35% untuk sekarang tidak buruk juga, kami baru saja memulai ini. Media itu lebih bisa membuat kami mendapatkan banyak suara.
"Trea, nanti kita akan mengadakan rapat dengan para tetua di sini." Dion mendatangani kamarku.
"Para tetua?"
"Setelah kejadian kemarin, orang-orang datang dan ingin mengusir kita. Para tetua ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."
"Kenapa masalah ini jadi rumit?"
"Bagaimana lagi. Semalam aku mengecek data panti asuhan, anak-anak itu antara umur 3 sampai 15 tahun. Kasus bunglon mu itu tidak ada di data, hanya biodata mereka saja."
"Hmm, ini sulit. Apa diantara mereka ada anak dengan darah dari ke empat negara?"
Teori ku mengatakan bahwa kemampuan bunglon hanya akan bisa muncul bila seseorang memiliki darah 4 negara. Jika dugaanku benar, itu artinya, kemampuan bunglon tak akan muncul dengan mudah. Aku juga berpikir bahwa tinggal di Indonesia juga membangkitkan kekuatan itu. Jadi Weldorm tak bisa berlaku semena-mena pada anak-anak lagi. Sayangnya, akses ke pihak Weldorm menjadi sangat sulit.
"Mereka asli Whiteland, tapi aku akan mencoba menghubungi Bion lagi. Mungkin dia bisa meretas atau mereka bisa datang ke sana sebagai relawan."
"Hmm, aku penasaran sebenarnya. Jika ekperimen itu berhasil, apa mereka akan menjualnya?"
"Itu sudah pasti, tapi menurutku akan lebih baik diberikan pada keamanan Whiteland. Kita juga tak tahu apa yang dipikirkan Weldorm. Bisa saja, dia punya ambisi menguasai Archi."
"Ehh, kalau itu sih dia mau mulai perang?"
"Bisa saja, ada keuntungan di Whiteland. Pihak Blackland juga sedang melemah, tentu saja ini tak bisa disia-sia kan."
Benar juga, Blackland masih membangun negaranya setelah letusan. Tidak mungkin waktunya bisa secepat itu untuk mengembalikan keadaan semula. Semoga Theo dan lainnya bisa bergerak cepat, meski tidak mudah tapi jika mereka berusaha dan meminta bantuan negara lain. Aku yakin Blackland bisa kembali lagi.
"Iya juga, hah... Semakin lama, rasanya sangat susah menghadapi Demoter." Aku tidak akan pesimis sebelumnya, tapi semakin kesini aku mulai ragu pada diriku sendiri.
"Karena kita harus menghadapi ujian juga. Posisi kita memang tak bagus untuk sekarang."
Jika ujian ini selesai masih banyak hal yang perlu dilakukan. Garis akhir kami masih sangatlah jauh. Sioner tak bisa hanya sebagai organisasi tanpa pekerjaan. Kedepannya kuharap itu tak sesulit mengungkap kebodohan Weldorm.
🍁🍁🍁
Kami bertiga dipersilahkan masuk ke dalam sebuah ruangan. Pintunya sangat besar dan tinggi, pasti di dalam juga sama. Tempat ini mirip gedung di istana negara. Padahal ini rumah Jackson. Apa dia membangunnya untuk keperluan bangsa Viki? Kenapa tak membangun lagi yang baru?
Beberapa orang telah duduk mengelilingi meja bundar yang sangat besar. Mirip donat dengan lubang di tengah. Kami akan membahas apa hari ini?
"Salam para tetua!" Master G. membungkukkan badannya.
Aku dan Dion mengikutinya, tidak biasanya kami melakukan ini. Di negara lain, Master G. akan bertindak biasa saja. Apa karena tempat ini tempat baru?
"Silahkan duduk." Seseorang laki-laki tua menyilahkan kami. Dia duduk di posisi paling tinggi. Jika dugaanku benar, dialah Jackson.
"Terima kasih."
"Kita mulai persidangan hari ini."
Persidangan apa?
![](https://img.wattpad.com/cover/138439247-288-k943925.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Science FictionTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...