Bab 55 : Ada apa

170 32 0
                                        

Lampu mati seketika, aku mencengkram tangan Aswin. Apa apa ini? Tidak cukup aku merasakan sesuatu di tubuhku. Sekarang harus mati lampu dan suara tembakan.

Astaga!

Demoter?

Aswin menarikku dan berlari pergi. Pecahan kaca serta tembakan mengalun ditelingaku.

"Trea!!!"

Teriakan El membuatku tersadar, ini memang Demoter. Aku ingin masuk kesana lagi, namun Aswin langsung membekap mulutku dan masuk ke dalam ruangan lain. Diluar suara tembakan hanya beberapa kali yang terdengar. Aku harus membantu mereka.

"Tenangkan dirimu, Trea!"

"Mereka saudaraku!"

"Kemarilah! Pegang ini!" Aswin memberikanku senjata.

"Heh? Kamu tahu apa yang ku mau."

El dan lainnya pasti sedang melawan Demoter. Mereka mencariku kan?

"Aswin, kamu mau membantuku?"

"Apa?" Tanyanya sembari menggunakan kacamatanya lagi. Dia memegang senjata yang lebih besar dari punyaku.

"Ikut saja, toh aku akan pergi ke Whiteland."

"Jangan gila!"

"Aku tak gila, begini. Asalkan Greenland selamat. Ada masyakarat di luar."

"Hmm, ck."

Aku membuka pintu, beberapa orang terkapar di lantai. Aku melihat El sedang menembaki orang di atas. Benar saja atap gedung sudah roboh dan hanya meninggalkan lubang besar. Cahaya menyinari lantai yang penuh degan orang-orang terluka. Aku menatap kesana, Demoter. Mereka butuh sesuatu.

Aku marah!

Sangat!

Banyak orang tak salah jadi korban. Aku mengambil bongkahan atap dan melemparkannya ke atas sana mengenai pesawat yang kasat mata.

Duarrr...

"Trea!" Bion datang tergopoh-gopoh.

"Apa?"

"Master G. tertangkap!"

🍁🍁🍁

Aku mengambil senjataku, aku akan ke Whiteland.

"Jangan sekarang!" El menghentikanku.

Aku melihat luka ditangannya, dia terkena tembakan. Aku tak bisa menahan air mataku. Harusnya bukan ini akhirnya.

"Kita akan kesana! Itu pasti!"

"Kemana mereka membawanya?" Tanyaku pada Dion.

"Pusat kota."

Aku menunduk dalam, satu sisi Master G. tertangkap dan satu sisi lainnnya kami harus mendapat pengakuan dari Whiteland. Negara terakhir!

"Maafkan, kami. Penjagaan Greenland melemah sampai Master G. tertangkap."

Ekawira datang dengan berbagai ajudannya. Kami masih berada di gedung. Membantu orang yang terluka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Whiteland hanya melumpuhkan orang-orang bukan membunuh mereka. Namun, korban lebih dari 23 orang.

"Kami punya pesawat, alat tempur, pasukan, kami siap menyokong kalian."

"Terima kasih, niat baiknya." Jawab Dion.

Fanfare ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang