"Ada untungnya juga kamu diperiksa."
Aku mengiyakan perkataan Dion, aku tersenyum dan terus melihat Elang. Bagaimana juga aku sangat senang hari ini. Jika aku tak mengambil kesempatan untuk diperiksa, mungkin El akan menutup rahasia besar selama-lamanya. Jika Theo tahu, apa yang akan dia lakukan?
"Apa hasilnya keluar?" Tanya El menepuk kepalaku.
Aku punya kakak sungguhan!
"Belum, masih diperiksa lagi."
"Apa kita bisa bertemu paman Caiden?" Tanyaku penuh harap.
"Hmm, kita akan menemuinya. Aku sudah memberitahu Nenek dan kakek. Mereka sangat senang."
"Bagaimana dengan orang tua ayah di Blackland?"
"Mereka sudah meninggal."
Aku mengangguk, aku tidak khawatir lagi sekarang. Aku sudah mulai terbiasa.
"Kita seperti dua keluarga yang berkumpul bersama, sebentar lagi sifat asli El akan terungkap!" Bion pergi ke kamarnya.
Bicara soal sifat asli, apa selama ini Elang bersikap baik karena aku tidak tahu dia kakakku? Biasanya kakak itu jail dan nakal. Asalkan kakak ku El, aku masih bisa menerima.
Aku tidak menerimanya!
Elang masih tertidur di kamarnya dan tak membuat sarapan lagi. Aku harus membereskan meja dan memasak untuk kami berempat. Hanya nasi goreng dan telur dadar saja.
"El! Kak!" Aku berteriak keras.
"5 menit lagi, okey!"
Aku pergi meninggalkannya, benar sifat aslinya terungkap. Aku membersihkan kulkas dan memilih bahan. Bion hanya tertawa dan menyantap masakan ku penuh nikmat.
"Pagi! Dimana El?"
"Tidur! Hahaha..." Bion masih tertawa kencang.
"Hahaha... Setidaknya itu bagus, akhirnya dia bisa tidur nyenyak." Dion mengambil nasi goreng dan mengikuti saudaranya makan.
"Pasti dia lelah merahasiakannya." Aku tahu ini terlalu berat baginya. Toh, ini baru pertama kali dia bangun siang.
"Ini hanya awal saja, ini enak." Dion mengambil lagi nasi goreng buatan ku.
Mungkin tak seenak itu sebenarnya, tapi karena kami sudah sangat kelaparan jadi rasanya tentu sangat enak.
"Hmm, Master G. tak ada kabar?" Tanyaku sembari mengupas apel untuk mereka.
"Jaringan Blackland sepertinya rusak. Aku sudah mengirim pesan pada Theo untuk segera membuat jaringan baru. Semoga saja dia membacanya." Bion menatap jam tangannya.
Mungkin akan lama menerima kabar dari Master G.
Tetttt...
"Makanlah, aku akan membuka pintu."
Aku membuka pintu, Aswin tersenyum dan masuk segera. Dia langsung mengambil piring dan makan bersama mereka. Tunggu, sejak kapan dia bisa leluasa masuk begini?
"Apa lagi ini?"
"Aku mengirim surat dari pemerintahan, ini hasilnya dan ini surat ujian kalian."
Aku mengambilnya dan membacanya, isi lab ku seperti apa yang kulihat. Dengan begini aku tak takut lagi. Sepetinya Greenland tak akan mengusikku. Aku membaca surat ujian untuk Sioner. Hanya berisi bahwa kami akan diuji 3 hari lagi. Apa Master G. akan datang? Dia sudah punya lencana Greenland.
"Pagi! Aswin, untuk apa lagi kamu kesini?" Tanya El meregangkan tangannya.
"Mengirim surat dan makan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Ficção CientíficaTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...