BAB 1
Sebuah berita yang menyeret nama seorang Dania Nada Larasati, membuat sang empu menggeram kala melihat beberapa notif masuk di ponselnya.
Gadis itu berbaring di sofa apartemennya sembari menggulir layar ponsel yang memperlihatkan betapa sadisnya komentar orang-orang di salah satu postingan gadis rempeyek semacam Sherina.
"Damar putus sama lo bukan gara-gara gue, nyet!" kesal Dania, membuang ponselnya ke sembarang arah hingga lupa jika pagi ini dirinya harus berangkat ke sekolah.
Persetan dengan bel masuk yang sudah berbunyi, persetan dengan jadwal piket yang mengharuskannya berangkat lebih awal, hal terpenting bagi Dania saat ini adalah meredam amarahnya agar tak berlarut hingga sekolah nanti.
Hanya karena masalah sepele, sekadar memberi like dan juga me-reply instastory sang mantan, rupanya berdampak besar pada kesehatan mentalnya.
Dania tak menyangka jika hubungannya dengan Damar---sang mantan, yang awalnya mulai membaik, kini kembali berkobar. Padahal keduanya sudah berdamai dengan masa lalu, akan tetapi ketika pacar Damar kala itu ikut campur tentang urusan keduanya, Dania jelas tak mau tinggal diam ketika dituduh sebagai perusak hubungan orang.
"Gimana gue bisa semangat sekolah kalau pemberitaan ini makin naik!"
Kesal, jengkel, dongkol, sebuah kesalahpahaman yang berujung pengalaman menyedihkan di hidup Dania.
Ya, pengalaman yang seharusnya tak pernah Dania lewati, termasuk ketika melintas di sepanjang koridor dengan pandangan sinis dari beberapa murid.
Dania mengumpat dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri karena terpaksa menuruti kemauan peri kecil dalam jiwanya. Seharusnya ia tak perlu bersusah payah mengiyakan ajakan itu dan memilih untuk menuruti nafsu setan dengan tetap rebahan di kamarnya.
"Najis banget, pacar orang diembat juga!"
"Segitunya pengin dapat perhatian mantan!"
"Kelihatan murahan ya, tsay."
Mulut-mulut julid, seenaknya mengucapkan kata per kata tanpa tahu kejadian yang sesungguhnya. The real, kemakan omongan provokator.
Dania mempercepat langkah kakinya, ia berusaha menunduk agar tak ter-notice oleh orang sekitar. Namun, upaya yang ia lakukan justru membuat murid lain tak gentar untuk mengepungnya.
Mereka membentuk lingkaran, dengan Dania yang berada di tengah-tengah selepas mendongak dan bergerak gelisah di tempatnya berdiri.
"Cara lo narik simpati Damar kampungan tahu nggak!"
Dania mundur, seorang gadis asing yang tiba-tiba mendekat ke arahnya membuat dirinya semakin gugup dengan keringat yang bercucuran di sekitar pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
Novela JuvenilJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...