Pintu terbuka lebar, kami dipersilahkan masuk ke dalam gedung putih besar yang menjulang ke atas. Tak disangka mereka punya gedung pencakar langit. Aku melihat mereka berbisik-bisik dan menatap kami tak suka. Lain tempat ada yang menelisik kami dari atas ke bawah. Pasti terkejut tahu kami menggunakan pakaian desainer ternama.
"Saya Markus, silahkan ikuti saya."
Kami mengikutinya untuk sampai ke pintu yang sangat besar.
"Silahkan duduk, Sioner."
Seseorang laki-laki menyuruh kami duduk di sofa putih. Kami saling berhadapan dan dia duduk di mejanya yang besar. Oh, dia pimpinan Whiteland.
"Perkenalkan aku Weldorm Youlister, pemimpin Whiteland. Aku sudah tahu kalian kemari sedang ingin mengetahui jadwal ujian kalian. Tidak disangka kalian cepat sekali memperoleh lencana khususnya kamu. Siapa namamu?"
Dia menunjukku.
"Perkenalkan saya, Aatreya William. Senang bertemu dengan anda."
Dia tak ingin berkenalan dengan lainnya? Atau sudah tahu lebih tepatnya.
"Ya, itu bagus tentunya. Angin segar untuk Sioner wanita pertama. Jadi, kami memutuskan untuk diadakan ujian seminggu lagi. Ujiannya akan berlangsung dalam 10 hari. Kalian harus menyakinkan semua penduduk Whiteland. Tak perlu banyak cukup 90% saja."
"Apa hanya itu?" Tanya El.
"Cukup itu saja, yakinkan kami semua bahwa kalian layak ada disini."
Perkataannya sangat penuh wibawa, aku melirik El yang tersenyum penuh paksaan. Ada yang salah. Bion maupun Dion hanya terdiam lama.
"Tapi dimana pimpinan kalian? Gerry tak datang kemari?"
"Master G. sedang berhalangan, kami mewakilinya meminta maaf." El menunduk dalam.
"Tidak masalah, tapi kuharap kalian segera menemukannya. Kami tak bisa memulainya jika dia tak datang juga."
Aku terpaku, menemukannya? Apa dia tahu Master G. hilang. El mengepal tangannya kuat-kuat. Weldorm, astaga. Dia, dia...
Pemimpin Demoter.
🍁🍁🍁
Sepanjang jalan kami diam tak bersuara, kalut dalam pikiran masing-masing. Aku hanya berharap kami membebaskan Master G. sebelum ujian dimulai. Seminggu lagi. Hanya seminggu, jika tidak kamu perlu waktu 1 tahun atau dua tahun lagi untuk memulainya kembali. Aku tak punya waktu sebanyak itu. Aku punya keadaan dimana aku harus kembali. Duniaku menantiku, sekolahku yang tertinggal dan segalanya. Jika harus 1 tahun lagi, aku tak bisa. Aku mau pulang.
"Kita harus ke rumahnya."
"Weldorm tidak sebodoh itu, dia pasti curiga kita kesana."
"El, ini rencana gila. Tapi apa kalian gunakan saja aku. Mereka pasti penasaran tentang kemampuan bunglon ku yang tak biasa. Dia tadi sangat tertarik untuk bertanya tapi mungkin dia sungkan."
"Jangan gila Trea! Dia bisa melakukan apapun." Aswin malah meninggikan suaranya.
Meraka hanya diam, itu rencana bagus. Tentu saja, demi membebaskan Master G. tentunya.
"Aku tak mungkin dilukai, kita gunakan sistem barter. Biar aku saja yang disekap."
"Sudah, Trea. Kita pikirkan jalan lain."
El nampak gusar, memangnya ada?
Selama ini Master G. seperti penyangga kami semua. Dia bisa membantu kami meyelesaikan masalah.
"Besok masih ada pertemuan keluarga, jadi waktu kita tinggal 6 hari. Jika dalam waktu itu kita tak punya jalan. Tolong pikirkan lagi rencana ku. Setidaknya Master G. punya rencana lebih baik."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Ciencia FicciónTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...