BAB 25
Jurus paling ampuh untuk menutupi sebuah kesalahan adalah dengan cara berbohong. Damar sengaja memberi tahu Ayumi jika putrinya mengalami sebuah kejadian buruk sebelum pulang ke apartemen.
Mungkin wanita itu segera bercerita pada sang suami dan sempat berdiskusi mencari jalan keluar untuk keadilan bagi putrinya. Akan tetapi jika sedari awal dirinya tak pernah melakukan briefing dengan Dania, alhasil ia kelimpungan sendiri.
Sedari tadi, Dania terus menerus melotot ke arahnya seolah bertanya, "sejak kapan lo bilang kalau gue habis dirampok?"
Damar menunduk, untuk menatap wajah gadis itu rasanya tak kuasa. Dirinya merasa bersalah telah membuat Dania dalam bahaya. Ia bisa pastikan jika setelah ini akan ada hal mengejutkan yang diberikan Andra kepada sang anak.
Entah itu pengawalan semakin diperketat, tidak diperbolehkan keluar malam, dan yang lebih membuat Damar was-was ... Dania terpaksa pindah sekolah ke luar negeri karena orang tuanya merasa tak aman jika anaknya berada di negeri sendiri.
"Dania nggak mau. Lagian di sana kan, bakal lebih jauh dari Papa," jawaban gadis itu jika Andra menyarankan agar pindah ke luar negeri.
"Kalian masih pacaran?"
Uhuk.. uhuk..
Baik Damar maupun Dania, tiba-tiba tersedak makanan mereka masing-masing. Padahal tidak ada yang aneh dari hidangan yang saat ini disantap. Hanya saja, pertanyaan dari Andra membuat keduanya kompak saling pandang hingga memberi tatapan sejuta arti.
Kedua bola mata yang bertubrukan seolah memberi kode tersirat berupa saling dorong mendorong untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Dania dengan tatapan serta mulut yang menggerutu, sementara Damar sibuk membuang pandang ke arah lain seolah tak mendengar pertanyaan dari Andra, hingga suara deheman kontan membuat keduanya menatap pria itu. "Masih pacaran, kan?" tanyanya lagi, memastikan kembali jika dua remaja di depannya mendengar kalimat yang baru saja ia lontarkan.
"Hmm.. ki-kita udah putus, Pa," jawab Dania, sebelum akhirnya memilih menunduk.
Andra mengangkat satu alisnya, lalu mengangguk seolah hal tersebut tak menjadi masalah besar bagi kehidupan anaknya kelak. Ia tahu jika perjalanan Dania masih panjang, putus nyambung suatu hubungan di umur belasan tak akan menjadi penghalang bagi sang anak untuk meraih masa depan. Justru itu lah, bumbu-bumbu kisah remaja di usia mereka.
"Papa pikir kalian masih pacaran, soalnya perhatian Damar sama sekali nggak berubah."
Sama seperti Ayumi, Andra pun tak pernah mempermasalahkan kedekatan Dania dan juga Damar. Saat pertama kali wanita itu memberitahu jika sang anak telah memiliki kekasih, ia begitu terkejut. Ternyata gadis yang sering merengek agar digendong sampai gerbang taman kanak-kanak itu telah beranjak remaja, bahkan telah mengenal cinta.
Andra tak pernah membayangkan jika hal tersebut akan tiba secepat ini.
Perihal perkenalannya dengan Damar kala itu pun juga tak berlangsung lama. Sekadar mengetahui nama, kelas, alamat, latar belakang, serta beberapa sifat yang ia tangkap sekelebat nampaknya sudah lebih dari cukup.
Dan ternyata, setelah perkenalan tersebut, Andra baru mengetahui jika Damar adalah anak dari seorang arsitek yang menangani pembangunan setiap perusahaan yang ia miliki. Sangat kebetulan sekali, hingga kedua keluarga mereka saling akrab satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/270583447-288-k792584.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
Novela JuvenilJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...