan dua hari dua malam karena kepikiran terus.
Padahal, ia hanya setengah hari meninggalkan sekolah. Tapi, sudah banyak berita yang terlewatkan olehnya.
Kalau bukan mengenai Dania, mungkin Royan tak akan se-penasaran sekarang. Terlebih ia tak pernah mau mengikuti alur gosip di sekolahnya. Namun kali ini Dania, dia jelas tak bisa melewatkan berita tentang gadis itu.
"Bukan cuma berantem sama Serina, tapi dia juga ketahuan jadi simpenannya om-om."
Terkejut, sudah pasti. Dania yang ia kenal tidak pernah melakukan hal se-hina itu, kini malah tersandung kasus yang sangat dihindari banyak orang.
Royan mengenal baik gadis itu. Walau tampak luar begitu bar-bar dengan gaya sok berkuasa dan sering menindas orang lain, tapi sebenarnya Dania baik kok, dia bahkan selalu bersama sang ajudan jika hendak pergi keluar.
"Jangan asal nuduh, lo bisa dituntut kalau tuduhan lo gak terbukti."
"Ck! Gue gak mungkin ngomong kaya gini kalau gak ada bukti."
Monika lantas menyodorkan ponselnya pada Royan, menyuruh pemuda itu melihat foto seseorang yang saat ini tengah ditampilkan pada benda pipih tersebut. "Postingan terakhir Serina cukup untuk memperkuat dugaan kita kalau dia emang cewek murahan!"
Entah foto tersebut benar adanya atau hanya rekayasa untuk menjatuhkan citra Dania, Royan akan tetap yakin jika gadis itu tak pernah terlibat dalam dunia gelap sekalipun seperti yang orang lain asumsikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
Ficção AdolescenteJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...