Bab 86 : Pembunuh

90 19 0
                                    

"Aku sudah melakukannya. Ini semua data yang kudapat dari sana." Dion menunjukan deretan data pada kami.

"Apa mereka mencurigai kita?" Tanyaku.

Master G. dan Dion saling pandang, kami bisa dicurigai sebagai pihak yang menyabotase kantor pemerintahan bangsa Viki. Tapi jika kami tidak melakukannya secara paksa, mereka tak mungkin membiarkan kami tahu. Aku sudah mendapatkan apa yang kutahu. Sekarang aku hanya perlu menangkap pelakunya. Tapi, itu tidak akan mudah. Kami butuh bukti!

"Dia meninggalkan satu nama dan bola portal."

Aku menunjukan pada mereka. Michella pasti tahu tempat orang yang telah membunuhnya, masalahnya kami tidak tahu tempat macam apa itu. Jika kami datang tanpa persiapan, kami hanya akan bunuh diri disana.

"Astaga! Apa ini serius? Dia tidak salah menulis nama?" Tanya Dion melihat tulisan yang terburu-buru ditulis.

"Tidak."

"Aku akan membicarakannya pada Jackson dan mengurus tempat ini. Kalian pergilah ke pusat kota dan temui Sioner lainnya." Master G. bersiap untuk pergi.

Waktu kami juga tidak banyak. Aku pasti akan menemukan orang ini, dimanapun dia berada. Aku pasti akan menangkapnya.

"Aku akan meninggalkan catatan ku dan bahan penelitian lainnya. Mungkin ini akan membantu mu untuk menyakinkan bangsa Viki." Dion menyerahkan banyak dokumen yang tertumpuk.

Itu semua hasil penelitiannya mengenai suntikan, gurita, dan semuanya. Aku mengambil tas dan bola portal. Kami harus segera pergi.

"Master, berhati-hatilah!"

"Kalian yang harusnya berhati-hati! Hubungi aku jika kalian dalam masalah. Jangan mencoba untuk melakukan sesuatu sendiri!"

"Ya."

🍁🍁🍁

"Aswin! El! Bion!"

Aku berteriak memanggil nama mereka. Apa mereka masih berada di panti asuhan? Aku melirik Dion yang berusaha menghubungi mereka. Kami dalam masalah serius! Kami tidak punya waktu menunggu jika mereka pergi ke tempat yang jauh. Waktu ujian tinggal beberapa hari lagi. Yang lebih parah kami baru mendapatkan 50% suara.

Apa kami bisa?

"Mereka tidak bisa dihubungi."

"Sisa 4 hari lagi. Menyakinkan Viki adalah target utama kita. Jika kita berhasil membuktikan bahwa pelakunya bersalah. Mereka pasti menyuarakan suaranya untuk kita."

Hanya tinggal sedikit lagi. Aku tidak bisa menunggu lebih lama dari ini. Kami harus cepat menemukannya. 

"Dion selidiki semuanya dari data Viki. Mungkin ada bukti yang bisa memberatkannya. Aku butuh kamera dan alat pelacak. Aku yang akan kesana."

"Apa? Kamu gila? Tidak Trea! Itu bahaya!"

Dion mencekal tanganku, tapi itu yang bisa kulakukan. Jika hanya kesana saja aku bisa melakukannya sendiri. Untuk sekarang aku akan melanggar perintah Master G. Dia tidak akan tahu apapun.

"Dengar, mereka sedang pergi ke perbatasan. Master G. juga sedang membujuk bangsa Viki. Kita juga harus melakukan hal yang sama. Kau tunggu disini dan cari bukti lain. Aku akan meminta bantuan Alberto dan James."

"Tapi..."

"Aku akan pergi bersama sepupuku. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Kumohon, untuk kali ini saja biarkan aku pergi." Aku memegang pundak Dion.

Jika bersama mereka, Dion tidak akan cemas. Dion memegang kepalanya dan mengangguk singkat. Aku tidak akan mengecewakan pilihannya.

🍁🍁🍁

"Kalian sangat gila!" Alberto berteriak marah.

"Maaf, sayang. Aku tidak ikut." James menolak dengan keras.

Tapi siapa lagi jika bukan mereka. Mereka memiliki kekuatan dan kekuasaan yang bisa membantuku jika terjadi sesuatu. James orang terkemuka di perusahaan dan dia sangat terkenal. Sedangkan Alberto seorang ketua polisi. Tentu saja mereka akan membantu banyak.

"Jika kamu takut, ya sudah. Aku akan pergi dengan Alberto!"

"Aku belum mengatakan aku mau!"

Jadi dia tidak mau? Mereka tidak mau? Aku berubah menjadi Big Trea dan menyeret mereka berdua. Jika tidak mau, aku akan memaksa saja.

"Dion! Lempar!"

"Tidak!"

"Trea!!!"

Dion melemparkan bola portal pada kami. Asap putih mengepul dan menarik tubuh kami bertiga. Aku masih merasa terombang-ambing dalam portal ini. Tidak ada yang bisa membuatku tidak muntah. Alberto dan James terus meronta-ronta. Aku tidak akan melepaskan mereka semua.

"Hoeekkkk..."

"Arghttt... Trea!!! Kamu bawa aku kemana?" James berteriak kencang.

Mana aku tahu. Aku saja baru kali ini melihat tempat ini. Ini seperti sebuah tempat penelitian. Ada banyak hal disini, aku menghidupkan kamera yang langsung terhubung pada Dion.

"Sttt... Diam!" Bentak Alberto melihat-lihat.

Aku menemukan banyak sekali dokumen, alat penelitian, barang-barang aneh yang belum aku temui, dan botol-botol berisi banyak cairan. Apa ini tempat Profesor Baines bekerja? Aku tidak menyangka profesor yang dikagumi Dion membuat hal gila seperti ini. Apa tujuannya membunuh wanita pemerintahan?

"Tempat ini mengerikan. Ayo, pulang sayang!" James menarik bajuku.

"Sttt... Aku sedang merekam!"

Ini terlalu banyak yang bisa kurekam. Pertama aku harus mengambil semua dokumen yang ada. Tidak peduli itu berguna atau tidak. Yang penting aku menjarah semua ini. Tapi apa ini? Ini mirip di tubuh gurita. Bukankah ini mesinnya?

Tidak mungkin!

Aku membacanya setiap kata dalam dokumen milik Profesor Baines. Ada satu penelitian besar miliknya, Operasi Tubuh.

Operasi Tubuh, bertujuan untuk meningkatkan daya tahan pada spesies hewan. Dia menggunakan cairan yang berbahan aneh di dalamnya. Aku sempat ingin muntah saat tahu apa yang dia lakukan. Ini tidak benar. Aku menutup wajahku, dia sangat tidak waras.

"Ada apa Trea? Apa yang kau temukan?" Tanya Alberto.

"Dia... Dia... Menggunakan sel yang berhubungan dengan hormon prolaktin dari tubuh wanita bangsa Viki. Semua targetnya adalah mereka yang tahu penelitian apa yang Profesor Baines lakukan. Bahkan dia membunuh istrinya sendiri." Tanganku bergetar hebat.

"Gila! Untuk apa? Dia orang terkenal di Whiteland!" James menjambak rambutnya.

"Untuk membuat cairan, cairan itu bisa membuat hewan kecil menjadi besar. Memperkuat tubuh mereka. Aku sudah membunuh gurita yang menjadi bahan penelitiannya. Aku tidak tahu jika kasus yang kami tangani saling berhubungan."

Aku tidak akan memaafkannya.

Prokk... Prokk...

Siapa yang datang? Aku mundur dan melindungi James. Dia yang tidak memiliki senjata apapun.

"Hebat! Kamu bisa tahu itu secepat ini. Harusnya aku datang padamu lebih dulu seperti apa yang dikatakan Weldorm." Profesor Baines datang bersama beberapa orang.

"Jangan bergerak!" Alberto menodongkan senjatanya.

"Tenang! Aku hanya mampir ke tempat ini untuk mengambil barang saja." Profesor Baines mengangkat tangannya.

Dia sangat mencurigakan! James juga terlihat ketakutan. Harusnya aku tidak mengajaknya pergi saja.

"Anda sudah melakukan tindakan tercela. Segera serahkan diri anda!" Alberto perlahan mendekat.

"Sayang sekali."

Dorrr...

🍁🍁🍁

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you....

Fanfare ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang