"Uhukk..."
Demoter mengeluarkan senjatanya, aku berlari memutar, aku harus mengambil tabungnya dulu. Dimana robotnya? Aku berlari masuk ke dalam gua. Ini labirin! Astaga kenapa tempat ini sangat aneh.
Aku mencari suara robotnya.
"Help!!! Help!!!"
Ini!
Dorrr...
"Help!!! Help!!!'
Dimana itu? Aku harus bagaimana, aku mendengar suara robot yang mulai rusak. Aku harus mendapatkan tabungnya.
"Selamat datang Sioner!"
Akhirnya, aku menemukan robotnya terjepit bebatuan. Aku membantunya lepas dan menariknya untuk bersembunyi. Tabungnya masih ada, aku langsung membukanya dan muncul hal yang sama seperti Bion. Gunung Venus adalah misi berikutnya. Tinggal bagaimana aku keluar dari gua dan dari para Demoter.
"Kamu bisa menghubungi petinggi Greenland?"
"Program kami tak punya datanya."
"Kalau mengirim sinyal?"
"Kirim sinyal ya? Tentu kemana?"
"Aswin!"
Dia juga anggota pemerintahan, pasti mereka bisa tahu kami sedang menghadapi Demoter.
Robotnya mengirimkan sinyal bahaya.
Dorrrr...
Robot itu mati seketika, Demoter tahu keberadaan kami. Aku pergi lagi dan mencoba keluar dari gua. Aku berenang keluar, dia pasti mengikutiku. Aku berenang sangat cepat.
"Arghtt..."
"Kamu tidak bisa lari!"
Demoter itu menarik kakiku, aku mencoba menendangnya. Dia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari kantungnya.
"Bionnnnn!"
Dia mengeluarkan jarum suntik.
"Trea!"
Bion menambak Demoter itu menggunakan pistolnya ke tangannya. Aku berenang ke tepian dan mengambil barang-barangku.
"Ayo!"
Aku pergi bersama Bion, kami mencoba menjauhi Demoter itu. Bisa saja dia memanggil teman-temannya.
"Tangkap mereka!"
"Trea, aku tak sanggup!"
Bion terduduk dan memegangi kakinya yang mengeluarkan darah. Tak bisa, aku harus mencari jalan!
Naiklah!
"Apa?"
Naiklah kepadaku, lihat pohon paling besar. Panjatlah.
Aku menarik Bion dan mendorongnya ke atas, tapi kaki Bion masih sangat terluka.
"Aku tak bisa!"
Kamu bisa mengontrol kami Trea.
"Bagaimana caranya?"
Tenanglah, dan pusatkan pikiranmu. Jangan memikirkan apapun kecuali perintah!
Aku menutup mataku dan mencoba membuat jalan tertutupi rimbunan pohon. Pohonnya mulai tumbuh dengan lebat dan semakin besar. Ini akan menghambat mereka.
"Kamu yang lakukan?"
"Tidak tahu!"
Dimana Gunung Venus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Science FictionTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...