Aku terus terdiam sepanjang jalan, ada apa diujung sana? Ada apa di air terjun itu?
"Kamu dengar?"
"Hmm, suara air. Ayo!" Aku memegang tangan Bion dan mengajaknya berjalan di atas bebatuan. Aku takut dia akan terjauh karena bebatuannya cukup licin.
"Kita harus hati-hati, Demoter bisa saja menunggu kita."
"Apa El dan Dion berhasil?"
"Entahlah, coba kulihat."
Bion membuka layar dan memperhatikan dua titik yang saling berpencar. Dua titik lainnya berkumpul jadi satu.
"Merka berbeda arah, mungkin saja ujian mereka berbeda."
"Hmm, ayo naik."
Aku menarik tubuh Bion ke atas air terjun. Tak ada tanda-tanda Demoter atau ujian kami berikutnya. Hanya ada pemandangan Greenland saja. Apa berikutnya?
"Hah, aku lelah."
Bion merebahkan dirinya. Aku melihat Greenland yang sangat luas dan indah, sangat hijau dan hijau. Disepanjang mata memandang hanya keindahan yang nampak. Seperti lukisan yang sangat mahal.
"Mungkin saja ada gua dalam air terjun."
Sama milik Blackland, apa akan sama? Mungkin saja ada jalan lain untuk kesana. Aku mencoba melihat-lihat, mungkin saja ada jalan ke suatu tempat. Aku memilih berkeliling, jika tak ada kemungkinan besar aku harus masuk ke dalam air terjunnya.
"Bagaimana?"
"Aku akan mencoba masuk."
Aku melepas segala hal yang memberatkan. Bion menunggu di atas air terjun aku berjalan ke bawah dan mulai berenang ke bawah air terjun. Aku masuk ke dalam air merasakan air yang begitu dingin. Di balik air terjun tak ada gua atau apapun yang menjadi pintu masuk. Aku harus lewat mana?
"Arghtt..."
"Trea?"
Kakiku seperti ada yang menarik ke bawah. Tali apa ini?
Aku tak bisa meraih permukaan lagi. Tubuhku diseret dan diangkat begitu cepat dari air. Aku diseret kembali masuk ke dalam hutan. Tidak! Talinya tak terlihat, tapi aku bisa merasakan ada yang menarikku.
"Bion!"
Tanganku berpegangan dengan pohon, bahkan pohonya hampir tercabut dari tanah.
Sakit
Aku melepaskan pegangannya dan kembali terseret.
"Trea!"
Suara Bion terdengar dari kejauhan, tubuhku sudah sangat sakit terhantam apapun yang ku lewati. Aku merasakan kepalaku juga sangat nyeri. Aku harus kabur, aku mencoba berbalik arah. Kenapa kakiku tak bisa kuraih?
Kami akan membantumu
Tiba-tiba akar pohon timbul dari dalam tanah dan menarik tali yang tak kasat mata itu. Tubuhku berhenti ditarik, aku meraih kakiku dan melihat apa yang melilitnya. Bagaimana cara membukanya?
Aku mengambil pisau dan mengirisnya tapi tetap saja tak bisa dilepas. Aku mencoba melepaskan tali transparan itu, sebenarnya mudah membedakannya karena talinya sudah berlumuran tanah dan daun kering.
"Sakit!"
Ini hanya tali tak terlihat, aku mencoba memaksa membukanya sekuat tenagaku. Jika di Blackland aku akan menarik tali ini sampai ke tempatnya. Aku hanya perlu memaksa kakiku keluar dari talinya.
"Arghtttt...."
Berhasil!
"Trea!!!"
Suara Bion sudah mengema, aku harus pergi bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfare ( END )
Bilim KurguTrea harus merasakan berbagai kejadian-kejadian di luar pemahamannya. Semuanya terkuak satu demi satu sampai akhirnya dia menerima fakta bahwa dia adalah Sioner. Hidup dalam pengejaran dan diburu. Bahkan dia tak tahu dunia apa yang menantinya nanti...