Chapter 141

926 103 20
                                    

"Chanyeol... Hyung...... kenapa kau membawaku ke tempat ini...?" Tanya Sehun kebingungan

"Cafe ini punya cake coklat terbaik.."

"Cake... coklat..?"

"Iya.. kau suka coklat kan? Makanlah sebanyak kau mau.."

"Hyung.. aku.. tidak mengerti.."

"Coklat dapat membuatmu lebih relax, Sehun.."

"...."

"A-aku hanya tidak ingin... kau bunuh diri.." ucap Chanyeol gugup

"Sepertinya lebih baik aku minum daripada makan cake coklat"

"Apa? No no.. desperation + alcohol bukanlah kombinasi yang bagus. Kau mungkin akan langsung melompat dari gedung ini kalau kau mabuk"

"Entahlah.. rasanya aku ingin tidak sadarkan diri sampai....... tidak tau kapan...."

Mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut Sehun, membuat sekujur tubuh Chanyeol merinding

"B-berhenti mengatakan hal-hal seperti itu! Kau membuatku takut"

"Hyung.. aku mau pulang saja.. aku merasa kurang baik hari ini.."

"Justru kau merasa kurang baik, aku tidak akan membiarkanmu sendirian sampai kau merasa lebih baik"

"Aku.. tidak butuh kau menemaniku Hyung... aku hanya... butuh.... Jun disampingku..."

Ah.. ternyata memang benar.. yang bisa membuatnya seperti ini, memang hanya seorang Kim Junmyeon

"Kalau kau memang ingin pulang dan bertemu dengan Jun, aku akan mengantarmu dan-"

"Jun.. sudah... tidak ada dirumah.. Hyung.."

"M-maksudmu..?"

"Jun.. meninggalkanku..."

"Apa?! T-tapi kenapa?" Tanya Chanyeol shock

"Ia tidak ingin menikah denganku.. Jun mengatakan kalau... ia tidak sudi menikah denganku" suara Sehun terdengar gemetar

"What? Itu tidak- i mean- How?! Kalian saling mencintai!"

"Aku tidak tau Hyung.." ucap Sehun sambil menggeleng pasrah

"Sehun, kau harus bicara lagi dengan Jun dan memastikan. Kurasa lagi-lagi ini salah paham"

"Tidak Hyung. Jun bahkan menamparku"

"😱"

Chanyeol yang shock pun tidak dapat berkata-kata

"Ia mengatakan kalau.. sampai kapanpun.. ia tidak akan...." Sehun tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, kata-kata yang dilontarkan Junmyeon membuatnya sangat sakit

"S-sudah ya.. tidak perlu diingat lagi.." ucap Chanyeol berusaha menenangkan

"Tidak peduli apapun yang kulakukan... bagaimanapun aku mencoba melupakannya... ingatan tentang Jun selalu ada Hyung.. terlalu banyak kenangan bersama Jun.. setiap aku pulang ke rumah.. setiap sudut kamarku memiliki aroma tubuhnya.."

"Sehun.. aku tau kau merasa sangat sedih.. tapi kalau kau sampai bunuh diri.. bagaimana dengan Sejoon? Sejoon butuh Daddy nya.. mau sehebat apapun kalian bertengkar, Sejoon tetap punya hak untuk Mommy dan Daddy nya. Ia masih belum mengerti tentang masalah kalian. Apakah kalian tidak kasihan pada anak kalian sendiri? Kalian yang bertengkar, tapi Sejoon yang menjadi korban"

Sehun hanya terdiam

"Apapun masalah kalian.. kalau sudah punya anak, kalian harus berpikir lebih panjang. Apa kau mau, kelak Sejoon tidak tau siapa Daddy nya?"

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang