"Jadi apa yang mereka katakan?"
"Master G., mereka juga tak tahu siapa pelakunya. Yang mereka bisa bantu adalah pembunuhnya laki-laki Whiteland. Kasusnya juga tak jelas. Kita harus mendatangi salah satu rumah dengan tanaman di depannya."
"Baiklah. Kita pergi ke rumah Watt. Dia kehilangan anak perempuannya. Mungkin dia punya sedikit petunjuk."
"Baiklah."
Bisa saja tanaman di rumah Watt punya petunjuk. Kenapa sulit sekali menemukan pelakunya? Ini begitu susah. Jika saja ada petunjuk lebih jelas lagi.
Kami memutuskan berjalan kaki kesana, kata Master G. rumahnya tak terlalu jauh dari kantor keamanan. Watt juga punya penyakit panik jika kami kesana secara ramai-ramai. Anak perempuannya meninggal di kasus terakhir. Betapa sakitnya tahu anak semata wayangnya meninggal dihadapannya.
"Sioner!"
Seseorang datang dan menyodorkan kain putih berbentuk kotak. Aku melirik Master G. yang mengangguk.
"Apa ini?"
"Ini ucapan terimakasih ku, jika kalian tak membunuh guritanya maka aku dan teman-teman tak bisa bermain lagi di danau. Ini dariku dan teman-temanku disana." Dia menunjuk gerombolan anak muda yang tersenyum pada kami.
"Ah, terimakasih kembali."
Tak disangka kami mendapatkan ucapan terima kasih. Sungguh aku melakukannya memang mendapat imbalan tapi berupa suara. Ini begitu berlebihan.
Masalahnya lagi beberapa orang Viki menyapa kami dengan ramah dan memberikan sesuatu. Master G. justru menikmatinya saat orang-orang memujinya seperti pahlawan. Sedangkan aku hanya dipuji cantik. Apa mereka kira aku tak melakukan apapun?
"Kenapa Trea?"
"Penampilanku sepertinya kurang membuat orang ketakutan."
"Jika kamu berubah menjadi Big Trea, mereka yang akan ketakutan lebih dulu."
Benar juga. Master G. berhenti berjalan di depan sebuah rumah. Bagaimana dia bisa tahu ini rumah Watt bahkan semuanya tampak sama.
"Apa kamu bisa meminta bantuan tumbuhan lagi sebelum kita bertemu Watt?"
"Akan kucoba! Apa kabar teman-teman?"
Aku menyentuh sebuah pohon besar. Pohon ini yang paling besar dari yang lain.
'Wah, kamu seperti yang mereka katakan!'
"Begitulah, jadi apa kalian tahu pembunuhan mengenai putri Watt?"
'Kamu ingin menyelesaikannya? Kamu mau menemukan pembunuh pemilik ku?'
"Iya, kamu pasti dirawat baik oleh keluarga Watt. Aku mencoba membantu, jika kalian punya informasi. Berikan padaku."
'Namanya Michella, anak itu baik dan tak berbuat aneh-aneh. Dia selalu merawat kami semua. Pagi itu dia berangkat biasa menuju pemerintahan. Biasanya dia akan menggunakan portal. Tapi saat itu dia memilih berjalan kaki. Setelahnya dia pulang biasa. Malam itu hujan dan dia sendirian datang dengan wajah ketakutan. Tak ada orang, tak ada siapapun selain Michella. Dia...'
"Dia apa?"
'Dia menggunakan portalnya malam itu dan pergi.'
Apa? Diakan sudah sampai di rumah. Untuk apa dia menggunakan portal?
'Kata tanaman lain. Michella pergi kembali ke kantor pemerintah. Dia melakukan sesuatu dan seseorang datang membunuhnya. Laki-laki itu membunuh Michella dengan gas tidur. Laki-laki itu mengambil sesuatu di tubuh Michelle dan menyuntikkan cairan lain. Malam itu dia membawa Michella kembali dan menyuntikan kembali cairan lain.'

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Science FictionTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...