Aku mematut diriku, kali ini kami akan menghadapi Weldorm. Entah berhasil atau tidak. Kami akan mencobanya. Ujiannya tinggal sedikit lagi dan aku tak mau kalah. Weldorm harus menerima ganjarannya.
Rumah kakek dan nenek sudah ditambah penjagaan lebih ketat. Ditambah banyak robot yang siap membunuh jika diperlukan.
"Bagaimana keamanan disana?"
"Beberapa orang berjaga di depan lift khusus. Kita perlu membuat mereka tak berada disana." Dion menunjuk bagian dalam gedung.
"Kalian lakukanlah, aku akan pergi lebih dulu."
Kali ini aku datang bersama dengan Aswin, aku tak mungkin datang sendirian. Dia pasti akan curiga padaku.
Kami menggunakan portal untuk lebih cepat sampai dan aku masih sangat mual melakukannya. Perutku hampir keluar semua saat sampai di depan pintu.
"Besok, aku tak akan meminta lagi. Ini membuatku sangat mual."
"Bertahanlah, ayo masuk."
Aku melihat lift khusus yang dijaga ketat oleh dua orang. Mereka masih berjaga disana. Kami bertemu lagi dengan Marcus. Dia mengantar kami masuk ke dalam. Weldorm menyilahkanku.
"Apa yang membawamu kesini, nak?"
"Kemarin pasti tuan melihat beritanya, aku hanya ingin keamanan untukku dan para Sioner."
"Aku akan mengirimkan penjaga untukmu, kemarin adalah kelalaian kami. Pihak kepolisian sudah mengusutnya jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan kembali."
"Sayangnya aku perlu bantuan mu lagi tuan. Aku perlu akses untuk melihat data terdahulu. Sebagai Sioner aku memerlukannya sebagai bahan untukku ke depan. Walau aku masih muda tapi aku yakin aku bisa menjadi Sioner yang baik. Apa diperbolehkan?"
"Hmm, aku akan meminta datanya pada bawahanku."
Weldorm menghubungi seseorang dan meminta sesuatu. Aku hanya ingin membuatnya berlama-lama. El, Bion, dan Dion sudah berada di pos Meraka. Tinggal bagaimana kami menjalankannya dengan baik.
"Omong-omong siapa dia? Bukankah kamu Aswin yang menjaga penjara?"
Penjaga penjara hukuman mati sangatlah terkenal. Mereka dikenal dengan orang yang arogan tak ada belas kasihan. Awalnya aku juga berpikir demikian. Tapi Aswin, dia menjadi orang yang berbeda.
"Benar, tuan..tapi saya sudah mengundurkan diri. Kali ini saya menjadi pengawal pribadi Trea."
"Oh, kamu butuh pengawal juga Trea?"
Apa yang Weldorm pikirkan?
"Ya, tuan. Karena beberapa kejadian tak mengenakan terjadi pada saya. Aswin bersedia di samping saya. Saya dengar anak anda tumbuh dengan baik disini. Kapan-kapan saya ingin bertemu dengannya."
"Ya, anakku pasti sangat menyukaimu."
Aku mendengar dari Dion, Weldorm memiliki satu anak perempuan cantik berumur 6 tahun. Tidak ada yang tahu seperti apa dirinya. Yang jelas dia pasti disuatu tempat. Menempatkannya pada keamanan tertinggi.
"Bagaimana kabar kakekmu?"
"Baik, tuan. Lebih baik dari yang anda pikirkan."
"Pasti tertekan memiliki kakek seperti Wiliam."
"Saya senang memiliki kakek yang hebat dalam segala hal. Tentunya itu membuat saya tidak kecil hati di dunia ini."
Aku masih bisa tersenyum untuk menanggapi Weldorm. Dia banyak topik untuk kami bahas. Sayangnya aku tak mampu untuk membuatnya sedikit membocorkan sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Ciencia FicciónTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...