Chapter 15

2.6K 233 42
                                    

"Sehun, akhirnya kau pulang nak"

Lelaki berumur 55 tahun itu menatap anaknya dengan tatapan tidak percaya sekaligus bahagia

"Junmyeon! Lama tak bertemu, ku tak menyangka kau mampir kerumahku"

"Selamat siang Presdir Oh" ucap Junmyeon sambil berdiri dan membungkuk

"Ah, kau ini tidak pernah berubah, aku ini sudah bukan Presdirmu lagi" sahutnya sambil tertawa

"Baiklah Tuan Oh, bagaimana kabar anda?"

"Saya baik-baik saja, dan juga sangat senang atas kunjunganmu, terlebih lagi kau datang bersama anak kesayanganku"

Tuan Oh datang menghampiri kedua lelaki paruh baya itu, ia kemudian memeluk Sehun yang sedari tadi bahkan tidak berdiri untuk menyambut kedatangan ayahnya

"Ayah sangat merindukanmu nak" bisiknya

Ekspresi wajah Sehun masih tidak berubah, hal ini membuat Junmyeon jadi merasa sedikit awkward.

Setelah memeluk anaknya, Tuan Oh langsung menyalami tangan Junmyeon

"Bagaimana kabarmu nak?"

"Saya sangat baik Tuan, terimakasih atas perhatiannya" Junmyeon memberikan senyum termanisnya

"Walaupun belum sebulan kalian saling kenal, tapi sepertinya kau sudah cukup dekat dengan Sehun"

"A-ah, tidak juga Tuan, saya dan Sehun Hyung hanya-"

"Jun, duduk, makanannya akan segera dingin" Sehun tiba-tiba memotong pembicaraan mereka berdua

"Tapi Hyung-"

"Tidak ada tapi, sekarang sudah waktunya makan siang" sahut Sehun ketus

"Ah.. maaf ayah sudah mengganggu makan siangmu, kalau begitu ayah pergi dulu ya, silakan kalian nikmati makanannya"

"T-tunggu Tuan Oh!"

Junmyeon mencegahnya pergi

"Tuan Oh belum makan siang kan?"

"Ah aku bisa makan nanti"

"Tidakkah anda lapar? Kalau anda bersedia, maukah anda makan bersama kami?"

Mendengar Junmyeon mengucapkan kalimat itu, Sehun langsung menatap Junmyeon dengan tatapan sinis

"Oh! Tentu saja saya mau" jawab lelaki itu dengan wajah ceria

"Silakan duduk Tuan" Junmyeon menarik kursi dan mempersilakan Tuan Oh untuk duduk berdekatan dengan mereka

"Bibi Song, mohon bawakan makanan untuk Tuan Oh" titah Junmyeon

"B-baik Tuan!"

Bibi Song agak sedikit terkejut dengan keberanian Junmyeon, akan tetapi ia tetap melaksanakan apa yang diminta oleh sang Omega

Perempuan itu membawakan makanan Appetizer yang serupa dengan yang ia hidangkan untuk Sehun dan Junmyeon

"Ah Canape, makanan kesukaan Sehun ketika berumur 6 tahun"

"Bentuknya memang lucu, tak heran kalau anak-anak menyukainya" sahut Junmyeon

"Iya, Sehun bahkan dulu menolak Main Course dan ingin terus makan Appetizer" ucap Tuan Oh sambil tertawa

"Bukankah dilarang berbicara saat makan?" Sehun kembali berbicara dengan nada ketus

"M-maaf Hyung"

Junmyeon merasa bersalah, walaupun sebenarnya kata-kata Sehun ditujukan untuk ayahnya

Tuan Oh hanya menghela nafasnya

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang