Extra : Kris Wu's Story (Part 32)

271 27 1
                                    

"Waaah~ Senang rasanya bisa bermain di arcade lagi~" ucap Suho riang setelah keluar dari tempat bermainnya

"Sepertinya kita memang harus melakukan hal ini setidaknya setiap 1 bulan sekali" timpal Minho

"Setuju! Hitung-hitung sebagai refreshing"

"Yup.. aku pun sangat tersiksa terus-terusan berada di rumah"

"Kenapa? Bukankah kau tinggal di rumah yang sangat besar? Kau punya segalanya, lakukanlah semua hal yang kau mau untuk menghibur dirimu sendiri"

"Percaya atau tidak, selama di rumah, aku hampir tidak pernah keluar dari kamarku, dan itu sangat membosankan"

"Dasar pemalas, untuk menghibur diri sendiri saja kau tidak ada usaha samasekali. Apa semua orang kaya seperti itu?" cibir Suho

"Huh? Bukan begitu, maksudku, aku lebih memilih untuk mengurung diri di kamar ketimbang berbicara dengan orang rumah, terutama... mamaku... kau tau kan aku tidak dekat dengannya?"

"Kalau memang seperti itu, bukankah seharusnya kau mendekatinya? Kalau kau sering berinteraksi dengannya, mungkin nanti mama mu akan luluh?"

Minho menggeleng

"Segala upaya sudah kucoba. sikap mama dari tahun ke tahun tetap sedingin es, ia tidak pernah menganggapku ada.. bahkan ketika aku kecil, ia samasekali tak pernah ingin menggandeng tanganku ketika menyebrang jalan"

"Apa kau sedih?"

"Tentu saja aku ada perasaan sedih dan kecewa, aku tidak tau apa kesalahan yang kulakukan sehingga membuat sikap mama seperti itu padaku"

"Pernahkah kau bertanya pada mama mu apa yang membuatnya seperti itu?"

"Tidak.. aku tidak punya cukup keberanian.. tapi Papa pernah bilang, Mama memiliki sebuah trauma yang membuatnya seperti itu"

"Tapi.. apakah ada hal yang benar-benar pernah kalian lakukan bersama?"

Minho terlihat berpikir sejenak

"Tidak ada.. aku selalu melakukan segala sesuatu bersama Papa, tapi seiring berjalannya waktu, Papa semakin sibuk dan tidak punya waktu untukku.. itulah mengapa dulu aku sering melakukan hal-hal menyebalkan hanya untuk mendapatkan perhatian Papa.. aku tidak masalah dimarahi, yang penting aku punya kesempatan bicara dengan Papa"

"Minho.. kurasa kau memiliki father complex.."

"Aku tidak ingin mendegar hal itu dari mulut orang yang sendirinya sering memuja-muja dan mengidolakan Papaku"

"Hehe.. habisnya Kepala Sekolah Choi memang sangat baik, aku yang bukan anaknya saja diperlakukan se-istimewa itu" ucap Suho sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Papa memang orang yang sangat baik, tapi aku masih tidak paham mengapa Mama tidak menyukai Papa"

"...!! Mama mu.. tidak menyukai Papa mu??"

"Mama dan Papa sangat sering bertengkar.. aku terkadang bisa mendengar mereka cekcok, dan pada akhirnya Papa selalu mengalah dan keluar kamar dengan wajah muram"

 Suho cukup terkejut mendengar kabar tersebut

"Terkadang.. aku sempat berpikir kalau Mama ku mungkin... berselingkuh..."

"Huh?! B-berselingkuh?"

"Iya.. waktu kecil aku sempat beberapa kali melihat Mama pulang berbelanja, ia membeli sangat banyak baju-baju dan mainan untuk anak kecil.. tapi tak satupun dari benda itu yang ia berikan padaku... jadi aku berpikir, mungkin Mama memiliki keluarga lain diluar sana.."

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang