Update paling lama, 3 hari sekali.
BAB 42
Bersyukurlah bagi kalian yang masih diberi kesempatan menghirup udara segar di pagi hari. Termasuk Dania, dia juga harus bersyukur karena Tuhan masih mempercayainya melewati semua cobaan yang saat ini menyerangnya bertubi-tubi.
"Thanks, Sam, lo boleh balik."
Sam mengangguk, "baik Nona, saya pergi dulu ya ... jaga diri baik-baik." Pria itu mulai menjauh setelah Dania memberinya isyarat sebuah senyuman hangat.
Untuk pagi ini, biarkan dia berbaik hati pada Sam. Cukup, hari-hari sebelumnya saja ia jengkel dengan pria itu, hari ini jangan. Karena ia sudah malas mencari musuh untuk yang kesekian kalinya.
"Widih.. ternyata cantik juga, ya."
"Iya, gue baru tahu kalau dia secantik ini."
"Kalau dari awal kaya gini, gue juga mau kali disuruh ngantri."
Dania mendengar bisikan demi bisikan yang mengarah pada seseorang. Mereka mulai mengomentari penampilan Dania? Ada yang salah atau pagi ini gadis itu terlihat cantik dari biasanya?
Ah, enggak juga, Dania merasa jika dirinya cantik setiap saat.
Merasa aneh dengan bisikan beberapa murid yang berada tak jauh darinya, Dania lantas ikut mengarahkan pandangannya pada sang pusat perhatian.
Matanya seketika membelak tak percaya, berkali-kali Dania juga mengucek bola matanya agar semakin yakin jika orang yang berajalan ke arahnya itu ... "Nadya.."
Dania bergumam pelan, pasalnya hari ini sahabat karibnya yang satu itu berpenampilan begitu berbeda dari biasanya.
Jika Nadya memiliki ciri khas seorang gadis cupu yang mengepang rambutnya menjadi dua bagian seraya memakai kacamata, hari ini gadis itu tampil berbeda dengan rambut yang sengaja terurai dengan kacamata barunya ... yang makin menampilkan wajah cantiknya.
"Nadya, you're so pretty." Dania tak henti-hentinya memuji Nadya, ia tak menyangka jika gadis itu bisa keluar dari zona nyamannya, merubah penampilan cupunya.
"Dania, mereka semua lihatin aku ... memangnya ada yang salah sama penampilan aku hari ini?"
"Enggak Nad, hari ini lo benar-benar cantik."
Nadya tersipu malu karenanya, ia terlanjur keringat dingin ketika sorot mata murid lain menatapnya. Ia tidak pernah mendapat tatapan seperti itu sebelumnya, dan hari ini ... ia telah membuat setengah dari siswa di sana tak berkedip.
"Nad, Nadya."
Merasa jika namanya dipanggil, Nadya lantas berbalik badan, ternyata Hardi.
"Ini beneran Nadya teman aku?" tanyanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DANIA ✅
Fiksi RemajaJika tidak diadakannya razia dadakan dari dewan guru beserta anggota BNN, mungkin Dania tidak akan mengetahui bila salah seorang teman dekatnya kedapatan membawa paket terlarang, yaitu narkoba. Semua kedekatan bermula dari sana. Atas rasa penasaran...